EMPAT PULUH TUJUH

3K 90 0
                                    

holaaa holaaa i'm backkk guys~~
i just want to say sorry kalo cerita ini udah aku gantungin berbulan-bulan dikarenakan kemaren aku lagi gak mood untuk nulis, tugas di kuliah juga numpuk dll :(
kira-kira masih ada yg rindu dengan lapak cerita ini gak ya? atau udh pada pergi semua? huhuhu :'(

dah lah daripada kebanyakan cincong langsung aja baca cerita ini et tapi biar lebih afdol bacanya jangan lupa selalu lah klik tanda ⭐ nya ya

---------------------

Setelah acara pernikahan mereka selesai, lalu tiba-tiba Michael menggendong Caramel ala bridal style. Caramel terkejut bukan main, spontan dia mengalungkan kedua lengannya di leher sang suami.

Caramel tersipu malu karna hampir semua orang menatap kearah mereka. Michael yang pertama kali melihat pipi istrinya merah ia terkekeh lalu mencium pipi sang istri dengan mesra.

"Kau ingin membawaku kemana ?" bisik Caramel kesal

"Kamu pasti akan tau." jawab Michael bertambah membuat Caramel merengut kesal.

"Baby, don't angry, please..."

Caramel menjawabnya hanya dengan sekali anggukan.

---------------------

Sesampainya mereka di tempat pendaratan, Michael dan Caramel di sambut oleh dua pramugari dan co-pilot yang akan membawa mereka ke tempat tujuan.

"Semuanya sudah siap ?" tanya Michael

Co-pilot itu mengangguk, "Yes, Sir"

Michael mempersilahkan Caramel untuk masuk ke dalam cabin terlebih dahulu kemudian disusul olehnya.

Caramel menelan ludah begitu tiba di dalam private jet. Ia tidak bisa berkata-kata apalagi mengenai kekayaan yang di miliki oleh sang suami.

 Ia tidak bisa berkata-kata apalagi mengenai kekayaan yang di miliki oleh sang suami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah ini terlalu berlebihan ?" tanya Caramel

Michael tersenyum, dia mendekatkan dirinya ke arah Caramel, kemudian tangan kanan nya meraih pinggang Caramel, "Ini belum seberapa, Babe."

Entah kenapa suasana seperti ini membuat Caramel tidak nyaman. Rasanya ia ingin kabur saja dari hadapan lelaki yang telah resmi menjadi suaminya.

"Are you okay, Baby ?" tanya Michael begitu melihat perubahan wajah sang istri.

Caramel menatap Michael

'Aku baik-baik saja tetapi jantungku lah yang tidak baik-baik saja' batin Caramel, Caramel hanya merespon dengan senyuman.

Jarak antara mereka berdua terlalu dekat itulah sebabnya membuat jantung Caramel berdetak begitu cepat dari biasanya.

Tanpa di duga, Michael menarik tangan Caramel dan membawa sang istri menuju kamar tidur.

You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang