Cinta Yang Halal ; 10

421 18 0
                                    

Lima Bulan kemudian Kholifah tumbuh dengan baik, perkembangan kesehatan nya sangat stabil membuat Abi dan Ummi nya senang karena anak pertama mereka tumbuh dengan sempurna. Hari ini seperti nya Syarah akan ke rumah sakit untuk mengantarkan bekal makan siang untuk suami tercinta, sampai di sana terlebih dahulu Syarah memasuki ruang kerja suami nya dan mendapati suami nya yang sibuk menandatangani data pasien di meja nya sehingga tidak menyadari bahwa istri nya datang. Syarah duduk di hadapan suami nya dan tersenyum.

"Assalamualaikum Abi"salam Syarah.

"Wa'alaikumsalam Ummi. Lho ko ummi gak telpon aku, gak minta jemput aku buat ke rumah sakit?"Adi bangun dari tempat duduk nya dan mengambil alih Kholifah dari pangkuan Syarah.

"hehehe,biar kejutan buat Abi. Kerja nya di tunda aja dulu,kita makan siang bareng-bareng"seraya menggendong Anak nya Syarah dibantu oleh suami nya merapikan beberapa tumpukan data pasien milik nya.

"Abi tolong sebentar,aku mau taro Ifah di sofa dulu"Adi menyanggupi ucapan Syarah yang menyuruh nya untuk menyiapkan nya makan siang sementara Syarah menaruh anak mereka di sofa. Setelah memastikan bahwa anak nya aman,Syarah menaro beberapa bantal kecil sofa di bawah nya dan menaro nya juga di pinggir sofa agar Kholifah tidak terjatuh.

"Kholifah,udah Ummi kasih makan cemilan belum?"tanya Adi setelah Syarah menyelesaikan mengurus anak mereka.

"Udah,tadi aku kasih biskuit. Eh sama Ifah nya cuman di isep-isep aja,gak di gigit"jawab Syarah sekaligus bersenda gurau dengan suami nya lalu Adi tertawa pelan.

"Ya iyalah Sayang,dia kan masih kecil. Tumbuh gigi nya baru sedikit,jadi sama dia cuman di isep aja. Kamu tuh ada-ada aja sih"Syarah mendengarkan seksama respon dari Adi dan berakhirlah hidung Syarah menjadi sasaran suami nya itu.

"Ayo kita baca doa dulu,habis itu baru makan. Abi yang pimpin"mereka berdua pun menikmati makan siang dengan sederhana.

"Aamiin"koor Syarah dan Adi bersamaan.

"Syarah,ingat ya!anak kita gak boleh di kasih makan cemilan sembarangan apalagi sampe minum susu yang bukan dari sumber nya. Itu bahaya!"ucap Adi seraya mengunyah makan siang nya sementara Syarah hanya diam mendengarkan suami nya itu.

"Abi,hari sabtu kita jalan-jalan keluar yuk? Aku belum pernah ajakin Ifah jalan-jalan. Ya ya ya?"pinta Syarah yang memulai aksi merajuk nya pada Adi. Ke dua tangan di depan dada,wajah memohon yang menggemaskan dan Adi yang hanya menggeleng pelan.

"Ayok,mau jalan-jalan kemana? Ke dufan? Ke ancol? Ke sea word? Ke taman sekalian piknik?"tanya Adi yang sekaligus menawarkan tempat yang ingin di kunjungi oleh nya.

"Kemana aja deh. Asalkan gak bosenin,hehehe"jawab Syarah yang langsung di iyakan oleh Adi.

Setelah makan siang bersama Syarah dan Adi langsung mendirikan solat dzuhur. Setelah ibadah selesai,Adi menemani dengan menggendong Kholifah sementara Syarah yang sibuk merapikan alat makan. Setelah Syarah selesai merapikan semua nya,Syarah langsung mengambil alih Kholifah dari suami nya dan Adi kembali ke tempat duduk nya.

"Ummi. Ingat pesan Abi yang satu ini! Ummi gak boleh terlalu capek beresin rumah nya! Abi gak mau liat Ummi sakit"

"Ya,aku pasti jaga kesehatan kok. Abi tenang aja"Ucap Syarah yang menjajikan kesehatan nya pada Adi.

Sepertinya Kholifah sudah tenang dan telah tertidur dalam gendongan Syarah yang nyaman. Sebelum Syarah pamit untuk pulang,Adi menyempatkan waktu nya untuk mengantarkan Istri dan anak nya ke depan rumah sakit. Dalam hati rasanya Adi tidak mau Syarah dan anak nya untuk pulang,rasanya ia ingin cepat-cepat pulang dan menghabiskan waktu nya di rumah untuk Istri dan anak nya.

"Abi aku pulang ya? Taxi nya udah sampe"pamit Syarah yang langsung mencium tangan suami nya,lalu masuk ke dalam mobil.

"Hati-hati di jalan"pesan Adi dengan senyum merekah nya.

"Siap Abi"Syarah ikut menimpali.

Setelah mengantar Syarah Adi langsung kembali ke dalam rumah sakit untuk melanjutkan pekerjaan nya. Adi masuk ke ruangan nya kembali lalu mengambil jas putih dan memakai nya serta stetoskop yang menyampir di kedua bahu nya. Adi keluar ruangan lalu wajah Adi kembali berubah saat melihat orang yang tidak ingin di lihat oleh nya.

"Adiiiii"

Karena malas menanggapi orang itu,Adi langsung menyelonong pergi dan menemui suster Fenny untuk memenuhi tugas nya."Suster Fenny,kita siap-siap ke ruang operasi karena masih ada pasien saya yang harus di operasi besar karena penyakit yang parah di jantung nya". Sementara orang itu hanya mendengus sebal karena diabaikan oleh Adi.

"Baik Dokter"

Adi mendesah lega saat masuk ke ruang operasi lalu memakai seragam hijau nya. Bagi nya sekarang ini,lebih baik mengoperasi pasien selama berjam-jam daripada harus menanggapi orang yang tidak penting itu,ya itu lebih baik bagi nya sekarang ini.

####

Thank You
Vote and Coment

Cinta Yang HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang