#30

163 31 0
                                    

Niall

Gadis ini benar-benar lucu. Lihatnya wajah kesalnya itu setelah ku goda? Sangat menggemaskan. Benar-benar mirip Emily.

Ah, Emily. Dimana kau sebenarnya? Tidakkah kau ingin mengajak kekasihmu ini pergi bersamamu? Aku merindukanmu, sungguh.

"Kurasa sudah tidak ada kecocokan di antara kita." Ujar Emily tertunduk lesu. Aku yang mendengarnya hanya mengernyitkan dahi, bingung. "Apa maksudmu?" Tanyaku pada akhirnya.

Air mata terjatuh dari mata indah milik Emily. Aku bergegas duduk disampingnya untuk mengusap air matanya, tapi dia menolak. "Tidak, Niall. Kita harus mengakhiri ini."

"Apa yang kau bicarakan, sayang? Mengakhiri apa? Kumohon, jangan menangis." Emily masih saja menghindari diriku yang hendak menyentuhnya. Ada apa dengannya.

"Aku ingin kita putus." Jawabnya dengan linangan air mata. Apa aku tidak salah dengar?

"Tidak! Aku tidak setuju!" Bantahku. Aku memegang bahu Emily dengan emosi yang tiba-tiba saja membuncah. "Apa yang membuatmu menginginkan itu? Kita tidak bermasalah dalam berhubungan sebelumnya, bahkan sampai hari ini. Aku bahkan tidak berselingkuh darimu. Katakan padaku, apakah aku telah melukai hatimu?"

Emily tidak bergeming. Dia hanya menundukkan kepalanya.

"Jawab aku, Emily!" Sentakku dan itu membuatnya terkejut.

"Aku mencintai orang lain!" Jawabnya dengan nada sama tingginya denganku. Aku melebarkan mata tak percaya mendengarnya. Namun kemudian aku tertawa kecil. Mungkin saja ini tipuan untuk kejutan, bukan?

"Kau bercanda." Ucapku berusaha untuk tenang.

"Tidakkah kau lihat aku sedang bersungguh-sungguh, Niall? Aku mencintai orang lain, seharusnya kau tidak berkata aku sedang bercanda." Perkataan Emily membuatku menghentikan laju mobilku secara tiba-tiba. Bunyi klakson dari mobil di belakangku tak ku hiraukan. "Tatap mataku." Pintaku.

Be Mine (Sedang Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang