"Gimana sekarang keadaan lo?" Tanya Aura dan Emely yang sudah berada di ruang UKS setelah mendengar kabar Kath dari Gavin.
"Gapapa" jawab Kath tersenyum. Tidak ada yang lebih baik dari diam.
Sekolah sedang Free Class karena sibuk dengan acara pensi. Pensi akan di laksanakan besok, dan Kath juga sudah berjanji akan menampilkan bakat yang dimilikinya.
Kemudian Aura asik dengan game nya dan Emely asik dengan ponselnya.
Kath harus beristirahat, mungkin murid lain sedang sibuk bakat apa yang akan di tampilkan besok, namun Kath terlihat biasa. Tampak tidak perduli, kenyataannya memang Kath tidak begitu tertarik dengan acara yang di adakan Taruna......
Gavin mengatur persiapan Pensi, panggung sedang di susun untuk acara besok. Gavin tidak menampilkan bakat, ia juga tidak akan memberi sambutan pidato walau ia sendiri Ketua osis, selesai menyusun semuanya, ia memberi hasilnya kepada wakil osis. Wakil osis cuma bisa menerima.
Gavin mengingat Kath tadi, apakah Kath masih berada bersama Kevral? Gavin tidak tau Kath dimana, tapi yang pasti Kath berada di UKS. Dengan gerakan cepat, ia mengabarkan pada Aura dan Emely, tak lupa kabar Kevral yang ada di lokasi kejadian.
Leo berucap "Tau ga sih? Tadi kan gue jemput Aura dan dewi fortuna berada di pihak gue, GUE KETEMU KAKAK IPAR" Leo kegirangan seperti anak kecil.
Gavin hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu sedangkan Arkan sudah terkekeh geli mendengarnya.
"Tau dari mana lo rumah Aura?"
Leo menaikkan sebelah alisnya, seulas senyum lebar terpancar di wajahnya "Yah kan gue chat dia sebelumnya"Arkan tidak bertanya lagi, cukup sudah mendengar teriakan Leo. Kesalahan fatal bagi Arkan ketika mendengar teriakan Leo.
Mereka berada di Cafe depan sekolah, asik bercanda ria, bergosip, tak jarang juga kaum hawa mencuri pandang dengannya.
"Intinya gue seneng banget. Gue bakal cepet cepet tembak dia" ujarnya lagi, tidak perduli tatapan di sekeliling mereka. Dengan sadar, Leo meminta maaf ke sekelilingnya.
"Good Luck Dude. Eh, ngomong ngomong tadi katanya Kevral gendong Kathryn ya Gav?" Tanya Arkan menyesap Millshake nya.
"Hm"
"Gue ga sabar buat besok masa. Mau liat muka panasnya Kevral sama Queen Taruna" ucap Leo membayangkan.
"Mee to" tambah Arkan.Gavin menggeram kesal, ia tidak sabar untuk besok. Ia cape melihat Kath dekat dengan Kevral.
Pensi akan di mulai pukul 9 pagi. Waktu yang Gavin tunggu.
Lain dengan Kath, ia sibuk memikirkan apa bakat yang akan di tampilkan dari acara Pensi Taruna. Ia berharap hujan datang di saat Pensi, agar janjinya tidak terlaksana. Dan senyumnya mengembang saat memikirkan besok Kevral dan Sisca jadi bahan tontonan. Tidak ada yang lebih berarti dari membuat Kevral merasakan semuanya.Jam di kamar Kath sudah menunjukkan tengah malam, namun Kath belum bisa tertidur. Lebih baik ia mengirimi pesan di grup line kepada sahabatnya.
KAE Cadass
Kathryn Cristhine P : P
Kathryn Cristhine P : Besok gue otw pas jam 9Kath menutup aplikasi Line nya setelah menunggu selama 5 menit tetap tidak ada balasan, ia mengambil buku dirynya.
10 Mei 2017
Ma, aku nulis diary ini malem malem lho. Aku kangen Mama. Sangat kangen Ma.Buliran air mata turun begitu saja, Kath terisak. Tangannya terus melanjutkan tulisan selanjutnya.
Aku baru sadar kalo Kevral ga sebaik yang aku kira Ma. Bener kata Mama. Masa aku suka Gavin Ma, emang bener? Ah aku udah kenalin ke Mama kan siapa itu Gavin? Aku sayang Mama. Aku harap, nanti aku bisa ketemu Mama.
.....
Pagi dengan kicauan burung membangunkan penduduk bumi memulai aktifitasnya hari ini, tanpa terkecuali Kath.
Tidak ada yang membuat Kath bangun dengan kicauan burung camar, ia terbangun karena Sinar matahari masuk melalui celah gorden yang sedikit terbuka dari dalam kamar Kath, menusuk kelopak matanya. Kath mengerjapkan matanya berkali kali, teringat akan Pensi membuat Kath langsung duduk tegap.
"Jam 9 lewat 10" dengan segera, Kath berlari menuju kamar mandi.Hari ini Pensi memakai baju bebas. Setelah Pensi selesai, Taruna libur dikarenakan Ujian Nasional kelas 12. Peraturan Taruna bisa dibilang aneh, tapi lebih sedikit menarik. Dan itu tandanya, dalam hitungan minggu, Kath akan resmi menjadi murid kelas 12.
Acara Pensi sebenarnya dimulai pukul 8 karena murid Taruna sudah mencak mencak sendiri mendengar kalimat yang wakil osis katakan. Jadinya karena terpaksa, di mulai pukul 8.
Gavin tengah sibuk memberi arahan pada wakil osis.
"Baiklah... acara yang ke empat ialah sambutan dari wakil osis" ucap sekretaris osis, Winda.Aura dan Emely tidak memperhatikan dengan baik alur susunan di depan mereka, mereka sibuk menunggu kedatangan Kath. Gavin juga sebenarnya sama, ia mondar mandir sedari tadi. Matanya tak henti hentinya melirik pintu gerbang Taruna.
Susunan acara telah terlewati, dan sekarang bagian bakat.
Aura dan Emely sudah membaca isi pesan dari Kath, bahkan memberi tau Gavin. Tapi sekarang sudah jam setengah 10 dan kath belum juga datang.
"Baiklah, yang terakhir bakat dari kelas XI.MIPA 1. Kathryn Cristhine Petrov"
Semuanya mencari sosok yang dimaksud karena tak kunjung datang. Lain dengan Kath yang sedang membawa mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata karena pesan yang dikirim Aura.
Aura Zackia Helmes : Abis ini bakat lo. 5 menit lagi kira2
Mobil Kath masuk di area parkir Taruna, seketika itu juga, senyum Gavin mengembang.
Seluruh murid Taruna menatap Kath kagum "Cantik" gumam Gavin yang melihat Kath turun dari mobilnya.
Bagaimana tidak cantik? Kath memakai baju lengan seperempat warna putih dengan tulisan 'Here We Go' dan celana jeans putih, sepatu All star putih panjang. Hari ini Kath terlihat sempurna, rambutnya di curly bagian bawah, memakai Make up tipis, bibir nya dipoles lipbalm, dan sling bag warna hitam. Bahkan Gavin terpengarah melihatnya.
Kath berjalan melewai Gavin, langsung menaiki tiga buah anak tangga "Dekorasi yang keren" batin Kath.
Kath bingung harus menampilkan bakat apa, ingatannya melayang pada pesan yang dikirim sahabatnya.
"Gue bakal bawain lagu. Liat aja nanti"
Kath berjalan mendekati Grand Piano berwarna putih suci, duduk di kursi yang warnanya senada. Jari jemarinya mulai menari di atas tuts Piano dengan indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Memories Left Behind
Teen FictionSinopsis Seorang gadis dengan jutaan kenangan yang pernah saling menyemangati dengan seseorang namun orang tersebut telah meninggalkannya tanpa alasan. Sifatnya yang periang, murah senyum, petakilan, berubah menjadi sosok yang sangat dingin, jarang...