16

793 60 13
                                    

Indah menggoyang-goyangkan hp nya. Berharap dengan begitu sinyal di hp nya kembali ada. Ia berusaha menelepon Ferin. Namun usahanya nihil. Sinyal tak kunjung datang.

Selain Indah, Fian pun melakukan hal yang sama. Namun bedanya ia berhasil menelepon Arco. Hanya saja suaranya terdengar putus-putus membuat Fian kesal dan mematikan panggilannya itu.

Lalu, Gina juga menyuruh Reno untuk memberitahukan petugas camping untuk segera mencari Ferin dan Arco. Ia tak mau mengambil resiko jika harus menunggu dua muridnya itu kembali.

Para petugas pun sudah mulai berpencaran. Mereka menduga kalau Ferin dan Arco tersesat di antara dua arah panah yang diajukan. Mereka pun segera menuju ke arah dua tempat itu.

Ddrrtt.. Ddrrtt..

Terasa getaran handphone di kantong Gina, dengan segera ia mengambil handphone nya dan melihat nama pemanggil yang tertera di layar.

"Arin?" seru Gina membaca nama tersebut.

Dia pun segera menekan tombol hijau dan menggesernya. "Iya halo Rin?" sapa Gina.

"Hmm.. Arco.. Dan Ferin.." ujar Gina dengan suara terputus.

"Mereka kenapa? Hilang?" balas Arin yang malah membuat sahabatnya heran dengan nada suara yang terdengar santai.

"Kok kamu bisa tau Rin?" tanya Gina dengan nada heran yang tak bisa ia sembunyikan.

"Tentu saja aku tau. Sekarang lebih baik kamu dengarkan ucapan aku. Cepat suruh kembali para petugas camping." perintah Arin.

"Tapi kenapa Rin? Anak kamu tuh hilang kenapa kamu malah.... " kata-kata Gina terputus saat mendengar penjelasan sahabatnya.

"Dasar gila kamu Rin. Gimana kalau mereka hilang beneran? Aku gak habis pikir sama kalian. Ada saja akal bulusnya." komen Gina membuat Arin yang ada di seberang sana tertawa.

"Ya sudah. Aku tutup dulu teleponnya."

Tak lama panggilan mereka pun berakhir. Sesuai perintah Arin, Gina segera menyuruh kembali para petugas camping.

Awalnya para petugas camping heran, tetapi dengan penjelasan yang diberikan Gina, mereka pun akhirnya menurut. Dan berpura-pura bahwa mereka tidak bisa menemukan dua remaja itu.

Sontak saja itu membuat Indah, Keke, Leoni, Firhan, Bila, dan Fian dibuat tambah panik.

"Kalau begitu, Yan, kita coba cari sekali lagi. Kali aja ketemu." usul Firhan mengajak Fian untuk mencari keberadaan Arco dan Ferin.

"Gue ikut.. " sahut Bila. Lalu diikuti oleh Indah, Keke, dan Leoni.

"Nggak. Kalian tetap di sini aja. Biar gue sama Fian yang cari Arco sama Ferin." tolak Firhan.

Mendengar hal itu, Sontak saja Gina membelalakkan mata, bisa gatot ini, batinnya.

"Tidak!" langsung Gina bersuara.

"Iya, jangan!" bantu Reno juga masuk andil dalam rencana tersebut.

Keenam muridnya menaikkan sebelah alisnya.

"Lah kenapa Pak, Bu?" tanya Firhan.

"Tau nih Bapak sama Ibu. Udah tau anak muridnya ada yang ilang. Terus juga pada gak bisa bantu para petugas, eh giliran kita mau bantu kenapa jawabnya tidak?" sambung Billa.

Reno dan Gina menarik nafas sejenak. Apa yang harus mereka katakan pada keenam muridnya ini?

"Bukannya kita gak bisa Nak, hanya saja kita belum bisa mencarikan mereka. Lebih baik Kita tunggu sebentar sampai geluduknya berhenti." kata salah satu petugas. Dan entah sejak kapan geluduk mulai terdengar. Berarti tandanya hujan akan segera turun.

My Rival 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang