EMPAT PULUH DUA

2.9K 125 1
                                    

Aku lagi sakit masih aja nyempettin untuk nulis padahal disuruh istirahat tapi kalo istirahat mulu bosen tau 😂😂

Jadi jangan lupa tekan tanda bintang yang di sebelah pojok kiri bawah ya biar balikin mood aku yang lagi sakit ini ☺

🌱 🌱 🌱

Setelah wanita itu meninggalkan nya sendirian ia mulai menjalankan misinya. Ia merogoh saku celananya dan kemudian menelpon seseorang yang berada di sebrang sana.

"Saya tidak mau tau rencana ini harus segera di mulai." titah William pada orang suruhannya.

"Baik, Sir."

🌱 🌱 🌱

"Car, are you okay ?" tanya Tiffany.

"I'm fine." jawab Caramel.

Sekembalinya Caramel kedalam kelas ia langsung mengambil tasnya dengan terburu-buru setelah itu ia berlalu dari hadapan teman-temannya. Mereka semua menyadari ada yang aneh dengan gelagat Caramel akhirnya satu per satu keluar kelas dan menyusul langkah sahabatnya.

"Lo kenapa sih tiba-tiba kaya gini ?" Karen lari terlebih dahulu dari yang lain kemudian ia menahan pergelangan tangan Caramel agar sahabatnya itu tidak bisa pergi lagi.

Caramel menghentakkan tangan Karen, "Gue nggak apa-apa. Gue lagi pengen sendiri jadi please banget jangan ada yang ngikutin gue dulu hari ini." Setelah itu Caramel berlalu dari hadapan Karen.

Ketika langkah kaki Caramel sudah tidak terlihat lagi teman-teman yang lainnya baru saja sampai dengan napas yang tergopoh-gopoh dan keringat mengucur di sekitar dahinya.

"Mana, Cara ?" tanya Lisa sambil mengatur napasnya.

"Dia udah pergi dan tadi dia bilang ke gue katanya dia lagi mau sendiri dulu." jelas Karen kepada sahabat-sahabatnya yang lain.

🌱 🌱 🌱

Setibanya mobil Caramel di pekarangan rumah ia keluar dari mobil tersebut lalu dia banting pintu mobil tersebut dengan perasaan emosi bercampur sedih. Setelah itu ia masuk ke dalam rumah dengan berlari agar kedua orang tuanya tidak melihat kondisinya saat ini.

Sesampai di dalam kamar ia membuang tasnya ke sembarang arah lalu membanting semua barang yang sedang berada di jangkauannya.

'AAAAAAAA'

Caramel meluapkan semuanya dengan berteriak sekencang mungkin.

'Kamu jahat, Will. Kamu jahat.'

Tubuh Caramel pun akhirnya merosot ke bawah lantai.

'Aku benci kamu, William! Aku benci kamu.'

Kemudian ia merapatkan kedua kakinya dan merundukkan kepalanya sejenak. Baginya Tuhan itu sangat tidak adil. Kenapa ? karena selalu saja perasaannya di permainkan melalui masa lalunya. Padahal ia sudah coba untuk melupakannya tapi kenapa lelaki itu harus di pertemukan lagi dengan nya.

Beberapa menit setelah ia mengatur perasaannya kembali, dia bangun dari posisi terduduknya sembari menyeka air mata dan kemudian ia beranjak menuju kamar mandi.

🌱 🌱 🌱

"Rara." teriak Alisha dari bawah.

"Yes, Mom"

"Ayo turun, disini sudah ada Michael yang menunggumu daritadi loh." kata Alisha, perkataan mommy nya barusan berhasil membuat Caramel terkejut. Untuk apa ia datang di saat dinner gini.

"I'll come." balas Caramel dari dalam kamar.

Caramel segera merapihkan penampilannya di kaca setelah itu ia mengambil handphonenya dan dia pun beranjak keluar kamar.

"Hi." sapa Michael ketika Caramel sudah berada di depan meja makan.

Caramel menjawab sapaannya hanya dengan memberikan senyuman singkat, kemudian ia mengambil posisi tempat duduk dekat dari mommy nya.

"Kamu ingin makan apa sayang ?" tanya Alisha.

"Omelette without rice, please." kata Caramel.

Alisha mengambil makanan tersebut kemudian omelette itu di letakkan di atas piring saji Caramel.

Setelah melihat istrinya sudah meletakkan makanan untuk anaknya Tuan Charles menyuruh Michael untuk memimpin doa makan malam mereka hari ini.

"Tuhan kami mengucap syukur atas perlindungan, penyertaan, dan kasih karunia-Mu, saat ini Tuhan kami akan menikmati makanan ini, kami mohon Tuhan suci kuduskan makanan ini sehingga makan ini dapat menyehatkan dan menguatkan tubuh ini terpujilah nama-Mu Bapa dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami bersyukur Amin."

Selesai Michael memimpin doa makan malam pun di mulai dengan hening.

🌱 🌱 🌱

"Kamu ngapain malam-malam gini dateng ke rumah ?" Setelah acara makan malam mereka berakhir, Caramel mengajak Michael untuk bersantai di Gazebo sembari menikmati pemadangan indah dengan ditemanin secangkir teh hangat.

"Tadi sepulang dari kantor niatnya aku ingin ngajak kamu makan malam di luar tapi pas aunt Alisha bilang dia udah masak jadi aku mengurungkan niatku deh."

Caramel merespon penjelasan Michael hanya dengan mengangguk-anggukan kepalanya.

"Oh iya..." ucap mereka bersamaan.

"Kamu duluan." kata Caramel yang mempersilahkan Michael untuk ngomong terlebih dahulu.

"Kira-kira pesta pernikahan kita nanti kamu ingin yang seperti apa ?" tanya Michael sembari tangannya mengambil secangkir teh buatan calon istrinya.

"Aku serahkan semuanya padamu tapi kalau bisa cukup undang orang-orang terdekat kita saja." jelas Caramel singkat dan padat

"Baiklah kalau itu yang kamu mau." Michael menaruh kembali cangkirnya di atas meja lalu ia berdiri dari duduknya.

Sebelum ia pulang dari rumah Caramel dia mengamati seluruh wajah Caramel lama dan sampai pada akhirnya di tutup dengan ciuman lembut yang di berikan Michael di permukaan bibir calon istrinya tersebut.

"Aku pulang, sampaikan salamku pada orangtua mu."

Michael berlalu kemudian ia masuk ke dalam pintu penumpang dan mobil itupun menghilang dari pekarangan rumah Caramel.

🌱 🌱 🌱


Maaf banget ya teman-teman kalo misalkan part ini ke pendekan😭


Jangan lupa vote, komen dan share ya guys!💕

FOLLOW IG:

@meydithatiara_

You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang