Cinta Yang Halal ; 12

362 10 1
                                    

Setelah melaksanakan ibadah subuh. Syarah telah siap di depan pintu rumah nya bersama Kholifah yang berada dalam gendongan nya, sementara Adi masih memakai sepatu didalam. Tak berapa lama kemudian, Adi keluar lalu menggandeng tangan kanan Syarah menuju mobil nya, hari ini mereka akan berolahraga di tempat lain selain komplek rumah mereka untuk sekedar lari pagi.

"Kita olahraga sayang," kata Syarah yang mengajak Kholifah berbicara dan anak nya hanya tertawa.

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya keluarga kecil itu sampai di tempat olahraga dengan tepat waktu. Adi langsung mengangkat Kholifah dan menaruh nya di troller baby, sementara Syarah yang mendorong troller baby nya.

Adi mengalihkan pandangan nya dari sang anak dan melirik Syarah sekilas. "Aku mau lari dulu! Kamu hati-hati di jalan sama Kholifah."

"Hati-hati juga Abi."

Syarah sedikit membungkukan badan nya untuk menatap putri kecil nya. "Kita jalan-jalan berdua aja ya?" Kholifah hanya menanggapi nya dengan senyum sambil sesekali menghisap ibu jari nya.

###

Adi menghembuskan nafas lelah nya ke udara,ia telah berlari pagi sebanyak 20 putaran,tapi kali ini Adi lebih memilih jalan kaki dengan santai. Dari kejauhan Adi melihat Syarah yang sedang mengangkat Kholifah dari troller bayi nya,Adi langsung menghampiri Syarah yang terlihat sangat kesusahan saat membawa belanjaan nya.

"Umi. Sini Ifah biar Abi aja yang gendong,"Syarah pun menurut dan menyerahkan Kholifah pada Adi.

Syarah kembali berkutat dengan paper bag nya. Ia mengambil handuk dan botol minum untuk Adi. "Abi. Minum dulu! Pasti Abi kecapekan!"

Tanpa banyak bicara Syarah menghapus peluh keringat didahi Adi. Syarah masih penasaran atas apa yang Adi sembunyikan darinya,wajah Adi masih sama seperti sebelumnya. Terlihat datar dan baru tersenyum saat dipanggil. Syarah masih memikirkan apa yang sedang Adi sembunyikan darinya,biasanya jika ada masalah Adi akan langsung menceritakan tapi kali ini Adi sangat diam dan tidak mau terbuka padanya.

"Adiiiii!"teriak seorang wanita yang membuat Syarah dan Adi menoleh.

Adi terkejut ketika melihat kedatangan wanita itu. Sial! Kenapa bisa-bisa nya ia bertemu dengan wanita itu lagi di saat yang tidak tepat? Disampingnya ada Syarah yang hanya memasang wajah datar menunjukkan ketidak sukaan nya pada wanita itu. Adi langsung berdiri,menghindar dari wanita itu.

"Adi!!! Cinta pertama ku. Kita bertemu lagi,"seru wanita itu dengan wajah berseri-seri tanpa memandang Syarah yang berada disamping Adi.

Adi menghiraukan perkataan wanita itu tapi ia lebih terkejut lagi saat Syarah tiba-tiba saja menggendong Kholifah dan membawa nya pergi begitu saja. Sebelum mengejar Syarah,Adi menyempatkan diri untuk menoleh kearah wanita itu dengan tatapan tajamnya. "Tolong! Jangan ganggu keluarga saya!".

"Sial! Dia lebih unggul dari yang aku kira!"umpat wanita itu sambil berlalu ke tempat lain.

Setelah memperingati wanita itu,Adi langsung pergi untuk mencari Syarah. Bagaimana pun juga saat ini pasti Syarah sangat membutuhkan penjelasan nya . Ia lupa akan sesuatu yang harus ia ceritakan pada Syarah tentang masa lalunya agar Syarah tidak salah paham.

Adi bernafas lega saat didapatinya Syarah berada di depan mobilnya bersama Kholifah yang tidur di troller bayi nya. Syarah hanya tersenyum miris sementara Adi hanya menunduk karena merasa bersalah.

Sudah tidak ada lagi senyum di wajah Syarah,yang ia dapatkan hanyalah wajah datar Syarah sebagai pengungkapan bahwa Syarah sangat kecewa padanya.

###

Sesampai dirumah Syarah langsung memindahkan Kholifah ke kamarnya,sementara itu Syarah langsung masuk ke dalam ruang tamu. Ia butuh waktu sendirian untuk menenangkan dirinya.

Syarah tersenyum miris,ia sudah dapat jawaban atas sikap Adi belakangan ini. Ternyata benar dugaan Syarah bahwa Adi sedang menyembunyikan sesuatu darinya dan sekarang Syarah sudah mengetahuinya.

Suara ketukan pintu membuat lamunan Syarah teralihkan. Ia cepat-cepat menghapus air matanya agar tidak terlihat lemah didepan suaminya tapi tentu saja hati tidak bisa berbohong bahwa saat ini hatinya sangat sakit dan kecewa karena Adi tidak terbuka padanya.

"Masuk aja. Pintunya gak dikunci,"kata Syarah.

Ya. saat ini Syarah butuh penjelasan dari suaminya.

"Syarah. Akan aku jelaskan semuanya! Tolong dengarkan penjelasan aku,"kata Adi yang bersimpuh didepan Syarah.

Syarah menatap wajah memohon suaminya. "Silakan,akan aku dengarkan penjelasan kamu."

Adi pun memutar kembali ingatan nya dimasa lalu. "Marisa,dia itu cinta pertama aku. Kita dulu itu tetanggaan dan sempat menjalin hubungan kekasih hingga sekolah menengah akhir. Aku udah gak tertarik lagi sama Marisa karena dia udah bikin aku sakit hati dan buat aku kecewa,"kata Adi sambil sesekali menatap Syarah yang masih menundukan wajahnya.

Adi menarik nafasnya perlahan dan menghembuskan nya dengan lembut membuat permukaan tangan Syarah terasa hangat. "Waktu 3 tahun yang lalu,aku bertunangan dengan Marisa tapi dia tega karena tiba-tiba saja dia pergi meninggalkan ku bersama pria yang aku ketahui sebagai orang yang mencintai Marisa. Aku sakit selama 3 tahun,Syar."

Syarah masih menundukan kepalanya,Adi yang berlutut didepan nya hanya menatapnya sendu. "Tapi setelah berpisah dengan Marisa selama 3 tahun,karena sudah terlanjur sakit hati atas sikapnya itu. Aku mulai membenci Marisa,aku tidak mencintainya lagi,bahkan aku sudah melupakan nya."

Syarah tersenyum menatap suaminya dengan derai air mata. Syarah merasa kecewa karena Adi menutupi cerita masa lalunya,ia tahu masa lalu itu tidak harus dikenang kembali tapi justru harus menjadi sebuah pelajaran di masa depan agar lebih baik lagi. Sementara Adi,ia merasa kecewa pada dirinya sendiri karena tidak pernah cerita tentang masa lalu nya pada Syarah sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

Tangan kanan Syarah terulur,menyentuh bahu suami nya. "Kenapa? Kenapa kamu gak cerita dari dulu tentang Marisa? Kenapa kamu baru cerita sekarang ke aku?"kata Syarah sambil memukul-mukul bahu Adi.

Adi dengan tenaga tubuhnya yang lebih kuat dari Syarah,langsung memeluknya membiarkan Syarah menangis dalam pelukannya."Aku gak bisa kasih tau hal itu,Syarah. Di saat Kita baru aja mempersiapkan pernikahan karena Aku takut untuk kecewa yang kedua kalinya dan Aku takut kalau saat itu kamu tinggalin aku."

Dalam keadaan berpelukan kedua pasangan itu saling menangis. Adi menangis atas rasa takut nya dan Syarah menangis atas kekecewaannya.

###

Thank You
Vote and Coment

Cinta Yang HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang