TIGA

12K 489 13
                                    

Halo semuanya aku balik lagi dengan membawa chapter baru yeay🙌🎉 beribu-ribu kata maaf yang ingin aku sampaikan ke kalian karna jarang update chapter selanjutnya soalnya aku baru aja kelar uasbn seminggu yang lalu😢😣 oke sekarang kita lanjut lagi yuk kisah kehidupannya caramel😉

****

Caramel POV

Setibanya Aku dan Janet di Panti, Aku segera bergegas menuju kamar Janet yang berada di lantai dua dan meninggalkan Janet sendirian di ruang tamu. Ketika aku sampai di kamar aku langsung melirik ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 5 sore, itu tandanya dua jam lagi pemilik acara tersebut akan tiba di rumah panti ini karena aku tidak ingin membuang waktu lagi aku segera mencari baju yang pantas untuk di pakai nanti malam. Karna aku lebih suka yang simple, aku memilih dress berwarna hitam. Setelah aku memilih pakaian untuk acara nanti malam aku berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan saat ingin memakai pakaian tiba-tiba saja Janet memanggilku.

"Kak Rara, cepat sedikit dong bunda juga membutuhkan bantuan kita." teriak Janet dari bawah.

"Iya sebentar." teriakku dari dalam kamar.

"Jangan lama-lama," kata Janet.

Entah mengapa adik pantiku yang satu ini dari dulu sampai sekarang cerewetnya tidak pernah hilang, itulah yang membuatku menyayangi-nya seperti adik kandungku sendiri. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 6.20 sore aku segera berdandan dengan hanya memberikan bedak setipis mungkin dan liptint tony moly kesukaanku. Setelah aku memastikan makeup ku sudah terlihat rapih, kemudian aku langsung mengenakan kalung, gelang dan tidak lupa cincin pemberian mommy.

Akhirnya setelah semuanya sudah siap aku membuka gagang pintu kamar kemudian berjalan menuruni tangga untuk menemui Bunda dan Janet.

Sesampainya di taman belakang aku melihat Janet dan beberapa anak panti lainnya sedang membantu Bunda.

"Hai Bunda." sapaku.

"Woah you look so beautiful, Caramel. Pasti kalau mommy-mu melihat penampilan kamu malam ini pasti dia akan senang melihat anak satu-satunya cantik seperti ini." tiba-tiba pandangan mata Bunda melihat-ku dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Bunda bisa saja menggodaku." kataku.

Tiba-tiba terdengar suara teriakkan Janet dari dalam rumah.

"Kak come on bantu aku menata semua gelas-gelas dan piring-piring ini." kata Janet yang sedang kerepotan.

"I'm coming darling." kataku.

Melihat Bunda yang sedang merapihkan hiasan bunga di sudut taman belakang aku segera menghampirinya.

"Bun aku ingin membantu Janet di dalam dapur, Bunda tidak apa-apa kan aku tinggal sendiriin disini ?" tanyaku.

"Iya sayang bunda tidak apa-apa kok, Lebih baik kamu membantu Janet saja karena daritadi dia sudah menunjukkan raut wajah kesalnya." Aku terkekeh mendengar ucapan, Bunda.

"Baiklah kalau begitu aku ke dalam rumah dulu ya Bun."

Aku segera berjalan kearah dapur untuk menemui Janet dan meninggalkan Bunda sendirian di taman belakang.

"Janet kenapa wajahmu masih ditekuk seperti itu ?" tanyaku. "Apa kamu marah padaku karena aku lama membantumu ?" aku bertanya kembali.

"Tidak, Aku tidak marah padamu kak aku hanya kesal karena kakak lama sekali." melihat Janet bertingkah seperti ini membuatku ingin mencubit kedua pipinya yang seperti bakpau.

You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang