Caramel memperhatikan sekelilingnya ia mencari orang yang sudah berjanji akan menjemputnya. Dan saat ia ingin duduk di kursi tunggu sebuah klakson mobil berbunyi.
Tin Tin Tin
Ia mengurungkan niatnya untuk duduk kemudian menghampiri mobil tersebut lalu keluarlah laki-laki tampan, dengan kacamata hitam yang masih bertengger di matanya, "Maaf aku telat menjemputmu." dan laki-laki itupun mengecup kening Caramel.
"Tidak apa-apa lagipula aku baru saja keluar."
Michael mengernyitkan dahinya ketika melihat mata indah wanitanya itu sembab seperti habis menangis.
"Are you okay ?" Michael menangkup wajah Caramel lalu mengelus dengan ibu jarinya.
Caramel mengangguk pelan kepalanya "I'm okay, Don't worry." kemudian mengalihkan wajahnya ke arah lain.
Michael tahu pasti ada yang disembunyikan oleh calon istrinya ini. Ia tidak ingin kebanyakan bertanya kemudian membawa tubuh Caramel kedalam pelukannya.
"Kamu kalo ada apa-apa cerita saja sama aku." Michael memeluk tubuh wanita itu dengan erat sedangkan wanita yang sedang di peluknya hanya diam saja.
Di dalam pelukan Michael, Caramel mengangguk tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.
Dia menuntun Caramel untuk masuk kedalam mobilnya setelah memakaikan seat belt ia memutari mobilnya menuju kursi kemudi. Dan mobil itu melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan kampus tersebut.
"Sekarang kita ingin kemana ?" tanya Caramel disela keheningan diantara mereka berdua.
"Tadi kata dad dia ingin kita pergi ke butik langganannya."
"Untuk apa kita kesana ?" tanya Caramel dengan keheranan.
Michael mengacak rambut halus wanitanya dengan gemas kemudian tersenyum, "Disana kita akan melakukan fitting baju untuk acara pertunangan kita."
Ya, Tidak terasa seminggu lagi ia dan Michael akan segera melakukan pertunangan. Itu tandanya ia tidak boleh memikirkan lelaki masa lalunya karna sebentar lagi ia akan menjadi seorang istri.
Setibanya mobil mereka di butik tersebut Michael memarkirkan mobilnya terlebih dahulu setelah itu ia membukakan pintu untuk dirinya dan untuk calon istrinya itu. Mereka berdua berjalan menuju pintu masuk butik langganan mommynya.
"Welcome to our boutique." Michael dan Caramel disambut ramah oleh gadis remaja yang merupakan pelayan butik tersebut.
"Saya ingin bertemu dengan pemilik butik ini karena daddy saya sudah membuat janji dengannya." Jelas Michael.
"Please wait for a few minutes, Mr." Kemudian pelayan tersebut meninggalkan mereka berdua dan memanggil atasannya.
"Ini tempat langganan mom kamu kah setiap membeli gaun untuk pesta ? tanya Caramel sambil melihat-lihat gaun yang begitu indah disekitarannya.
"Iya, kata daddy sebelum mom meninggal dia selalu membeli gaun-gaun tersebut di tempat ini." jawab Michael.
Caramel membulatkan mulutnya membentuk huruf "O"
Tak berapa lama kemudian pemilik butik tersebut terlihat di atas tangga dan sedang berjalan turun kearah mereka.
"Whoaaa. Tidak kusangka ternyata anaknya Arabella dan Bradley sudah bertumbuh dewasa dan semakin tampan saja sama persis dengan daddynya dulu." Ucap si pemilik butik tersebut dengan girang.
"Selamat sore tante." sapa Caramel dengan sopan dan ramah sedangkan Michael ia hanya tersenyum.
"Bolehkah saya melihat gaun untuk calon istri saya ?" tanya Michael tanpa bertele-bertele. "Karna masih banyak tempat yang harus di kunjungi." Jujur ia sangat malas sekali untuk bertele-tele tidak jelas baginya itu hanya membuang waktunya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020
RomanceCaramel Kimberly atau yang biasa di panggil Rara. seorang gadis cantik, bertubuh mungil dan sederhana berumur dua puluh dua tahun, Di umur dua puluh dua tahun ini sebagai anak tunggal dia terpaksa harus menerima perjodohan ini demi menyelamatkan sem...