EMPAT

297 32 0
                                    

Mereka berjalan beriringan menuju lapangan. Ronde pertama Aura vs Leo
Kath dan Emely tampak santai, keduanya sudah kenal lama. Tau kebiasaan masing masing. Emely bahkan tau disaat Cristhine meninggal. Emely tau melalui kedua orang tuanya yang termasuk rekan bisnis Allbert.

Tiga kali pukulan didaratkan Aura untuk Leo dan saat itu juga, Leo sudah hampir tak berdaya bahkan sebelum berdaya dia sudah menyerah "Gue nyerah"

Murid semakin banyak berdatangan, tak lain para senior. Mereka mengelilingi tempat dua geng bertarung. Guru guru tidak hadir untuk saat ini. Mereka hanya menyerahkan urusan MOS pada anggota Osis. Banyak yang mendukung Gavin dkk.

Emely vs Arkan. Kuda kuda dipasang Arkan dengan ragu. Sudah dilihat kuda kuda saja salah, apalagi adu jotos? Satu pukulan dari Emely melayang sempurna di dahi Arkan. Saat itu juga Arkan sama berucap "Gue nyerah" kemudian berlari menghampiri Leo dan Gavin.

Urgh Gavin vs Kath? Gavin terlihat biasa saja menanggapi respon Arkan dan Leo yang selalu memperingati "Mending lo nyerah dari pada abis sama mereka"

Kath berhadapan dengan Gavin. Kath selalu mendapat julukan disetiap adegan. Seperti The Racing Girl, The Famous of Spanyol, Guardian Angel, dan lain semacamnya. Tidak jarang Kath selalu masuk berita di siaran Spanyol, Model Katalog Kathryn Cristhine Petrov pembalap liar. Sama dengan Aura dan Emely. Tidak mungkin tidak ada yang tidak mengenal mereka. Untungnya keluarganya tidak mengetahui tentang keahlian Kath dalam membalap, karena keluarganya berada di Indonesia.

"Lo yakin lawan gue Kathryn?" Tanya Gavin di sela aduannya dengan Kath. Kath bahkan tidak menanggapi.

Dia harus melawan Gavin atau dia akan meminum jus andalan buatan si Ketua Osis. Tidak akan pernah seorang Kathryn Cristhine Petrov kalah dalam segala hal termasuk bertarung.
"Gausah banyak embel embel lo" ketus Aura.

Gavin meninju dahi Kathryn dengan kencangnya disertai senyum kemenangan "Ini yang gue pancing duluan. Pengen tau gue kekuatan lo semana. Oh cuma segini kemampuan lo. Liat gue" batin Kath dengan senyum devil. Gavin panik dari wajah Kath yang sudah mengeluarkan darah segar.

Kath mengelap darah di sudut bibirnya dengan tissue dari saku seragam sekolahnya, Kath maju, meninju dua kali perut Gavin dengan ganasnya. Membuat sorak sorakan terdengar se antereo sekolah. Banyak yang mendukung Gavin untuk para cewek cabe caben dengan make up menor. Dan sebaliknya untuk Kath. Gavin meringis, membalas tinjuan Kath namun dengan segera, Kath tepis. Dan Kath tinju kedua pipi Gavin secara bergantian "Gue nyerah" itulah akhirnya yang dilontarkan Gavin pada Kath.

Tanpa sadar, Aura dan Emely sudah membawa nampan berisi 3 buah Jus hijau dengan Mayonaise diatasnya "Tuh minum" Kath masih merasakan sakit yang lumayan di bibirnya.

Dengan berat hati mereka meminumnya dengan satu tegukan habis. Seketika itu juga, ketiganya langsung berlari menuju toilet pria. Prinsip KAE ; Berani melawan, harus berani bertindak.
Ketiganya kembali ke ruangan MOS. Masih dengan tatapan semua murid yang mengarah kearahnya, KAE berjalan tanpa memperdulikan pandangan murid murid.

Kring... Kring...

KAE berjalan menuju kantin. Lapar. Menurut Aura dan Emely, sarapan roti belum cukup mengisi kondisi perutnya. Lain halnya dengan Kath yang memang sudah lama tidak napsu makan. Emely memilih kursi di pojok kantin, Aura segera memesan pesanan untuknya dan sahabatnya. Emely sibuk dengan ponselnya dan Kath sibuk dengan novelnya yang baru kemarin dibeli bersama Aura di Mall.

"Nih" Aura menaruh nampan berisi 2 Mie Ayam, 2 Jus Mangga dan satu jus Jeruk. Hanya keheningan yang mengisi ketiga gadis remaja tersebut. Hingga suara deheman seseorang membuyarkan keheningan mereka.

"Apa lagi lo?!"

"Boleh gabung?" Tanya Leo tanpa merespon pertanyaan Aura.

"Terserah lu Nyet" memang kelakuan Emely seperti itu. Sama dengan Aura, Aura terlalu frontal sedangkan Emely terlalu kasar dalam perkataan.

The Memories Left BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang