DUA BELAS

5.7K 189 1
                                    

Dengan seiring berjalan nya waktu, Caramel perlahan-lahan mulai melupakan kenangan pahit nya ketika bersama William dulu. Mulut nya boleh berbicara kalau ia sudah melupakan nya tapi jauh di dalam lubuk hati ia masih mencintai sahabat nya itu. Tega-teganya ia mengkhianati dirinya. Mendengar percakapan dua insan dari posisi kejauhan nya membuat hati Caramel seperti dilemparkan bom saat itu juga. William dengan sengaja menyembunyikan kehamilan Alexa darinya. Untung saja dirinya mendengar jelas percakapan itu dari posisi nya. Ia memang sengaja mengumpat di balik pohon sebelah supermarket yang ingin ia kunjungi dan kemudian ia mengambil handphone nya untuk merekam semua percakapan mereka berdua untuk dijadikan bukti dihadapan orang tuanya dan orang tua william.

Kembali ke masa sekarang.

Caramel duduk di sebuah cafe yang berada di seberang kampusnya sambil memandangi kearah jendela yang sedang turun hujan, Rupanya alam turut ikut bersedih. Ditengah lamunan nya tersebut seseorang dari belakang menepuk pelan bahu Caramel.

"Hei." sapa perempuan itu.

"Oh. Hei, Kes." Caramel menolehkan sedikit kepalanya kemudian ia tersenyum ketika melihat seseorang yang menepuk pundaknya tadi.

"Kenapa kamu duduk disini ? Kok tidak ke kampus ?" tanya Keshya.

"Aku hanya sedang mengingat masa-masa kecil ku bersama William dulu." ucapnya sambil menahan air mata yang ingin jatuh dari matanya itu.

"Apa kamu masih mencintainya ?" tanya Keshya lagi.

Caramel menganggukan kepalanya kemudian karena ia tidak bisa menahan lagi air matanya jatuh begitu saja di pipinya.

"Kalau kamu masih mencintai nya kenapa kamu malah meninggalkan nya ?"

"Aku memang masih mencintai nya hingga sekarang tapi hati kecilku sudah dibuat kecewa olehnya." ucap Caramel sambil memalingkan wajahnya kearah jendela.

"Se-kecewa itu kah kamu padanya ?"

"Perempuan mana yang tidak kecewa ketika hari kebahagian nya sudah di ujung kemudian ia malah mendengar hal tersebut secara jelas di telinganya."

Keshya yang mendengarnya tidak tega kemudian ia berdiri dari tempat duduknya lalu berpindah posisi kearah kursi kosong disebelah Caramel kemudian memeluk erat sahabatnya itu.

Diantara mereka berenam hanya Caramel lah yang tidak pernah mengeluarkan sisi rapuhnya ia selalu tampak ceria, bersemangat dan sedikit cerewet di hadapan teman-temannya.

"Jangan menangis, Car. Aku tidak suka melihat sahabatku yang satu ini menampakkan sisi rapuhnya. Aku lebih suka melihat mu cerewet seperti biasa."

"Maaf." ucap Caramel sambil menghapuskan air matanya.

Keshya kembali tersenyum melihat sahabatnya itu tidak menangis lagi.

"Yuk, Sekarang kita kembali kampus. Anak-anak yang lainnya udah nungguin kamu loh."

Kemudian mereka berdua berdiri dari duduk nya lalu beringsut meninggalkan cafe tersebut.

-----

TO BE CONTINUE


Hai semuanya maaf banget ya kalo aku gak bisa fast update kaya cerita2 yang lainnya karna keterbatasan imajinasi ku😂 but aku bakalan usahain semaksimal mungkin kalo cerita ini lama2 gak bakalan garing kok😅 dan untuk hari ini maaf ya kalo ceritanya dibuat pendek banget gak kaya biasanya😁


Oh iya aku mau ngucappin selamat berpuasa buat kalian semua yang menjalankannya☺🙇

Don't forget to vote and comment cerita ini ya supaya aku tambah semangat ngelanjutin ceritanya😄😶

You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang