Cinta Yang Halal ; 20

282 12 2
                                    

*Salat Tahajud
*Salat Subuh
*Mandiin Kholifah
*Siapin Sarapan pagi
*Berangkat Kerja ( 07.00 pagi)
*Pulang kerja (12.30 siang)
*Salat Dzuhur
*Istirahat (13.30-14.30 sore)
*Salat Ashar
*Mengajar mengaji (15.00-16.00 sore)
*Pulang ngajar ngaji (17.00 sore)
*Salat Maghrib
*Salat Isa
*Siapin makan malam (19.30 malam)
*Makan malam (20.15 malam)
*Istirahat (21.00 malam-03.00 pagi)

          "Ummi, jangan lupa di bawa jadwal sehari-harinya," tukas Adi. Ia memasuki buku catatan kecilnya ke dalam tas Syarah.

          "What? Abi ini gak berlebihan?" tanya Syarah. Ia membaca catatan itu keseluruhan, membuat Adi menutup kedua telinganya, karena suara Syarah yang terdengar menggelegar di telinganya.

          Adi membekap bibir Syarah dengan satu tangannya. "Biar Ummi teratur kesehariannya!"

          "Iya, Abi. Insha Allah," tutur Syarah.

          Syarah berdiri dari tempat duduknya, mereka berdua sudah rapih dan hanya menyisakan Kholifah yang baru saja selesai dimandikan oleh Suster Rina. Syarah menggendong sebentar anaknya, ini kali pertamanya Syarah meninggalkan Kholifah di rumah untuk pekerjaannya.

          "Rina, aku udah siapin botol susu buat Kholifah. Ada 4 botol di dalam kulkas," tutur Syarah. Ia kembali menyerahkan Kholifah pada Suster Rina.

          Suster Rina kembali masuk ke dalam kamar Kholifah untuk memberikan ASI yang Syarah siapkan untuk persediaan anaknya, ketika dirinya sedang pergi bekerja. Jadi, Kholifah tidak perlu meminumnya dari sumbernya langsung.

          "Ayok! Kita berangkat, Bi!" seru Syarah. Ia menggandeng tangan kiri Adi.

          Beberapa menit kemudian, Syarah sudah sampai tujuan. Rasanya ia tidak sabar untuk memulai bekerja di hari pertamanya, bahkan saat ini ia gugup sekali. Tapi, dalam hati Syarah berharap, di hari pertamanya bekerja berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan.

          "Abi! Aku gugup," keluh Syarah.

          Adi mencium kening Syarah, mengusap pipinya."Awali dengan Bismillah. Ummi harus yakin kalau mau jalanin sesuatu yang bermanfaat."

          "Iya deh, aku masuk dulu, ya. Assalamualaikum," kata Syarah yang akhirnya menurut.

          Ia mengklakson mobilnya. "Iya, Waalaikumsalam."

***

          "Selamat pagi, Dokter Adi," sapa Dokter Alif.

Cinta Yang HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang