Hari hari berikutnya sudah Gavin lewati tanpa Kath disisinya. Berita tentang model katalog Kathryn Cristhine Petrov kembali tenar di Spanyol. Setidaknya Gavin tidak perlu khawatir. Gavin merebahkan tubuhnya di kasur berukuran King Size. Menatap langit langit kamarnya, semakin hari Serena semakin dekat dengannya. Gavin selalu mengantarkan Serena pulang. Tidak itu juga, Aura dan Emely selalu memperingatinya sewaktu waktu jika Kath cemburu. Besok adalah hari senin, hari yang dibenci oleh semua orang, tapi tidak untuk Gavin. Hari dimana rindunya dengan Kath terjawab.
Kathryn ku : Iya Gav?
Kath baru membalas pesannya sejak Gavin menanyakannya malam tadi.
Gavin Dylan : Aku kangen :(Kathryn ku : Besokkan ketemu Gav
Kath baru saja sampai di rumah barunya. Saat masuk, bi Ijah sudah memberi taunya bahwa teman temannya datang kerumahnya. Kath tidak perlu menanyakan, sudah pasti Aura dan Gavin yang berkunjung ke rumahnya. Kath duduk di balkon kamarnya. Menunggu balasan pesan dari Gavin sembari menikmati cokelat panas buatan pembantunya.
Gavin Dylan : Okedeh. Besok aku jemput ya?
Dengan cepat Kath membalasnya.
Kathryn Cristhine P : Gausah. Besok aku bawa mobil
Tidak mungkin Kath berangkat bareng Gavin, namun ujungnya pulang sendiri. Lagi pula, belum tentu pemikirannya benar. Alangkah baiknya, jika Kath membawa mobil.
.....
Kath bangun dari tidurnya, hari ini ia harus pergi ke sekolah setelah seminggu Absen. Tidak ada yang berubah, Kath menuruni anak tangga dirumahnya, sarapan dalam diam. Tidak ada tanda tanda keluarga dirumahnya.
Kath memarkirkan mobilnya di area parkir Taruna setelah menempuh perjalanan 20 menit. Rumah barunya memang berjarak cukup jauh dari sekolahnya ataupun dari rumah lamanya.
Berjalan santai menuju kelasnya, tidak perduli berbagai tatapan disekitarnya "Kath? Gue kangen sama lo" teriak Emely ketika melihat Kath masuk kedalam kelasnya."Kata Aura lo nerima job Kath?" Tanya Emely lagi dengan nada melasnya. Kath mengangguk kemudian duduk disamping Emely yang masih setiap menatapnya
Kath menoleh "Gue cape Em. Bisa kan lo sehari aja diem?" Tanya Kath datar membuat Emely mengurungkan niatnya yang hendak memeluk Kath. Kath menenggelamkan wajahnya di lipatan kedua tangannya diatas meja, butuh istirahat sebentar mungkin akan menjernihkan pikirannya.
Gavin berjalan menyusuri koridor diikuti sahabatnya. Bukannya menuju kelasnya, Gavin justru berbelok menuju kelas Kath. GAL masuk kedalam kelas Kath "Aku kangen" ucap Gavin duduk di depan Kath, mencubit pipi Kath gemas.
Kath masih dengan posisinya "Hm"
Gavin yang tidak melihat wajah Kath dan suara lemas Kath, menempelkan punggung tanggannya ke kening Kath "Kamu sakit?"
Kath mendongakkan kepalanya keatas dan menggeleng "Aku gapapa" kemudian memiringkan wajahnya di atas lipatan tangannya.
Gavin yang terpana dengan tatapan teduh milik Kath menggeleng berkali kali "Tapi suhu badan kamu panas. Kita ke UKS"
Aura masuk kedalam kelas Kath, mengatur napasnya yang tersengal sengal "Kath. Gue kangen sama lo" teriak Aura langsung memeluk Kath.
"Ehm" interupsi guru yang baru masuk kedalam kelas Kath. Gavin masih setia di depan meja Kath "Aku anter kamu ke UKS aja ya"
Lain dengan Arkan dan Leo yang sudah entah mereka berbincang mengenai apa saja.
Ucapan Gavin membuat sorak sorakan terdengar di seluruh kelas Kath. Tidak terkecuali guru yang menggelengkan kepalanya melihat tingkah GAL yang asik dengan KAE.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Memories Left Behind
Teen FictionSinopsis Seorang gadis dengan jutaan kenangan yang pernah saling menyemangati dengan seseorang namun orang tersebut telah meninggalkannya tanpa alasan. Sifatnya yang periang, murah senyum, petakilan, berubah menjadi sosok yang sangat dingin, jarang...