DUA PULUH EMPAT

4.5K 187 3
                                    

Setelah jam kuliah selesai ternyata sopir pribadi Michael sudah stand by di depan pintu lobby kampus.

"Selamat siang nona Caramel." kata sopir tersebut.

"Siang pak." Caramel menjawab balik sapaan tersebut dengan ramah

"Tuan menyuruh saya untuk menjemput nona."

"Iya saya sudah tahu kok pak karena tadi dia sudah memberitahu ku terlebih dahulu."

Sopir itu hanya tersenyum dan membukakan pintu penumpang belakang.

"Silahkan masuk nona."

"Thank you pak---"

"Nama saya Andi nona."

"Baiklah, thank you pak Andi."

Caramel masuk ke dalam mobil kemudian pak Andi langsung menutup pintu mobil itu.

Pak Andi mengitari mobil tersebut lalu masuk ke dalam pintu kemudi dan menjalankan dengan kecepatan sedang.

-----------------

Sesampai nya ia di sebuah restaurant ternyata ada 5 orang bodyguard yang sudah menunggu nya di luar pintu restaurant tersebut.

"Tuan Michael sudah menunggu anda di dalam." kata salah satu bodyguard tersebut.

"Terima kasih." ucap Caramel pelan.

Lalu Caramel melangkahkan kakinya dengan anggun untuk masuk ke dalam restaurant tersebut.

Disana lah ia melihat laki-laki berwajah tampan dengan memakai jas berwarna abu-abu sedang berdiri di hadapan mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disana lah ia melihat laki-laki berwajah tampan dengan memakai jas berwarna abu-abu sedang berdiri di hadapan mejanya.

Tampan

Caramel akui malam ini laki-laki yang ada di hadapan nya jauh lebih tampan dari sebelumnya.

"Aku kira kamu tidak akan menemani ku." kata laki-laki itu.

Michael berjalan sedikit kearah Caramel lalu menarik kursi yang ada dihadapan wanitanya sekarang ini.

"Ayo duduk."

Setelah mempersilahkan wanitanya duduk ia kembali ke kursinya dan duduk.

"Michael apa kamu sudah gila ? Kamu menyewa restaurant semahal ini hanya untuk kita berdua saja." ucap Caramel tiba-tiba

Michael terkekeh mendengar ucapan dari Caramel.

"Aku hanya tidak ingin waktu kita di ganggu oleh berisikan orang lain." ucap Michael yang tiba-tiba menjadi dingin.

Caramel tidak menjawab karena hari ini ia tidak ingin mencari ribut dengan siapapun.

"Ra."

"Hmm."

"Apa benar kamu menerima perjodohan ini ?" tanya Michael

"Awalnya aku tidak mau tapi karena aku ingin membuat orang tuaku bahagia maka dari itu aku menerima perjodohan ini." jawab Caramel dengan ekspresi dingin.

"Sepertinya kamu sayang sekali dengan orang tuamu itu."

"Aku sangat mencintai kedua orang tuaku." sahut Caramel dengan menekankan setiap kalimatnya.

Di sela pembicaraan mereka tiba-tiba pelayan restaurant tersebut sudah membawakan pesanan yang dipesankan oleh Michael sebelum wanita tersebut datang.

"Silahkan di nikmati tuan dan nyonya."

"Terima kasih." ucap mereka bersamaan.

Kami mulai memakan makanan yang sudah di sajikan diatas meja.

Michael terus memandangi wanita yang ada di hadapannya sekarang. Lama-lama Caramel merasa ada yang memandangi dia mendongakkan kepalanya lalu menatap kearah mata Michael.

"Ada apa ?" tanyanya.

"Kamu cantik." gumam Michael pelan.

Caramel tidak mempedulikan gumaman Michael tadi ia memilih untuk melanjutkan makan makanannya.

"Ra, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu." ucap Michael

"Kenapa ?" tanya Caramel.

"Sebenarnya aku me---"

Drrrttt Drrrttt

Saat ingin mengungkapkan perasaannya pada Caramel handphone Michael tiba-tiba bergetar pertanda ada telephone masuk.

"Ada apa, Amira ?" tanya Michael kesal.

"Maaf pak tiba-tiba Mr. Collins ingin bertemu dengan anda." ucap sekretaris Michael.

"Bilang saja padanya hari ini saya tidak bisa di ganggu karena saya sedang bersama calon istri."

"Tapi pak---"

"Sekali saya bilang tidak bisa ya tidak bisa apa susahnya sih kamu tinggal bilang seperti itu padanya." ucap Michael marah

"Baik pak kalau begitu saya akan mengatur ulang pertemuan bapak dengan Mr Collins." ucap Amira, lalu ia mematikan telephone tersebut sepihak.

"Ada apa ?" tanya Caramel tiba-tiba

"Tidak apa-apa. Kamu sudah selesai makannya ?" kata Michael.

Caramel mengangguk. "Sudah"

"Oh iya tadi kamu mau ngomong apa ke aku ?" sambung Caramel lagi

"Oh nothing." Michael menghela napasnya andai saja tadi sekretarisnya tidak menelpon pasti ia sudah mengungkapkan perasaannya pada Caramel

"Kamu sudah selesai kan makannya ?"

"Sudah juga."

"Kalau begitu bisa kita pulang sekarang ? aku capek dan ingin istirahat."

"Tapi aku masih ingin berduaan denganmu, Ra." ucap Michael lembut

"Memangnya kamu ingin kita kemana lagi ?"

"Sudah ikuti ku saja." Michael bangun dari duduknya kemudian langsung menarik pergelangan tangan Caramel dengan lembut.

"Hey! Kita mau kemana ?" pekik Caramel.

"Husstt kamu diam saja tidak usah bawel."

Caramel diam tidak menjawab dan terus mengikuti langkah kaki laki-laki tersebut.

Kini mobil mereka sudah meninggalkan area restaurant dengan kecepatan rendah.

Sepanjang perjalanan Caramel hanya memandangi jalanan dari balik kaca mobil sedangkan Michael sesekali matanya menatap kearah wanita yang ia cintai

Ketika aku mulai jatuh cinta, maka aku akan lebih mementingkan dia daripada diriku sendiri. Karena aku bakal bahagia ketika melihat dia bahagia.

Ketika Michael sudah menjatuhkan hatinya pada Caramel ia berjanji pada dirinya sendiri akan membuat wanita itu bahagia dengan caranya sendiri.

-----------

TO BE CONTINUE

hayo ada yang tau gak nih kira2 Michael ngajakkin Rara kemana ya??😁


maafin ya kalau aku updatenya cuman sedikit soalnya keterbatasan otak yang minim nih😅

jangan lupa tinggalin jejak vote, comment dan share cerita ini ke teman kalian ya🌝😉👌💞💘

-----------

find me on instagram: meydithatiara_

You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang