Suara tepuk tangan semakin meriah, Kath bernyanyi dan mengucapkan lirik yang menurut mereka panjang, mengingat Kath tidak pernah berbicara.
Gavin terpana, ponselnya sudah berisi rekaman Video dimana Kath menampilkan bakatnya. Kath bernafas lega, setidaknya ia tidak gugup. Dilihatnya Gavin menatap Kath, dan mata mereka bertemu. Dengan segera, Kath memalingkan wajahnya.
"Terima kasih kathryn. Dan acara terakhir ialah acara yang saya sendiri tidak tau. Karena ini Gavin yang meminta. Sepertinya acara inti"
"Lo keren banget njir" kagum Aura setelah Kath turun dari atas panggung.
"Gue udah lama ga liat lo main musik tau Kath. Eh sekarang lo main" ujar Emely cengengesan.
Kath hanya tersenyum kecil menanggapi perkataan sahabatnya.Untuk acara inti, Leo dan Arkan yang membawakan. KAE dan GAL penasaran, dan mereka tidak sabar untuk melihat muka panas dua korban mereka.
"Baiklah, kami disini untuk memberi sedikit alur dari acara inti yang Gavin berikan"
Suara histeris mulai terdengar di seluruh Taruna, mereka seperti hantu saja.
"Se famous kah mereka?" Batin KAE seolah tak percaya."Kita panggilkan geng KAE"
KAE berjalan santai menuju panggung yang sudah di rancang Taruna. Tau kah, KAE tidak perlu permisi atau apa, sudah pasti akan diberi jalan. Kath berjalan di belakang sahabatnya, diliriknya Sisca and the geng yang menatap Kath merendahkan.
"Hallo guys. Acara inti kali ini cuma seputar geng kita aja. Mungkin geng GAL juga ada nanti"
Teriak sorak menyorak terdengar, GAL akan ada. Itu pasti yang mereka fikirkan.
"Oke. Gue Emely, sahabatnya Kathryn. Gue disini mau bertanya pada Kathryn yang katanya akhir akhir ini hubungan lo sama Kevral emang bener pacaran?"
Gavin penasaran, mereka tidak tau rencana KAE dibagian ini. Yang Aura dan Emely katakan berkali kali ; Nanti temen lo yang dua itu, panggil geng kita aja ya. Dan Gavin mengangguk mengiyakan.
Gavin memang benar benar penasaran. Kath diam, menampilkan wajah datar dan dingin andalannya. Dilihatnya Kevral di baris paling belakang tengah tersenyum kearah Kath. Dan Kath balas senyum itu, bagaimana pun ini akhir pancingan Kath. Dan Gavin melirik ke belakang siapa orang yang Kath beri senyuman, Kevral. Emosinya segera ia redakan mengingat ini yang terakhir.
"Ayo Kath jawab. Atau kita panggil dulu Kevralnya gimana?"
"Gue setuju aja kok, kalo itu emang pilihan lo" sahut Emely.Hati Gavin seakan tertohok. Hatinya selalu berkata ini hanya rencana. Tapi ucapan Aura dan Emely memang benar adanya.
Kevral berjalan menghampiri KAE, Leo dan Arkan diatas panggung. Di labraknya Gavin dari belakang dengan angkuhnya. Senyum kemenangan tampil di wajahnya ketika berada tepat di samping Gavin.
Kevral berdeham "Gue sama Kathryn ga pacaran kok. Bisa dibilang cuma Friend Zone"
"Iya kan Kath?" Tambah Kevral lagi. Kath mengangguk."Oke. Sekarang kita panggil Gavin karena ini acara dia yang buat. Dan juga Sisca and the geng bisa kemari? KAE minta maaf karena pernah ribut sama geng Sisca"
Gavin dan Sisca and the geng datang, Sisca bergelayut manja di lengan Gavin. Terlihat dari ekor mata Kath, kalau Gavin risih."Apa ada yang mau lo katakan Kev? Atau Sisca?" Tanya Aura to the point.
Bukannya menjawab, Kevral justru menumpu kakinya, menggenggam tangan Kath seakan akan Kevral akan menembak Kath di depan murid Taruna.
"Untung ga ada guru" batin Aura lega.Aura memberikan mic kepada Kevral.
"Gue tau lo anggap gue sahabat Kath. Tapi sumpah, gue sayang banget sama lo. Gue mau lo jadi pacar gue. Lo mau kan?" Tanya nya to the point. Tapi itu benar, Kevral baru saja menembak Kath. Dan Kath tidak merasakan debar di jantungnya, jika debar itu muncul seperti debar bersama Gavin, Kath mungkin akan menerimanya, mengingat debar di jantung merupakan tanda orang yang di cintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Memories Left Behind
Teen FictionSinopsis Seorang gadis dengan jutaan kenangan yang pernah saling menyemangati dengan seseorang namun orang tersebut telah meninggalkannya tanpa alasan. Sifatnya yang periang, murah senyum, petakilan, berubah menjadi sosok yang sangat dingin, jarang...