Am POV
Sudah 3 hari aku berada di istina pack milik Ed dan sudah 3 hari pula aku latihan terus menerus untuk mengendalikan kekuatanku ini.
Tapi entah mengapa susah sekali mengendalikan kekuatanku ini, aku bingung kenapa yang lain begitu mudah mengendalikan kekuatan mereka sementara aku tidak.
'Itu karena kekuatanmu sangat hebat dan bermacam-macam, bagaimana jika kau mencoba melatihnya satu persatu' mindlink snowy kepadaku.
'Ide yang Bagus akan aku coba itu, terimakasih snowy, aku sayang padamu' mindlink ku.
'Sama-sama Am, aku juga sayang padamu, semangat terus Am' ucap Snowy lalu kami memutuskan mindlink kami.
Aku langsung mencoba apa yang dikatakan snowy tadi.
Aku melatih kekuatanku satu persatu.
Ed POV
"Am" ucapku dan orang yang kupanggil pun langsung menengok ke arahku.
"Ada apa Ed?" ucapnya.
"Aku mencarimu daritadi taunya kau ada disini" ucapku sambil mendengus kesal.
"Ohh"
"Hanya ohh jawabanmu" ucapku sedikit kesal.
Yaiyalah kesal orang dari tadi dicariin tidak ketemu-ketemu dimindlink juga tidak dijawab, gimana tidak kesal coba.
"Hehe, sorry Ed ku yang ganteng, aku lagi latihan, snowy memberikan solusi melatih pengendalian kekuatanku dan itu berhasil" ucapnya dengan semangat.
"Oohh, ya dan makasih udah bilang aku ganteng" ucapku sambil tersenyum.
Saat aku hendak memeluknya, Am tiba-tiba berkata.
"Iya ganteng tapi ada aliasnya" ucapnya.
"Hah?" ucapku.
"Ganjelan genteng, bhuahahaha" ucapnya lalu tertawa terbahak-bahak.
Kurang ajar emang nih, tapi aku tidak tinggal diam, aku langsung menggelitikinya sampai dia kegelian.
"Cukup... Cukup.. Ed" ucapnya sambil tertawa kegelian dan aku langsung menghentikan kelitikanku.
"Kau tau Ed, aku sudah hampir berhasil mengendalikan semua kekuatanku dan tinggal kekuatan serigala saja yang belum kulatih" ucapnya setelah menetralkan dirinya kembali.
"Lalu?" ucapku.
"Apa kau mau membantuku melatih kekuatan serigalaku?" ucapnya dan langsung aku setujui.
"Yay, ayo mulai sekarang" ucapnya dengan riang.
"Dari kemarin kau sulit sekali melatih mengendalikan kekuatanmu tapi sekarang kau sudah bisa semuanya dengan cepat lagi" ucapku.
"Tentu saja, ini berkat ide dari snowy" ucapnya.
"Besok kita akan kembali kekota, pekerjaan sudah numpuk lagi atau kau mau berhenti bekerja?" ucapku.
"Tidak, aku ingin kembali bekerja, aku bisa mati kebosenan kalau aku cuma diam dirumah aja" ucapnya.
Setelah itu aku melanjutkan lagi melatih Am beberapa kekuatan baru.
🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨
Keesokan harinya
Ed POV
"Mom kami berangkat dulu ya" ucapku sambil mencium pipi kirinya dan Am juga melakukan hal yang sama sepertiku.
"Iya, hati-hati, sering-sering main kesini ya" ucap momku.
"Jangan lupa juga buatin cucu buat kami ya" ucap Dad yang tiba-tiba saja berdiri didepan pintu.
"Lho, dad udah balik?" ucapku.
"Kenapa, kalo dad udah balik?" ucap dad.
"Ya gakpapa sih, jadi mom tidak sendirian" ucapku.
"Sudah, cepat kalian berangkat ntar telat" ucap mom.
"Kami berangkat ya mom, dad" ucapku dan Am bersamaan sambil melambaikan tangan kami.
Di dalam mobil
"Kau kenapa Am?" ucapku saat melihat mukanya yang merah padam.
"Tidak apa-apa aku hanya gugup saja karena akan kembali kekantor" ucapnya.
"Kau tau Am, kau tidak bisa berbohong kepadaku, jadi jujur saja" ucapku.
Am POV
Astaga, aku benar-benar malu karena ucapan Dadnya Ed.
Selama perjalanan mukaku terus bersemu merah dan selama itu pula aku berusaha menyembunyikan rona merah diwajahku.
Tapi tetap saja Ed menyadarinya, sebenarnya dia yang kelewat peka atau aku yang tidak pandai berbohong.
"Jadi? Kau kenapa?" tanyanya lagi.
"Kau kenapa tidak membaca saja langsung pikiranku" ucapku.
"Karena kalau ngomong langsung kan lebih jujur dan setiap orang pasti mempunyai hal yang tidak ingin diketahui oleh orang lain" ucapnya.
"Dan sekarang kamu adalah istriku Am, aku mau kita saling jujur, aku tidak ingin menggunakan kekuatanku untuk membaca pikiranmu" ucapnya lagi.
"Ok ok, aku akan jujur" ucapku.
"Sebenarnya aku malu dari tadi, dan aku sudah mencoba untuk meredakan rasa maluku karena... "
"Karena perkataan dadku tadi?" ucap Ed memotong perkataanku dan kubalas dengan anggukan kepalaku.
"Tidak perlu terlalu kau pikirkan, dad emang seperti itu, tapi untuk sekarang sepertinya kita belum bisa memberikan mereka cucu" ucap Ed lalu menghela nafasnya.
"Dan kau tau kenapa bukan" ucap Ed melanjutkan lagi ucapannya.
"Ya aku tau, dan aku juga belum menginginkannya, aku takut dalam situasi yang tidak aman ini nanti anak-anakku kenapa-kenapa lagi" ucapku.
Ed tiba-tiba menepikan mobilnya lalu memelukku dengan erat sambil mencium keningku.
Setelah itu kami melanjutkan lagi perjalanan kami.
Dan kami sampai tepat waktu dikantor Ed, semua pasang mata melihatku dan Ed yang berjalan bersama-sama.
Saat aku baru saja mendaratkan bokongku dikursi aku melihat e-mail yang masuk.
"Ed, satu jam lagi kau ada rapat penting berkasnya akan segera aku siapkan" ucapku tiba-tiba dan sontak membuat Ed langsung melihatku.
"Apa? Kenapa tiba-tiba?" ucapnya.
"Aku tidak tau Ed, semalam aku sudah mengecek e-mailnya dan tidak ada pesan sama sekali, tapi sekarang tiba-tiba saja pesan itu muncul" ucapku panjang lebar.
"Ok, persiapkan saja semuanya" ucap Ed.
"Siap boss" ucapku.
Ed hanya geleng-geleng kepala melihat sikapku yang tiba-tiba semangat 45.
🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨
Hai 🙋
Maaf semuanya telat upadate.
Aku bingung mau buat konflik yang kaya gimana dan aku juga bingung mau pake kata-kata apa yang cocok.Tapi sekarang idenya udah muncul lagi kok.
Juga aku udah mau update part ini, tapi selalu tidak lengkap jadi aku unpublish terus publish terus.
🙇🙇🙇🙇🙇🙇🙇🙇🙇🙇🙇🙇🙇🙇🙇
![](https://img.wattpad.com/cover/99385971-288-k159143.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The White Alpha
WerewolfAku langsung menangis terisak ketika mereka makin mendekatiku. "Kumohon siapa saja tolong aku..... Hiksss.. Hikkksss.... Siapa saja tolong aku...." teriakku dengan terisak. Aku makin menangis sejadi-jadinya ketika serigala itu sudah sangat dekat sek...