*Flashback*
"Marisa,secepatnya aku harus urus pertunangan kita minggu depan. Persiapkan diri mu untuk jadi calon istri ku,"kata Adi sambil menggenggam tangan Marisa."Iya,aku siap jadi calon istri yang baik buat kamu."
****
Satu minggu kemudian.
Pagi yang cerah ini,membuat Adi tersenyum,karena sebentar lagi ia akan bertunangan dengan Marisa,pilihan yang sangat tepat menurutnya. Dengan tuxedo hitam nya,Adi melangkah keluar dari kamarnya dan pergi menuju taman hotel.
Sudah satu setengah jam lamanya Adi mondar-mandir,sambil berkali-kali menghubungi Marisa yang tidak kunjung datang ke acara pertunangan mereka. Adi merasa khawatir,karena tidak biasanya Marisa telat di saat moment-moment yang menyenangkan,seperti ini.
Tapi kenapa untuk moment waktu yang berharga ini,Marisa malah telat?
Hal ini,membuat para tamu bertanya-tanya,karena acara tidak kunjung di mulai. Adi tidak mau menunggu Marisa lebih lama lagi,akhirnya Adi memutuskan untuk datang ke kamar hotel yang Marisa tempati.
"Adi,kamu mau kemana?"tanya Aisyah ketika Adi berlalu begitu saja di depan nya.
Adi terus berlari,menaiki tangga yang membawanya menuju kamar hotel yang di tempati Marisa. Adi menghentikan langkahnya sejenak,ketika melihat Marisa menggandeng tangan seorang pria lain,mengajaknya untuk keluar dari hotel.
'Siapa pria yang bersama Marisa,itu?' tanya Adi dalam hati.
Adi tidak tahu,siapa pria yang bersama Marisa itu,tapi hati nya saat ini benar-benar sakit,rasa kecewa tidak bisa Adi hindari.
Adi berjalan kearah taman dengan langkah linglung,membuat keluarga dan tamu undangan bertanya-tanya,tapi Adi tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Adi lebih memilih masuk ke dalam kamar hotel untuk menenangkan dirinya.
Adi jatuh terduduk di depan lemari besar,kaki nya sangat lemas seperti jelly. Kedua tangan nya yang menggenggam kotak berwarna merah itu,jatuh begitu saja dari genggamannya,membuat benda mungil itu terpental jatuh.
"Astaghfirullah Ya Allah. Kenapa rasanya sakit sekali hati saya? Kenapa harus berakhir seperti ini,Ya Allah?"racau Adi sambil menenggelamkan wajahnya pada lipatan kedua tangan nya.
"Hati saya sangat sakit,Ya Allah. Apa salah saya,Ya Allah?"racau Adi yang tenggelam dalam kesedihan nya.
"Adi!!! Buka pintunya!!! Mama mau bicara sama kamu!!!"teriak Mamanya dari luar kamar.
Adi mengangkat wajahnya,ketika mendengar suara Mamanya. Ia membuka pintunya dan mempersilakan Mamanya untuk masuk.
"Nak,apa yang terjadi? Coba ceritakan semuanya pada mama."tanya Mamanya dengan lembut.
"Perempuan itu,Ma. Perempuan itu yang udah buat Adi sakit hati,dia perempuan jahat yang Adi temuin di dunia ini,"jawab Adi sambil menangis. Sejenak ia menghembuskan nafasnya kasar,karena frustasi."Adi liat sendiri,Ma. Kalau Marisa kabur dari hotel bersama pria lain,Ma."
Mamanya itu hanya mengangguk,sangat paham dengan perasaan Adi saat ini. Hatinya juga ikut menangis,melihat anak bungsu nya yang di khianati.
"Adi,mungkin dia bukan yang terbaik buat kamu. Kamu harus lupakan dia."kata Mamanya.
"Mungkin Allah lagi menyiapkan rencana yang baik untuk kamu,tapi bukan untuk Marisa. Allah pasti akan memberikan jodoh yang lebih baik untuk kamu,"ucap Mamanya dengan panjang lebar,kedua tangan nya menggenggam kedua tangan Adi yang terasa sangat dingin.
"Mama berharap,kamu gak akan putus asa. Mama yakin,kamu bisa melewati ini semua,"setelah melanjutkan kata-kata dengan penuh ketenangan itu,Adi langsung memeluk Mamanya.
"Terima kasih,Ma."
"Sama-sama,Sayang."
Setelah tamu undangan bubar dari acara pertunangan nya,Pak Ibrahim memutuskan untuk tidak melanjutkan acara pertunangan nya. Dengan rasa malu,ia melewati tamu undangan dengan kepala menunduk,rasa bersalah menyelimuti dirinya atas apa yang Marisa lakukan kepada keluarga Adi.
Tanpa Marisa sadari,ia sudah berhasil membuat ayahnya sakit hati dan kecewa. Malam ini,Marisa yang di kenal sebagai anak yang baik,berhasil membuat ayah dan keluarga calon tunangan nya itu,sakit hati dan kecewa.
"Bu Mira,saya minta maaf atas kelakuan Marisa. Saya tidak tahu,jika akhirnya akan seperti ini. Saya benar-benar minta maaf,"kata Ibrahim sambil menundukan kepalanya.
Mira yang sebagai Mamanya Adi itu,menatap lawan bicaranya dengan sinis. "Minta maaf tidak akan bisa membuat hati anak saya kembali sempurna,karena sikap Marisa seperti itu sudah terlanjur membuat anak saya sakit hati. Kalian tidak bisa membuat hati Adi sempurna hanya dengan ucapan 'Maaf'."
"Lebih baik anda pergi dari sini!"sergah Mira sambil menunjuk pintu.
***
Tiga tahun kemudian,Adi berhasil melupakan Marisa. Hatinya tidak lagi untuk Marisa,hatinya saat ini merasa bahagia ketika ia di pertemukan kembali dengan sahabatnya saat di sekolah menengah akhir.
Tidak di sangka,Adi bertemu kembali dengan perempuan baik yang sebagai sahabatnya itu,selama Tiga tahun tidak bertemu lagi.
Pertemuan yang tidak di sengaja saat Adi melihat sahabatnya itu ada di rumah sakit,tempatnya bekerja dan Adi lebih terkejut ketika sahabatnya itu masuk ke dalam ruang kerja nya sebagai pendamping pasien nya.
Sejak pertemuan yang tidak di sengaja itu bersama sahabat perempuan nya. Kehidupan Adi seratus persen berubah menjadi lebih baik, ia jatuh cinta lagi dengan sahabat perempuan nya sendiri.
Selama tiga bulan,Adi sengaja mengikuti sahabatnya pergi kemana saja secara diam-diam dan sering sekali meminta bantuan teman terdekat sahabatnya itu tentang apa yang disukai dan apa yang tidak di sukai.
Mengejar cinta sahabatnya itu,entah kenapa tidak membuat Adi merasa lelah. Seolah-olah apa yang ia kejar itu sebagai hobby yang sangat menyenangkan untuk hidupnya.
Dalam hati,Adi berharap agar kali ini,ia tidak salah memilih pendamping hidup di sisinya. Semoga kali ini Adi mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya. Ya,itulah harapan Adi.
"Ya Allah,jika memang sahabat ku sendiri yang menjadi jodoh ku,aku mohon dekatkan,tapi jika memang sahabat ku sendiri bukan jodoh untuk ku,jauhkanlah dari segala cara yang baik. Hanya kepada Mu,aku berharap Ya Allah." doanya dalam hati.
Ya siapa sangka? Jika sahabat perempuan nya sendiri adalah yang saat ini sudah menjadi isteri sah nya,yaitu Syarah.
****
Thank youVote and Coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Halal
Teen FictionSeperti surah An-Nur ayat 26 yang berarti : "Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula" Di Tribun sekolah, Raihan dan Rahma saling berhadapan. Gadis itu dengan...