Cinta Yang Halal ; 5

678 26 4
                                    

Beberapa minggu kemudian, perut Syarah sudah semakin besar dan sekarang ia sedang merasakan mules pada perut nya. Adi yang sedang bekerja di rumah sakit merasa khawatir dengan istri nya akhir nya memutuskan untuk pulang ke rumah nya,sementara Syarah di rumah nya bersama dengan ayah dan mamah nya serta mertua dan juga nenek nya agar bersiap siaga jika suata saat Syarah merasakan sakit di perut nya.

"Assalamu'alaikum,Mamah. Syarah dimana?,"ucap Adi dengan khawatir yang langsung masuk ke dalam rumah nya menuju kamar nya.

Adi langsung menaru tas hitam nya dan duduk di kursi dekat tempat tidur nya,lalu menggenggam tangan Syarah."Sayang,masih sakit perut kamu?."Syarah mengangguk sambil meringis pelan.

"Mamah,tolong masukin baju-baju Syarah dan perlengkapan bayi nya setelah itu kita harus berangkat ke rumah sakit,"ucap Adi kepada Mamah kandung nya yang langsung membantu Adi menyiapkan persalinan istri nya.

Selama di perjalanan menuju ke rumah sakit Adi terus menggenggam tangan istri nya sementara yang membawa mobil tetangga satu komplek nya. Beberapa menit kemudian Adi pun sampai di rumah sakit dan segera menggendong Syarah,para suster yang sudah mengenal mereka segera bergegas mengambil ranjang.

"Arya,bisa gak saya masuk ke sana. Saya mau temenin istri saya?,"tanya Adi dengan napas tersengal sementara sang istri sudah masuk ke ruang persalinan.

"Kamu bisa masuk tapi setelah bayi nya keluar,kamu harus tunggu di luar,"jawab Arya dengan penuh pengertian.

"Terima Kasih."

Sementara di luar ada Mamah Adi dan mertua nya serta sang nenek, yang belum datang hanya ayah Adi dan ayah mertua nya. Mereka semua menunggu diluar dengan wajah yang cemas dan sekaligus berharap pada Allah agar menyelamatkan ke dua nya.

Sementara di dalam ruangan Adi terus mengucapkan kata-kata kekuatan untuk Syarah yang sedang berjuang saat ini sambil menggenggam tangan kiri nya.

"Ayo sayang,kamu pasti kuat. Jangan menyerah,anak kita sedikit lagi akan keluar."Syarah mengangguk dan kembali mengejan dengan lebih kuat.

Tak berapa lama kemudian tangisan anak mereka terdengar di penjuru ruangan. Adi tersenyum haru dan mencium kening istri nya sementara sang anak sedang di tangani dokter Arya.

"Terima kasih,Syarah." Syarah pun mengangguk.

"Selamat dokter Adi , bu Syarah anak nya perempuan. Dia cantik,ini silahkan di adzankan dulu,"ucap dokter Arya dengan menggendong bayi di tangan nya dan menyerahkan nya kepada Adi.

Syarah menangis terharu sambil memandangi suami nya yang sedang berkumandang adzan di telinga kecil anak mereka dengan pelan. Setelah adzan selesai,Syarah memejamkan mata nya karna merasa lelah dan Adi mengerti jika seorang ibu setelah melahirkan akan tertidur lelap karna kelelahan.

"Dokter Adi keluar dulu ya? Saya harus tangani istri anda dulu."ucap dokter Arya sambil mengambil alih anak teman nya itu.

Ketika Adi keluar banyak sekali pertanyaan yang langsung tertuju pada nya,menanyakan apa anak nya perempuan atau laki-laki dan juga menanyakan apa ke dua nya baik-baik saja. Semua pertanyaan itu membuat kebahagiaan semakin menguar di dada nya.

"Gimana Adi cucu mamah?,"tanya mamah Adi.

"Gimana keadaan ibu dan anak nya?,"tanya mamah Syarah.

Adi pun tersenyum dan menjawab. "Anak kita perempuan dan Alhamdulillah ke dua nya selamat."Mereka yang berada di luar memberi selamat atas kelahiran anak pertama dari ke dua pasangan yang romantis ini.

Setelah beberapa jam Syarah berada di ruang persalinan akhir nya Syarah di pindahkan ke kamar VIP. Adi menatap istri nya yang masih tertidur dan Adi juga menatap wajah anak nya yang cantik yang berada dalam satu ruangan,anak nya tidur di ranjang kecil yang sudah di siapkan di samping ranjang Syarah. Adi menggenggam tangan istri nya yang terbebas dari infus dan seketika itu Syarah bangun dari tidur nya.

"Syarah,maaf. Aku ganggu kamu ya?"ucap Adi dengan bersalah.

"Gak ko,aku belum liat anak yang udah aku lahirkan."Adi pun bergegas menggendong bayi nya dan menidurkan sang bayi di samping Syarah.

"MasyaAllah,lucu sekali kamu nak,"puji Syarah sambil mencium pipi anak nya.

"Dia juga cantik,seperti kamu. Apa kita harus memberi nama untuk anak kita yang cantik ini?"usul Adi yang di sambut anggukan oleh istri nya.

"Nama yang sudah ku siapkan sejak 2 minggu yang lalu yaitu Kholifah Khoirrotun yang arti nya pemimpin yang baik."Syarah tersenyum dan mengangguk setuju.

"Welcome to the word my baby. Kholifah Khoirrotun,"Adi kembali menggendong anak nya lagi dan mencium kening nya.

"Nanti saat kau sudah besar,kau harus memanggil kami Abi dan Ummi,"ucap Adi sambil menatap gemas anak nya.

"Tidur yang nyenyak ya nak? Abi akan menjaga mu dan ibu mu yang cantik ini,"kali ini Adi menaro kembali anak nya di ranjang bayi.

"Apa sebaik nya aku memanggil mamah dan ibu untuk masuk ke sini,?"tanya Adi.

"Boleh."

Adi pun keluar dan memanggil mamah dan ibu mertua nya. Ketika masuk ke kamar VIP tempat Syarah di rawat seketika mereka langsung berisik terutama Mamah Adi yang sangat antusias menggendong cucu pertama nya sementara ibu mertua nya beralih untuk melihat keadaan anak semata wayang nya itu.

"Gimana rasa nya melahirkan?"tanya Mamah Syarah.

"Sangat sakit tapi sakit ku tergantikan dengan suami yang selalu menemani ku selama ini. Terima kasih Mamah,"ucap Syarah yang membuat Mamah nya menangis terharu.

"Ya Allah cucu ku ini lucu sekali,"puji Mamah Adi sambil menciumi pipi cucu nya.

"Mamah bicara nya jangan terlalu keras nanti anak ku menangis."Adi yang sedari tadi berusaha untuk membuat Mamah nya duduk dengan tenang agar tidak berisik.

"Mamah,ayah dan ayah mertua ku dimana?,"tanya Syarah.

"Ayah masih di perjalanan, ayah mertua kamu masih di lampung mungkin besok pulang,"jawab Mamah Syarah.

Setelah banyak sekali yang menjenguk dari kerabat terdekat bahkan sampai teman Adi yang sebagai dokter juga menjenguk istri dan anak nya serta suster yang lain pun juga menjenguk nya untuk melihat anak mereka sehingga Syarah tidak bisa istirahat. Tiba waktu nya malam hari Syarah mengantuk sekali namun sang anak kembali menangis saat di mandikan oleh suster. Hal yang terbaru untuk Syarah dan Adi adalah mengurusi anak nya semalaman suntuk.

"Syarah kamu tidur aja. Biar aku yang jagain Kholifah."Syarah pun mengangguk dan mulai memejamkan mata sementara Adi masih menggendong anak untuk menenangi nya.

###

Vote and Coment

Cinta Yang HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang