#14

227 36 0
                                    

Eve

"Tidak bisakah kau tinggal lebih lama?" Tatapan sendu dari Lilia dan Annabeth membuatku tak ingin pergi dari tempat ini. Tapi aku harus pergi. Aku harus kembali kepada keluargaku dan teman-temanku. Aku harus melakukan sesuatu.

"Aku harus kembali." Suaraku terdengar lebih rendah dari yang ku kira. Jika saja saat ini aku berada di dalam tubuhku, mungkin aku akan menangis karena perpisahan ini. Aku sangat tidak menyukai perpisahan.

"Lily, Anna. Biarkan Eve pergi. Dia masih harus mempertahankan hidupnya." Jason mengusap lembut kepala dua adik kembarnya. Aku tersenyum kemudian memeluk Jason.

"Kau mengingatkanku dengan kakakku. Kau juga sudah bersikap seakan aku adalah adikmu. Terimakasih." Ujarku.

"Tidak masalah. Untuk seseorang yang jauh lebih tua darimu, aku hanya melakukan hal yang memang sudah seharusnya."

"Baiklah, kakek." Aku tertawa di akhir kalimat.

"Apa? Yang benar saja. Aku masih muda. Usiaku 20." Jason mengerucutkan bibirnya dan itu membuat kedua adiknya tertawa.

"Jika saat ini kau masih hidup, usiamu sama seperti kakekku." Tawa kencang terdengar dari balik dinding dan tak lama kemudian, Zack memunculkan kepalanya dari balik dinding.

"Dia benar. Usiamu saat ini 70, Jason." Setelah mengatakan hal itu, Zack kembali menghilang. Aku hanya tertawa kecil melihat wajah Jason yang sedang bersungut kesal itu.

"Astaga, yang benar saja. Untung aku mati muda. Jadi, aku masih terlihat tampan." Gerutunya.

"Dasar." Aku menggelengkan kepala melihatnya menggerutu seperti itu.

"Baiklah. Aku harus segera pergi. Tidak melihat wajah orang tuaku membuatku gelisah." Ujarku. Lilia dan Annabeth kembali murung. Aku merasa tidak enak kepada mereka. Pasalnya, kedua bocah kembar ini begitu senang ketika mendapat teman baru. Sudah bertahun-tahun mereka tidak pernah mendapatkan kawan baru. Kebanyakan hantu yang singgah di rumah pantai mereka adalah hantu yang tidak bersahabat hingga membuat Jason dan Zack mengusir mereka.

"Jika ada kesempatan, aku akan ke sini lagi." Aku berusaha menghibur dua gadis kecil ini dan ternyata itu berhasil. Perlahan mereka menyunggingkan senyum. Membuatku ikut tersenyum.

"Kalau begitu kami akan menunggumu. Sama seperti kami menunggu dad dan mum. Tapi kau jangan terlalu lama membuat kami menunggu, Eve." Ungkap Annabeth. Aku hanya bisa tersenyum pahit sebagai respon. Aku sendiri bahkan tidak tahu apakah jika nanti datang kesini lagi sudah berada di dalam tubuhku atau dengan keadaan seperti ini. Aku tidak tega membuat mereka menunggu seperti yang selama ini mereka lakukan.

Bertahun-tahun menanti kepulangan orang tua mereka yang entah mereka akan datang atau tidak pasti sangatlah tidak menyenangkan. Aku pernah membaca sebuah artikel tentang roh yang belum menyebrang. Disitu mengatakan bahwa mereka yang sudah mati dan rohnya belum menyebrang, itu artinya ada urusan dunia yang belum terselesaikan. Urusan Lilia, Annabeth dan Jason adalah karena ingin bertemu dengan orang tua mereka yang dulu sempat pergi dengan alasan ingin mencari pekerjaan di kota, tapi setelahnya mereka tidak pernah kembali hingga seorang pembunuh datang dan membunuh Jason serta kedua adiknya. (Teori ini terinspirasi dari film "Casper". Cerita ini fiktif yaa.)

Sangat miris jika membayangkannya. Tapi apa yang bisa ku perbuat? Aku tak bisa melakukan apapun untuk mempertemukan mereka dengan kedua orang tua mereka ataupun hanya sekedar menghibur mereka.

"Sana. Pergilah. Pastikan jika kau datang berkunjung kesini, kau harus sudah berada di dalam tubuhmu itu. Jadi aku bisa bertindak seperti yang ku lakukan pada Luna." Ujar Jason disusul seringainya. Aku mengernyitkan dahiku karena bingung atas ucapannya.

Be Mine (Sedang Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang