Cinta yang Halal;1

2.4K 73 19
                                    

"Assalamu'alaikum," sapa Rahma didepan pintu ruangan dokter Raihan dan menunggu sahutan dari dalam sana.

"Wa'alaikumsalam,hai Rahma," sahut dokter Raihan dengan ramah. Nenek yang berada disamping Rahma tersenyum, lalu dokter Raihan pun juga menyapa Nenek

"Hai Nenek, apa kabar?" tanya dokter Raihan pada Nenek .

"Alhamdulillah, saya baik dokter," jawab Nenek.

"Oh iya, sekarang jadwal nenek untuk terapi jalan, ya, kan? Sebaiknya kita masuk ke dalam," mendengar kata dokter Raihan, Rahma dan nenek pun masuk.

2 jam setelah nenek Rahma menjalankan terapi jalan dan dokter Raihan pun keluar untuk memberi tahu kondisi neneknya Rahma.

"Bagaimana keadaan nenek aku?" tanya Rahma dengan penasaran.

"Alhamdulillah setelah nenek melakukan terapi jalan, nenek bisa jalan seperti sedia kala hanya saja nenek masih membutuhkan tongkat untuk berjalan karena ke dua kaki nenek masih kaku," jawab dokter Raihan sambil menatap wajah Rahma, sedetik kemudian dokter Adi mengalihkan pandangannya.

"Dokter Raihan, apa aku boleh masuk ke ruang terapi?" tanya Rahma dengan suaranya yang lembut.

"Silakan, mari ku antar," mereka berdua pun masuk ke dalam ruang terapi.

"Nenek, aku bersyukur sekali. Akhirnya nenek bisa jalan lagi walaupun masih menggunakan tongkat dan aku bersyukur nenek tidak duduk dikursi roda lagi," ucap Rahma sambil memeluk nenek tercintanya, ia sangat bersyukur akhirnya nenek yang selama ini duduk dikursi roda akibat struk ringan 3 Bulan yang lalu kini bisa jalan lagi.

"Terima Kasih cucu ku, kamu selama ini sudah buat nenek semangat untuk terus menjalankan terapi, kamu juga yang selama ini berdoa buat nenek, nenek sayang sama kamu." Rahma pun hanya bisa mengangguk dan tersenyum didalam pelukan neneknya.

Dokter Raihan yang melihat nenek dan cucu itu bahagia,hanya tersenyum dan ia yang sebagai dokter juga merasa bahagia bisa melihat pasiennya sembuh.Terlalu asyik memandang yang berada didepannya, Dokter Adi pun mendekat.

"Sebenarnya untuk nenek berjalan tanpa menggunakan tongkat sangatlah mudah yaitu dengan cara harus rajin latihan berjalan disekitar rumah, semoga dengan cara seperti itu nenek bisa berjalan lagi," ucap Adi menjelaskan.

Mendengar penjelasan dokter Adi, Syarah langsung mengangguk, setuju. "Baiklah mulai sekarang aku yang akan melatih nenek untuk berjalan, tapi kalau latihan dirumah pasti nenek bosan. Bagaimana kalau besok aku ajak nenek rekreasi ke taman bunga, jadi sambil rekreasi aku akan tetap melatih nenek berjalan. Bagaimana nenek setuju?"

Nenek pun akhirnya mencium pipi cucu nya karena gemas melihat cucu nya yang begitu sayang pada neneknya dan berkata, "Baiklah nenek setuju." Syarah pun balik mencium pipi neneknya.

"Dokter Adi, terima Kasih ya? Karena selama ini dokter yang merawat nenek ku, sekali lagi terima kasih." Syarah pun tersenyum ramah pada dokter adi, lalu menundukan wajahnya karena malu.

"Sama-sama, Syarah," ucap dokter adi sambil tersenyum lalu menundukan wajahnya ke bawah.

"Baiklah aku dan nenek, akan segera pulang," izin Syarah sambil membantu neneknya untuk berdiri dan dengan cepat Dokter Adi bersalaman dengan nenek.

"Ya, hati-hati dijalan." pesan Dokter Adi sambil menganggukan kepalanya.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Selepas kepergian syarah , Dokter Adi pun kembali ke ruang kerjanya dan tak sengaja dokter Adi berpapasan dengan mamahnya, lalu ia membatalkan niatnya untuk kembali ke ruang kerjanya karena mamahnya mengajaknya ke kantin .

Cinta Yang HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang