TIGA PULUH TIGA

4.1K 159 4
                                    

Hai semua👋
Apa kabar kalian semua ?? kalian pada baik-baik aja kan ?? 😆
Ada yang masih nungguin kelanjutan cerita ini nggak ?? atau udah pada bosen ?? Pastinya kalian udah bosen ya di gantungin mulu maaf banget ya soalnya tugas kuliahku bener2 numpuk banget padahal baru jadi mahasiswa semester 1 tapi sekalinya dikasih tugas langsung bejibun jadi aku bingung mau ngetik ceritanya kapan dan alhamdulillah karna tugas2 ku udah kelar jadi baru sempet hari ini ngetiknya. Maafin ditha yang selalu gantungin kalian ya😣😭🙏

Aku boleh minta votenya dulu nggak nih ?? biar aku makin semangat ngelanjutin ceritanya😎

Happy Reading☺

---------------------

Lidah Caramel berkelu ketika melihat sosok lelaki dihadapan nya. Andai saja calon tunangan nya memberitahu terlebih dahulu nama rekan bisnis yang ingin bertemu dengannya pasti ia tidak akan jadi ikut dengan Michael.

"Rupanya ini calon tunangan yang sering anda ceritakan pada saya, Mr. Michael ?" ucap lelaki itu sambil menyeringai senyumannya.

Michael mengangguk mantap kemudian tangannya merangkul pundak Caramel. Hal itu membuat William geram melihatnya.

"Tunangan anda sangat cantik sekali. Anda beruntung memilikinya." ucap Willim, sengaja ia menekankan kata memilikinya. Jauh di lubuk hatinya ia sangat dongkol karena lelaki itu berhasil mendapatkan hati Caramel.

"Terima kasih Mr. Collins" jawab Michael dengan senyuman.

"Sayang, bisakah kamu menunggu ku di sofa sebentar ?" tanya Michael pada wanita yang sedari tadi berada di sampingnya.

"Aku akan menunggumu." jawab Caramel sambil tersenyum terpaksa. Kemudian ia berjalan menuju sofa tanpa melihat kearah dua lelaki tersebut

William dan Michael memulai percakapannya membahas tentang project terbarunya sampai membahas awal pertemuannya dengan Caramel.

Di sudut lain hati Caramel terus bergejolak melihat lelaki yang sedang mengobrol dengan tunangannya. Untung saja posisi laki-laki itu membelakanginya, jadi, Caramel bisa memandangi punggung kokohnya tanpa diketahui lelaki itu.

Kenapa disaat aku sedang belajar melupakanmu kamu datang dengan seenaknya dihadapanku. Batin Caramel berbicara.

Tanpa ia sadari air matanya jatuh begitu saja karena ia tidak mau dua lelaki itu menyadarinya ia menyeka air mata yang jatuh ke pipinya dengan sapu tangan yang dia selalu bawa.

"Michael aku ingin ke kamar mandi sebentar." Suara Caramel memberhentikan pembicaraan antar William dan Michael.

William melihat mata Caramel sembab tapi ia berpura-pura untuk tidak melihat itu. Sedangkan Michael tidak melihat perubahan yang dialami wanitanya tersebut, ia malah berdiri dari kursinya lalu menghampiri Caramel.

"Perlu aku temani sayang ?" Michael paling hobby menggodai Caramel karena ia suka Caramel-nya blushing ketika sedang di godai.

Caramel mencubit pinggang Michael dengan keras. Kemudian ia menghempaskan tangan lelaki itu dari wajahnya lalu berjalan keluar dari ruangan Michael.

"Tunangan anda begitu lucu sekali, seandainya saja wanitaku seperti dia." Miris sekali hati William melihat interaksi yang tidak sengaja ia lihat tadi.

William merasa kesal wanita yang sangat ia cintai sedang di goda oleh tunangannya sendiri. Michael menatap client nya tersebut dengan iba.

"Memangnya ada masalah apa dengan wanita anda Mr. Collins ?" Michael bertanya dengan serius

You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang