Hujan mengguyur kota Zurich sangat deras hingga jalanan yang penuh salju mencair seketika menyisakan jejak-jejak es yang membuat beberapa orang bisa tergelincir jika tidak berhati-hati. Berita di televisi menginformasikan agar orang-orang lebih baik tinggal di rumah karena prediksi hujan yang akan terus turun hingga pagi hari dan jalanan licin yang membuat angka terjadinya kecelakaan semakin besar.
Lagipula, alih-alih keluar untuk menikmati malam yang indah di restoran atau mall, mereka semua lebih memilih untuk berbaring di balik selimut tebal.
Di balik jendela Villa, dua umat manusia yang bersatu dalam ikatan halal itu bisa melihat lampu-lampu rumah yang masih menyala, satu persatu lampu mulai padam, mungkin mereka yang lebih awal mematikan lampu memutuskan untuk menghabiskan malam dengan tidur nyenyak.
Sekarang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam waktu Zurich. Setelah sholat isya berjamaah dan menyantap makan malam, Tesar memilih membaca buku dan Shafira memandangi keindahan kota Zurich dibalik jendela setelah menelpon orang tuanya di Indonesia. Jangan tanyakan bagaimana hebohnya keluarganya menanyakan perkembangan mereka di sini termasuk proses pembuatan cucu mereka. Sungguh, membahasnya pun membuat geli. Pipi kedua pengantin baru itu bahkan sudah memerah, jangankan membuat cucu, Shafira saja belum pernah membuka hijabnya di depan Tesar.
Sudah delapan hari mereka bersama, artinya sepekan lagi mereka akan pulang ke Indonesia. Jujur, selama itu pula mereka berdua hanya sekali berpegangan tangan, hanya sebatas itu.
Shafira merasa Tesar adalah lelaki terbaik yang dikirimkan Allah untuknya. Tak pernah sekalipun dia melihat Tesar absen sholat malam, bahkan dengan penuh kelembutan lelaki itu akan membangunkannya untuk ikut melaksanakan sholat tahajjud. Dengan penuh tanggung jawab lelaki itu menuntunnya untuk menyetor hafalan sambil menunggu waktu subuh.
Dia ingat persis hari di mana dia menangis terisak-isak karena banyak melupakan surah yang dulunya pernah dibaca. Hafalan surah jika lama tidak diulang maka akan menghilang begitu saja.
Shafira menghelah napas putus asa, bagaimana bisa dia melupakan surah yang sudah dia hafal "Aku lupa mas, maaf.." ucap perempuan itu lagi dan lagi dengan bibir yang sudah cemberut karena tak kunjung mengingat hafalannya.
"Insyaa Allah jika kamu selalu memuraja'ah hafalan kamu, Allah akan bantu. Di setiap sholat, jangan lupa menyertakan do'a agar Allah membantumu untuk menghafalkan serta menjaga hafalan Alqur'an kamu, Sha." Jawab Tesar membuat Shafira mengangguk semangat.
"Kamu tahu tidak kisah Abdah bin Abdurrahman?" Shafira menggeleng tidak tahu "Ingin Mas ceritakan?" Shafira mengangguk semangat.
"Lelaki gagah itu bernama Abdah Bin Abdurrahman, sebaik-baik nama. Dia tidak segan-segan mengayunkan pedangnya menebas tubuh demi tubuh pasukan romawi. Dia dulunya termasuk dari Tabi’in yang menghafalkan Alqur'an , keimanannya tak diragukan. Seorang Mujahid yang menghafal Alquran, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya. Namun di akhir hayatnya, dia mati dalam kemurtadan dan hilang semua isi Alqur'an, hafalannya hanya tersisa dua ayat saja." Raut wajah Shafira berubah, rasa takut menjalar di seluruh tubuhnya, dia takut jika kemudian hafalannya akan pergi dan tidak tersisa sama sekali.
"Pedangnya masih berkilat-kilat memantulkan cahaya matahari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang romawi. Dia hantarkan orang romawi itu ke neraka dengan pedangnya. Tak disangka pula, nantinya dirinyapun dihantar ke neraka oleh seorang wanita romawi, tidak dengan pedang melainkan dengan asmara." Kini, giliran lelaki itu yang menelan ludah karena begitu berbahayanya fitnah seorang wanita.
"Kaum muslimin sedang mengepung kampung romawi. Tiba-tiba mata Abdah tertuju kepada seorang wanita romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Tak tahan, diapun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Ternyaman
Romance🥇#1 menangis - 2 Februari 2022 Dokter Tesar, Dokter bedah umum dengan subspesialisasi dalam operasi hepatobilier & pankreas, lelaki cerdas yang sudah lama menaruh hati kepada Shafira yang bercita-cita menjadi Penerjemah dan Penulis. Namun, lelaki i...