9 Bulan kemudian.
Kandungan Syarah sudah memasuki usia ke 9 Bulan hanya tinggal menunggu sang anak lahir ke dunia. Syarah semakin khawatir menjelang kelahiran nya nanti, namun lama-kelamaan rasa khawatir Syarah mulai mengikis perlahan dengan bantuan sang suami yang selalu menemani nya. Tidak hanya suami nya saja yang menemani, ibu mertua dan kaka ipar nya pun juga ikut menemani Syarah dirumah mereka berdua. Bersiap siaga jika nanti Syarah akan melahirkan.
"Syarah, aku mau tahu. Aku penasaran dengan jenis kelamin anak kita ini"mendengar kata suami, Syarah menolehkan kepala nya ke samping melihat sang suami yang sedang mengusap perut besar nya.
Syarah sejenak berpikir untuk menjawab pertanyaan suami. "Bagaimana jika jenis anak kelamin kita ini. Kita serahkan pada Allah, agar Allah memberikan suprise untuk kita berdua saat aku melahirkan anak ini"
"Aku tidak bisa prediksi kapan kau akan melahirkan, tapi aku benar-benar sangat penasaran. Lebih baik kita cek kandungan mu ke dr. Arya sekalian USG untuk melihat jenis kelamin anak kita"kata Adi dengan nada protes sambil mengusap kening istri nya.
"Lebih baik kita cari nama yang baik untuk anak kita ini"mendengar usul Syarah membuat Adi duduk bersila dihadapan istri nya.
"Jika anak kita perempuan aku akan memberikan sebuah nama yang baik, bagaimana jika Kholifah Khoirrotun? dan jika anak kita laki-laki aku berikan sebuah nama, bagaimana Alkhoir Adiansyah?"
Syarah melebarkan senyum nya dan mengangguk menyetujui. "Kenapa harus ada nama kamu?"
"Nama ku M. Adi Ananda dan kamu Putri Syarah Cholisyoh. Adi itu aku ambil dari nama tengah, an itu nama belakang ku, lalu Syah itu nama panggilan mu"
"Kemana 'r' nya?"
"Kalau aku ambil huruf r, panggilan anak kita nanti akan berbeda. Masa iya anak kita ini dipanggil Syar, dia ini kan laki-laki"
"Syar untuk perempuan dan Syah untuk laki-laki?"
"Right dear"melihat tingkah istri nya yang lucu, membuat Adi tidak tahan untuk tidak mencium dahi istri nya ini.
"Sudah malam, aku ngantuk sekali. Ayo kita tidur"ajak Syarah sambil menarik tangan kanan Adi untuk menuju kamar mereka berdua.
"Syarah kau harus pelan-pelan, jangan tarik tangan kanan ku. Kita jalan ke kamar pelan-pelan, oke? Kau ini seperti anak kecil yang sedang merajuk"Syarah pun mulai berjalan pelan sambil memegang tangan kanan suami nya.
Setelah sampai dikamar mereka. Adi segera memposisikan istrinya untuk tidur terlentang dibagian pojok tempat tidur dekat jendela setelah itu pun Adi ikut menaiki tempat tidur bagian kiri dan langsung mematikan lampu yang tepat berada disampingnya.
#Skip
Hari ini Adi tidak bekerja di rumah sakit karena Adi hari ini akan menemani Syarah seharian dirumah. Hal ini membuat Syarah tidak nyaman karena Adi yang begitu overprotektif, Syarah juga sudah menyuruh nya untuk bekerja namun Adi menolak. Syarah juga sudah menjelaskan bahwa mamah nya dan ibu mertua nya akan ke rumah untuk menemani nya, tapi tetap saja Adi tidak mau bekerja.
"Adi, lebih baik kamu kerja. Aku takut jika nanti nya biaya persalinan aku tidak kamu lunasi"ucap Syarah sambil menatap wajah suami nya, lalu menyentuh hidung mancung suami nya.
"Itu tak akan terjadi, kamu tahu kan aku ini seorang dokter yang handal. Mungkin saja nanti yang membanyar persalinan mu adalah tanggung jawab rumah sakit dan sebagian lagi aku yang bertanggung jawab"mendengar perkataan suami nya Syarah hanya menganggukan kepala.
"Apa besok kau juga tidak akan kerja?"tanya Syarah.
"Seperti nya tidak, aku sudah bilang berapa kali pada mu bahwa aku akan menemani mu hingga kau lahir nanti"
Syarah sejenak menekuk wajah nya ke bawah dan berkata,"Kau menyia-nyiakankan pekerjaan yang Allah berikan untuk mu. Apa kamu tidak ingat saat SMA dulu kamu bilang pada ku bahwa kamu ingin menjadi dokter? Sekarang gelar dokter sudah tertera didepan nama mu dan kamu menyia-nyiakan nya begitu saja"Adi terdiam, sejenak ia berpikir bahwa apa yang dikatakan Syarah ada benar nya.
"Baik, besok aku akan kembali bekerja. Trima Kasih sayang, kamu telah mengingatkan aku"akhir nya Syarah pun mengangguk dan bersandar didada bidang suami nya.
#Skip
Malam ini seperti nya terlihat sangat Indah bagi sepasang suami-istri yang sedang bersandar ditepi ranjang tidur, terlihat sang suami sedang mengusap lembut perut istri nya yang terbalut dengan pakaian piyama longgar berwarna hijau. Di atas nakas terdapat sebuah ponsel yang sedang di setel kan sebuah murotal qur'an dengan surah Al-Mulk. Adi dan Syarah sedang menikmati suara murotal yang langsung di bacakan oleh para ahli qur'an, saking menikmati nya Syarah sampai tertidur dibahu Adi. Adi menatap istri nya dengan lembut di hiasi senyuman yang Adi berikan untuk Syarah dengan gerakan pelan Adi segera menaruh kepala Syarah diatas bantal yang empuk. Sebelum tidur Adi tidak lupa untuk menyelimuti tubuh istri nya dan tak lupa juga Adi mengusap lembut perut besar Syarah.
"Have a nice dream, dear"
Dan setelah nya Adi mematikan lampu tidur disamping tempat tidur nya.
###
Thank you
Vote and coment
😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Halal
Teen FictionSeperti surah An-Nur ayat 26 yang berarti : "Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula" Di Tribun sekolah, Raihan dan Rahma saling berhadapan. Gadis itu dengan...