Syarah melangkahkan kedua kaki nya masuk ke dalam kamar Kholifah. Ia menggendongnya dengan perlahan agar tidak mengganggu tidurnya,setelah Kholifah merasa nyaman dalam gendongannya,Syarah langsung keluar menuju ruang tengah.
"Sayang,hari ini kamu ikut Umi pergi ke rumah tante Nadia,"ucap Syarah pelan di telinga anaknya.
Syarah menghentikan langkahnya sejenak,sebelum menghampiri suaminya yang sedang sibuk memeriksa data-data pasien itu,kedua matanya tertuju kearah meja. Tidak ada makanan dan tidak ada minuman yang menemani kesibukannya.
Syarah berbalik menuju dapur untuk mengambil makanan dan membuatkan minuman hangat untuk suaminya. Ya,Syarah memang masih kecewa pada suaminya,tapi bukan berarti dia meninggalkan kewajibannya begitu saja sebagai seorang isteri.
"Abi,ini makanan sama teh hangatnya,jangan lupa dimakan ya,"ucap Syarah yang baru saja selesai dengan kegiatannya di dapur lalu meletakan cemilannya di atas meja.
"Lho,Syarah. Kamu mau kemana sama Kholifah?"tanya Adi sambil meletakan cangkir teh di atas meja,lalu kedua matanya memicing.
"Aku ijin mau pergi buat ketemuan sama Nadia,"jawab Syarah sambil bersalaman dengan suaminya.
"Mau aku anter gak?"tanya Adi yang hendak mengambil kunci mobilnya di atas meja tepat di samping laptopnya.
Syarah langsung mencegahnya dan berkata,"Gak usah,aku bisa sendiri kok. Tenang aja,aku naik taksi online,"jawab Syarah sambil tersenyum untuk meyakinkan Adi.
"Ya udah,Umi hati-hati di jalan ya. Jangan lupa makan!"kata Adi yang mengingatkan nya.
"Ya,aku pergi sekarang. Assalamu'alaikum,"tukas Syarah sambil berlalu.
"Wa'alaikumsalam,"balas Adi sambil menutup pintu gerbang.
***
"Jadi,apa yang mau kamu ceritain ke aku? Insha Allah aku bisa bantu,"kata Nadia yang menawarkan dirinya sebagai teman cerita Syarah.
Syarah berusaha menahan air matanya yang hendak keluar lalu menggenggam kedua tangan Nadia,jika sudah ada Nadia di sampingnya,Syarah tidak bisa lagi menutupi masalahnya,ia pun mulai bercerita. "Aku gak nyangka sama suami aku sendiri,Nad. Dia tutupin masa lalunya dari aku dan aku baru tau sekarang ketika dia cerita kemarin kalau Marisa itu hampir aja tunangan sama suami aku,aku kecewa banget sama dia,Nad. Dia seakan gak percaya sama aku,"air mata yang sejak tadi di tahannya,kini keluar membasahi pipinya.
"Kemarin waktu kita habis lari pagi,ada Marisa. Cewe itu gangguin suami aku,Nad dan bilang ke aku kalau sebenarnya dia itu cinta pertamanya Adi dan dia juga calon tunangannya Adi di masa lalu,"lanjut Syarah dengan panjang lebar sembari menghapus air matanya.
"Hati aku sakit,Nad,"ucap Syarah di akhir kalimat.
Nadia mengusap bahu Syarah,dan berkata,"Kamu harus bisa nerima semuanya,Syar. Itu cuman masa lalu Adi,kita gak boleh terlalu larut sama masa lalu. Masa lalu itu yang seharusnya di jadikan pelajaran untuk kita agar kita lebih baik lagi."sejenak Nadia berhenti,menghembuskan nafasnya lembut dan merangkul Syarah,sambil berkata,"Kamu harus percaya sama suami kamu, lagian juga Adi pasti kecewa dan gak cinta lagi sama Marisa. Jujur,aku sebagai teman dekat Adi tau gimana sikap dia ketika ada seseorang yang udah buat dia kecewa,sikap Adi pasti cuek banget."
"Adi emang kecewa sama Marisa,karena waktu acara pertunangan di mulai,Marisa kabur sama lelaki lain. Tapi aku takut kalau suatu saat nanti Adi bisa cinta lagi sama Marisa,"kata Syarah dengan nada bicara yang terdengar putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Halal
Teen FictionSeperti surah An-Nur ayat 26 yang berarti : "Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula" Di Tribun sekolah, Raihan dan Rahma saling berhadapan. Gadis itu dengan...