DUA PULUH TIGA

189 21 0
                                    

KAE pulang kerumah masing masing. GAL sempat mengajak mereka bareng. Namun, Kath sebelumnya sudah memberi tau Aura dan Emely kalau mereka akan ke Markas Paman Ghill.

Di tengah perjalanan, Kath membelokkan setirnya berbeda arah dari mobil Aura dan Emely. Aura yang sadar karena mobilnya tepat dibelakang mobil Kath langsung bertanya.

KAE Cadass

Aura Zackia Helmes : Lo beda arah. Kemana lo?

Tidak sampai semenit, Kath sudah membalasnya.

Kathryn Cristhine P : Gue ada urusan. Nnt nyusul.

Aura dan Emely masuk kedalam ruangan Paman Ghill dengan santai "Kathryn mana?" Tanya Ghill dengan alis yang tertaut.
"Katanya ada urusan Paman" jawab Emely.

Gavin mencerna baik baik setiap ucapan Sisca tadi siang "Besok ada murid baru lho Gav" dan Gavin merasa ada yang tidak beres. Kalo Gavin punya hak penuh atas Taruna, ia akan seenaknya mengeluarkan murid disekolahnya tanpa pikir panjang. Tapi Gavin jamin, jika murid itu berpengaruh untuknya, ia akan membujuk kedua orang tuanya mengeluarkan murid tersebut.

"Siapa lagi kalo bukan dia?" Ya. Kevral. Gavin tidak akan segan segan menghabiskan Kevral jika dia mengulangi kesalahannya. Gavin jadi penasaran, siapa murid baru yang di maksud Queen Taruna?

Kath memarkirkan mobilnya di halaman rumah barunya. Ini kali pertama ia mengunjungi rumah barunya setelah menunggu orang suruhannya memindahkan sebagian barang barang dari rumah lamanya. Sebelumnya Kath mengirim Pampam pesan, sekretaris bodyguardnya.

Sekretaris Pampam : Pam. Ke alamat ini ya ; Jalan Delima Raya blok Magenta nomor 6

Dering ponselnya berbunyi, menunda pekerjaan Kath yang masih mengatur ruang keluarga dirumahnya. Sekretaris Pampam, menelfonnya.

"Hallo Pam?"
"Hallo Princess. Itu rumah siapa ncess?"
"Rumah baru gue. Udah cepet kesini. Oh ya, sekalian lo bawain 2 orang bodyguard buat jaga rumah gue. Sama cariin satu pembantu aja ya"
"Oke Princess. Tapi Pampam kesana mungkin sejam lagi, nyari pembantu itu susah ncess"
"Hm" kemudian Kath memutuskan sambungannya sepihak.

Kath kembali melakukan kegiatannya sendirian, rumahnya masih sepi, setiap sudut ruangan belum banyak perabotan. Mungkin besok atau lusa, Kath akan menyuruh bodyguardnya membeli sebagian perabotan.

Ponselnya berbunyi, namun kali ini bukan dering telefon, melainkan pesan aplikasi Line dari Gavin. Kekasihnya.

Gavin Dylan : Aku mau main kerumah kamu nih.

Lebih baik Kath memberi tau keberadaannya sekarang, sekarang Gavin adalah pacarnya, ia tidak boleh saling membohongi satu sama lain. Gavin orang yang baik, auranya berbeda dengan Kevral. Bahkan disaat Kath masih berpacaran dengan Kevral, Kath masih ragu dengan kepercayaan Kevral sendiri.

Kathryn Cristhine P : Aku di rumah baru Gav. Jalan Delima Raya blok Magenta nomor 6

Gavin Dylan : Aku otw

Belum sampai lima menit, suara bel rumah Kath berbunyi. Senyumnya mengembang ketika melihat Gavin dari celah jendela rumahnya. Gavin langsung memeluk Kath, mengusap rambut Kath berkali kali "Kamu sendirian ngurus rumah sebesar ini?" Tanya Gavin yang sadar dengan isi rumah Kath. Kath menggeleng "Nanti ada sekretaris aku kok Gav. Aku udah suruh dia buat bawa orang suruhan aku sekalian cariin aku pembantu"

Gavin mengangguk "Sebelum ada dia, sini aku bantu" ucap Gavin mulai mendorong sofa dan kursi yang menurutnya cocok untuk diletakan.

Keduanya asik mengurus letak perabotan dirumah Kath. Kath mengurus bagian dapur, karena dapur merupakan tempat keseringan perempuan, karena keberadaan Mery sekarang, Kath jadi jarang ke dapur. Mungkin bisa dibilang seminggu sekali, itupun jika kepepet.

Kath lebih sering menyediakan cemilan dan puluhan Aqua botol di kamarnya, pernah sesekali ia hendak membeli kulkas mini khusus dikamarnya. Namun ditunda, mengingat sebentar lagi Allbert akan membeli rumah baru untuk Kath. Dan sekarang Kath tidak perlu khawatir, setiap ruangan akan semakin sering Kath kunjungi. Tidak seperti di rumah lamanya, hanya kamar yang menjadi kunjungan utamanya. Dan pastinya bisa mengajak Aura dan Emely menginap bermalam malam di rumahnya.

Kath sengaja belum memberi tau mereka kalau rumah Kath sudah jadi. Kath ingin membenarkan semuanya dulu, jika sudah selesai baru Kath akan memberi taunya.

Bel rumah Kath lagi lagi berbunyi. Gavin yang membukakannya "Kamu siapa?"

Gavin menaikkan sebelah alisnya "Oh. Gue Gavin, pacarnya Kathryn" Gavin memperkenalkan, mengulurkan tangannya.
"Pampam. Sekretaris Princess"

Gavin mengernyit bingung. Siapa Princess? "Princess Kathryn maksud Pampam den ganteng" ujar Pampam yang mengerti kebingungan Gavin.
Gavin mendengus geli mendengar ucapan Pampam "Gue beruntung dapet cewek kayak lo Kath" batinnya tersenyum.

Pampam masuk dengan orang yang disuruh Kath "Ncess? Pampam udah bawa orang yang ncess maksud nih" teriak Pampam yang membuat Gavin menutup telinga dengan tangannya. Pampam orang yang asik, tidak perduli sekarang dia sedang berada dimana.

Kath yang masih sibuk mengatur posisi perabotan di dapur, dengan terpaksa menghampiri Pampam. Pampam memperkenalkan pembantu Kath, tidak memperkenalkan Bodyguard nya, karena Kath sudah pasti tau.
"Bi Ijah" jawab pembantu rumah tangganya yang bernama bi Ijah dan membalas uluran tangan Kath. Dapat Kath simpulkan ; Bi Ijah sama seperti pembantu dirumah lamanya cuma berbeda usia, sopan, Kath suka kriterianya.

"Yaudah. Kalo bibi masih cape, istirahat aja dulu. Nanti biar orang suruhan aku yang kerja" ujar Kath sesopan mungkin.
Bi Ijah mengangguk, kemudian di antarnya menuju kamarnya ditemani Pampam. Tidak ada yang lebih berarti bagi Kath selain sahabatnya dan Gavin tentunya.

.....

Akhirnya Kath bisa lebih leluasa berada di rumahnya, tidak akan ada orang yang mengganggunya lagi, sebenarnya Kath sudah janji akan ke Markas Paman Ghill. Namun, badan Kath serasa pegal pegal, dan dia butuh istirahat sampai besok. Sebelumnya Kath sudah memberi tau sahabatnya kalau dia butuh istirahat. Dan sahabatnya menyetujuinya mengingat tadi Kath luka karena Sisca. Gavin sudah pulang dari sejam yang lalu setelah menyuapi Kath bubur buatan bi Ijah. Rumahnya hanya terisi 4 orang yang menjaganya. 2 orang bodyguardnya, 1 pembantu rumah tangga dan satpam.

"Princess. Pampam pulang dulu ya. Nanti Pampam boleh kesini lagi kan?" Kath mengangguk "Yaudah ncess istirahat aja. Kalo ada apa apa, teriak ya. Atau telfon Pampam"
"Oh ya satu lagi, kalo masih sakit, biar Pam-"
"Iya Pampam. Makasih ya" potong Kath yang sudah mulai lelah dengan pertanyaan Pampam.

Pampam pamit dari rumah Kath. Besok Sisca and the geng sudah tidak ada lagi di Taruna. Dan setidaknya kath bisa bernafas lega dengan kondisi di sekitarnya yang tidak akan mengganggu ketenangannya. Termasuk hubungannya. Kath sebenarnya tidak marah jika Sisca berdekatan dengan Gavin. Jika Gavin masih risih dengan keberadaan Sisca, buat apa Kath marah? Gavin orang yang berbeda dengan Kevral. Kath merasakan itu. Gavin tidak seperti Kevral, dan sebaliknya.

Kalo ada Typo koment ya hehe. Biar bisa gue ralat.

RirinKhasanah8

The Memories Left BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang