Mama dan Om Ferdi bilang Adrian bahkan meninggalkan ponselnya di kamar. Dia sepertinya meninggalkan rumah pada tengah malam. Karena pukul 11 malam mereka masih mengobrol perihal acara besok.
Aku pusing. Kepalaku sakit. Aku berbaring di sofa sambil memijat keningku. Apalagi ini? Kenapa Adrian tiba-tiba pergi? Dia masih tidak berkompromi dengan masa lalunya kah?
"Amanda, kamu mau kemana?" tanya Ibu panik begitu aku bangun dari sofa dan bergegas ke kamar.
"Amanda mau cari Adrian. Dia harus punya penjelasan untuk semua ini,"
Aku tidak marah. Aku hanya bingung. Aku butuh jawaban. Berkali-kali dia dekat dan pergi. Lagi-lagi tanpa alasan. Haruskah dia selamanya seperti ini?
"Kamu tahu dia dimana?" tanya Ayah.
"Amanda gak tahu. Tapi ada beberapa tempat yang bisa didatangi Adrian,"
Tanpa memberikan kesempatan bagi keluargaku untuk bertanya lebih jauh, aku berlari ke kamar. Tak perlu repot membersihakn make up, aku hanya berganti baju menjadi celana jeans dan kaos. Setelah itu pamit kepada ayah dan ibu dan membawa mobil.
I need to see you Adrian. And then we decide what will our future be.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cure of Our Secrets - END (GOOGLE PLAY)
RomanceMencintai seorang Adrian bukanlah perkara mudah. Selangkah mendekat, sepuluh langkah dia menjauh. Tapi tak ada kata menyerah dalam kamus Amanda. Apalagi saat ia tahu bahwa Adrian punya rahasia. Rahasia yang membuatnya seperti Pangeran Es. *** Cerit...