TUJUH BELAS

238 28 1
                                    

Rencana mereka sudah terlaksana dengan baik. Tinggal menunggu tiga hari lagi, pensi akan di adakan.  Kata Arkan, Leo, Aura dan Emely ; Pensi itu pentas luar biasa dimana mantan Kath dan Cabe jadi tempat tontonan. Kath terkekeh mengingat ucapan sahabatnya.

Semakin hari Kath semakin dekat dengan Kevral. Kath hanya pura pura, dan selama itu juga Sisca semakin dekat dengan Gavin. Sebenarnya Gavin diam saja, Sisca yang selalu menggoda. Di hari sabtu yang cerah ini, Kevral mengajak Kath ke suatu tempat.
Kath merapikan pakaiannya di full cermin kamarnya, sesekali mencoba tersenyum, hanya mencoba.
Kath menuruni anak tangga, gerakannya terhenti saat mendengar obrolan Allbert dengan Kevral di teras rumahnya yang terdengar cukup serius.
"Om setuju kalau kamu sama Kathryn"

Dari tempat Kath berdiri, Kath dapat melihat seulas senyum di wajah Kevral, dulu Kath akan senang melihat senyum hangat milik Kevral. Sekarang justru Kath muak dengan kepalsuan Kevral. Kath benci Kevral.

"Bagaimana kalau kalian tunangan setelah lulus nanti?"

Skakmat

"Aku mau Om. Cuma, aku tergantung Kathryn nya aja" ujar Kevral.

Kath melanjutkan langkahnya, melewati Kevral, berdiri di samping mobil milik Kevral. Kevral menyusul, sebelumnya berpamitan pada Allbert.

Hanya suara radio yang tercipta di dalam mobil Kevral, putaran musik Jazz mengalun dengan sempurna.

Kath hanya menatap orang yang berlalu lalang dari dalam mobil, Kevral fokus pada setir mobil.
"Kamu entar mau kuliah dimana Ryn?"

"Gatau" Kevral ber 'Oh' ria mendengar jawaban Kath yang kebilang singkat.

Kevral tau, ini sudah kesalahannya, sangat fatal. Kesempatan kedua seharusnya dijaga baik, dan ia malah membuangnya. Kath jatuh ke tangan Gavin, ia tidak akan pernah rela sampai kapan pun.
"Lo milik gue"

Kevral menepikan mobilnya di sebuah tempat yang sangat indah "Pantai?" Gumam Kath sadar dengan lingkungan diluar mobil Kevral.

Mereka turun, duduk di bibir pantai, sesekali air mengenai keduanya.

"Iya. Aku jadi inget waktu pertama kali kita jadian Kath. Aku selalu inget pantai, karena pantai tempat pertama kali kita ketemu" Kevral menoleh tersenyum.

Kath tau itu, Pantai awal pertemuannya dengan Kevral. Masa masa manis terjalin di dalamnya,  awal pertemuan mereka, dan awal hubungan mereka yang berakhir cuma cuma. Bedanya, pantai tempat mereka menjalin semuanya, berada di Spanyol.

"Gue sayang lo" ucap Kath tiba tiba, membuat debar jantung tak karuan di dalam tubuh Kevral dan kupu kupu yang seakan berterbangan.

"Sayang sebagai sahabat Kev"

Raut wajah Kevral pias "Cuma sahabat ya Ryn?" Tanyanya dalam hati miris.

"Gue sayang Gavin Kev" batin Kath berkata.

"Kamu bisa anggap aku sahabat. Tapi, sampai kapan pun, aku selalu anggap kamu Pacar ku" Kath tersenyum tulus, mungkin suatu saat nanti Kevral akan menerima pernyataannya.

Kath menggeleng meyakinkan, kalau ia tidak menyukai Gavin. Ia terlalu munafik untuk membohongi semuanya, Gavin selalu bersamanya mulai dari ia bertemu di Cafe dan menjadi murid Taruna. Kath tau itu, benarkah yang dibilang Aura dan Emely kalau Gavin benar benar menyukainya juga?
"Berhenti buat penasaran tentang dia, dalam bentuk apapun Kathryn"

Lain dengan Kath, Gavin tengah asik di dalam kamarnya menikmati alunan musik dari ponselnya. Gavin fokus dengan lembaran berisi susunan acara Pensi. Sebagai ketua osis, Gavin bisa dikatakan tegas, namun tegas dalam arti tatapan. Dia tidak tegas lewat suara, Gavin tidak mungkin berbicara banyak kecuali dengan Kath.

The Memories Left BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang