Cinta yang Halal ; 2

975 44 5
                                    

Suara adzan subuh sedang berkumandang, membuat Dokter Adi terbangun dari tidurnya untuk menyegerakan sholat subuh dimasjid yang tak jauh dari rumahnya. Kini dokter Adi sudah menggunakan baju kokoh dan peci dikepalanya dengan rapi, namun sebelum Dokter Adi berangkat ke masjid, ia tidak lupa untuk membangunkan ke dua orang tuanya dan kaka perempuannya untuk sholat subuh dan setelah itu Dokter Adi segera menuju masjid yang sudah dipenuhi oleh makmum.

Setelah mengerjakan sholat subuh berjamaah dimasjid, Dokter Adi tidak langsung melanjutkan tidurnya kembali, melainkan yang Dokter Adi lakukan adalah membaca al-qur'an atau mendengarkan murotal qur'an diponselnya. Tidak terasa selama Dokter Adi melakukan kegiatan tersebut matahari sudah muncul di ufuk barat dan Dokter Adi pun segera menyudahi kegiatannya, lalu bersiap untuk pulang ke rumah.

"Assalamu'alaikum." Dokter Adi menyapa Mamanya seraya membuka pintu rumahnya dan salim dengan Mamanya.

"Wa'alaikumsalam," sahut Mamanya yang sedang menyapu halaman depan dirumahnya.

"Dek, sarapan dulu ya? Mama udah siapin roti panggang rasa stroberry kesukaan kamu, " mendengar tawaran sang mamah, dokter Adi langsung masuk dan menuju ruang makan.

"Dek,kaka mau tanya sama kamu, boleh gak?" Dokter Adi yang tengah menyantap rotinya melirik sekilas ke arah kaka perempuannya, lalu mengangguk.

"Kamu kan udah mapan dek, ko kamu belum cari calon istri? Apa teman kamu ya yang pernah dateng ke sini, siapa ya namanya? Kalau gak salah namanya Syarah ya, kan? jangan-jangan dia calon istri kamu dek," tebak kaka perempuannya dan dokter adi langsung melotot ke arah kaka perempuannya.

Sebelum dokter adi protes ,kaka perempuannya lanjut meneruskan kalimatnya."jangan melotot kayak gitu dek, kaka tau ko sebenarnya kamu suka kan sama dia? Tapi kamunya belum nyatain perasaan kamu ke dia kan?" kali ini dokter adi mengangguk, lalu berdiri dan meninggalkan kaka perempuannya di ruang makan.

"Dek, kamu mau ke mana? Kakak belum selesai bicara!" panggil kakanya, namun dokter Adi sudah masuk ke dalam kamarnya.

Didalam kamar Dokter Adi sedang bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat,namun Dokter Adi tidak tahu harus pergi ke mana, sebelum pergi tiba-tiba Dokter Adi teringat sesuatu yaitu bahwa hari ini Syarah akan pergi ke Taman bunga untuk melatih neneknya berjalan. Akhirnya Dokter Adi pergi ke Taman bunga tanpa sepengetahuan Syarah dan sebenarnya maksud dokter Adi pergi ke sana ada tujuannya dengan Syarah.

"Haruskah aku memberikan cincin ini untuk Syarah?" tanya Dokter Adi pada dirinya sendiri sambil melihat kotak cincin yang selama ini Dokter Adi simpan. Setelah itu ia melajukan mobilnya dan segera ke Taman bunga.

Sesampainya di Taman Bunga, Dokter Adi langsung memarkirkan mobilnya diparkiran dan setelah itu dokter Adi segera memasuki Taman. Dokter adi pun langsung mencari Syarah di tempat terdekat dari air mancur yang ada disana dan kini Dokter Adi tersenyum ketika melihat gadis berhijab yang ia panggil Syarah itu sedang melatih neneknya untuk berjalan.

"Sayang, nenek cape. Mau istirahat dulu ya?" mendengar keluhan neneknya, Syarah pun mengangguk dan membantu neneknya untuk duduk.

"Aku beli minum dulu ya nek?" Nenek pun mengangguk.

Melihat Syarah yang sedang membeli minuman diwarung yang tak jauh dari tempat neneknya duduk, Dokter Adi pun juga ikut ke sana untuk membeli minuman bermaksud untuk membuat Syarah terkejut dengan kehadirannya.

"Dokter Adi, " sapa syarah sambil tersenyum, lalu menundukan wajahnya ke bawah.

"Syarah," sapa dokter adi sambil tersenyum, lalu menundukan wajahnya ke bawah.

"Apa yang Dokter lakukan ditempat ini? " tanya Syarah.

"Ouh, aku hanya ingin menikmati udara segar disini dan gak sengaja ketemu kamu," jawab Dokter adi dengan nada yang gugup.

"Oh iya, apa aku boleh mengajak mu ke sana? Aku ingin menunjukan sesuatu," pinta dokter adi sambil menunjuk sebuah kursi panjang yang diteduhi pepohonan disana.

"Oke, aku antar minum ini ke nenek dulu ya?" akhirnya setelah memberikan minuman pada nenek, syarah segera menyusul dokter adi yang sedang duduk disana.

"Ouh iya, apa yang ingin kau tunjukan pada ku?" tanya syarah penasaran.

Dokter Adi yang merasa gugup hanya mengangguk kepala nya, bingung untuk berbicara tentang perasaannya terhadap syarah. Dalam hati sebelum dokter Adi mengatakan sesuatu pada Syarah, ia membaca bismillah .

"Sebenarnya... Aku... Aku mencintai mu sejak awal," ucap dokter Adi dengan nada yang gugup sambil menundukan wajahnya ke bawah dan Syarah hanya diam saja meski dirinya saat ini terkejut mendengar pernyataan dokter adi.

Dokter Adi kini mulai bertekuk lutut dengan tangan kanannya membuka kotak cincin dihadapan Syarah yang sedang duduk. "Mau kah kau menjadi istri ku?" Syarah semakin terkejut , tidak tahu harus menjawab apa.

"Dokter Adi. Maaf, aku belum siap untuk menikah dengan mu. Aku masih membutuhkan waktu untuk menjawab pertanyaan mu," ucap Syarah dengan nada yang lembut berusaha untuk tidak membuat dokter adi kecewa.

Dokter adi menundukan wajahnya kecewa, tetapi dokter adi pun berusaha untuk tersenyum pada Syarah,lalu menutup kembali kotak cincin itu dan kembali duduk disamping syarah.

"Baiklah, aku akan menunggu mu hingga saat yang tepat," kata Dokter Adi dengan suara yang lembut.

"Aku akan menunggu mu selama 3 Bulan," ucap Dokter Adi dengan nada yang serius.

"Terima Kasih, karena telah memberi ku kesempatan untuk menjawab pertanyaan mu," ungkap Syarah, lalu menundukan kepala tanda menjaga pandangan.

"Baiklah, masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini. Aku pamit pulang ya? Jangan lupa kirim salam untuk nenek dari ku," Dokter Adi berpamitan pada Syarah dengan nada canggung.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Setelah mengantar kepulangan Dokter Adi, Syarah pun kembali ke tempat neneknya. Neneknya yang melihat cucu kesayangannya hanya diam saja menepuk pundak cucu nya se-akan berbicara"ada apa dengan mu?",namun syarah mengabaikannya.

"Nenek, lebih baik kita pulang sekarang,disini kita sudah terlalu lama," ajak Syarah seraya mengambil tongkat neneknya dan membantu neneknya untuk berdiri dan segera meninggalkan tempat itu.

****

Thank you
Vote and Coment

Cinta Yang HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang