DUA PULUH LIMA

200 26 0
                                    

Aura hendak memarkirkan mobilnya di area parkir Taruna. Mereka baru ingat kalau lusa adalah hari tanding basket Taruna melawan Pelita. Bel masuk masih empat puluh menit lagi, dan mereka tumben datang lebih awal. Mereka memutuskan untuk singgah ke Cafe depan sekolah. Akhirnya Aura membelokkan setir mobilnya ke Cafe depan sekolah. Sarapan, mengingat tadi mereka belum sarapan. Pagi ini, Cafe depan Taruna sangat ramai dan Aura menaklukan kecantikannya "SMA Pelita?" Tanya Emely pelan celingak celinguk. Ya, pagi seperti ini sudah dipenuhi dan dipenuhinya oleh murid Pelita. Sangat tumben. Kath hanya datar memperhatikan orang orang yang masih terus menatap kearahnya

"Ra. Lo mau gue aduin ke Leo?" Peringat Kath tajam.

Aura menoleh disertai cengiran "Enggak Kath. Leo lebih tampan kok lagian" jawabnya dengan tampang watados.

Di hampirinya lima orang remaja cowok murid Pelita "Hi cewek" sapa salah satunya kepada KAE.
KAE menaikkan sebelah alisnya. Lima orang cowok tersebut menarik kursi, duduk didepan KAE yang wajahnya tidak bisa mereka artikan.
"Lo ngapain?" Tanya Aura akhirnya.

"Mau sarapan bareng" jawab yang lain mencoba menarik Aura menjauh dari Kath dan Emely. Aura segera memberi perlawanan.

Gavin memarkirkan mobilnya yang hendak masuk gerbang Taruna, namun tertunda ketika Leo berucap "Itu KAE diapain woy?" Gavin yang sudah kenal dengan nama geng KAE langsung mencari sosok yang ditunjuk Leo

"Pelita" gumamnya tajam. Jason, salah satu murid Pelita yang duduk di depan KAE menoel pipi Kath berkali kali, membuat Kath risih dengan tingkahnya "Jason anjir" ujar Arkan berkali kali.

Aura dan Emely tampak di godain berkali kali, bahkan Aura sempat di beri kiss jika Aura tidak segera meninju lengan cowok di depannya. Dan itu membuat amarah Leo memuncak "Seenaknya. Gue aja yang cowoknya belom dapet Kiss dari Aura" ucapnya pada diri sendiri dengan nada tak terima.

Gavin langsung membelokkan setirnya keparkiran Cafe depan sekolah, setengah berlari sampai berada di meja Kath duduk "Kamu gapapa?" Tanya Gavin langsung kepada Kath.

"Guys. Cowoknya dateng nih" ujar Jason kepada teman temannya.

Emely menampilkan senyum devil, memberi isyarat kepada Kath dan Aura untuk memberi mereka pelajaran "Mending lo mundur" peringat Emely pelan kepada GAL. GAL yang tidak mengerti, mengikuti perintah dari Emely.

Detik berikutnya KAE melawan Jason dkk. Kath meninju rahang Jason berkali kali membuat Jason terhuyung kebelakang. Emely melintir tangan cowok yang mengganggunya sedangkan Aura memberi tinjauan tepat di perut cowok yang hampir memberi efek pengaruh terhadapnya. Disaat itu juga, KAE melawan segerombolan murid Pelita. Membuat pihak Cafe hampir kewalahan melerai keduanya. GAL memang jago dalam hal bertarung, namun dapat GAL akui KAE lebih unggul dalam berbagai bidang.

Setelah KAE selesai dengan urusannya, mereka kembali ke parkiran "Udah cepet masuk. Udah mau bel" ujar Aura yang sudah masuk kedalam mobil, Kath masuk diikuti Emely.

Aura memarkirkan mobilnya di area parkir Taruna disusul mobil Gavin dibelakangnya.
Kedua geng tersebut turun, mengapit tangan satu sama lain, membuat seluruh siswi Taruna berteriak histeris melihat pemandangan di depannya. Dari kejauhan, kedua orang remaja yang pernah mempunyai hubungan hanya melihat Kath dan Gavin dengan tatapan tak terima.

"Yaudah. Aku langsung kekelas aja ya. Soalnya ada ulangan harian Gav" pamit Kath kepada Gavin kemudian menarik Emely yang masih berbincang dengan Arkan. Arkan mendengus kesal melihat Kath yang seenak jidat menarik kekasihnya.

"Ada ulangan" ucap Kath pelan yang sudah tau arti tatapan tajam dari Emely.

Gavin masuk kedalam kelasnya di ikuti Aura dan sahabatnya di belakangnya. Hari ini Gavin tidak terlalu puas dengan Kath. Sikap Kath padanya masih sama seperti kemarin. Dan itu membuat Gavin memikirkan tidak jauh dari nama 'Kevral dan Serena'

The Memories Left BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang