10.00 KST

1.9K 387 58
                                    


10:00 KST

"24 jam yang mengubah segalanya"

.

.

.

Jiyeon mengedarkan pandangannya ke segala arah memerhatikan kamar kecil ini, tak ada apapun di tempat ini yang menarik di matanya kecuali Jimin –entahlah, mungkin ia sudah gila karena memikirkan itu-. Ia menarik napas dalam lalu beranjak dari kasur, ia membuka pintu itu dan keluar dari sana. Rumah ini terlihat tua dan rapuh namun bersih, tempatnya cukup kecil, satu ruang tamu, satu dapur, satu kamar mandi dan dua kamar tidur. Hanya itu, tak lebih.

Ia berjalan keluar rumah dan saat itu matanya tertuju pada wanita tua serta lelaki tua yang mungkin saja suaminya. Nam Youngja –nama wanita tua itu- terlihat sedang memotong sayur yang tak ia ketahui jenisnya di dipan bambu sedangkan lelaki tua yang ia lihat kini tengah membelah kayu bakar menjadi bagian kecil.

"Kau sudah bangun, nak?" tanya wanita itu.

"Iya, halmeoni!"

"Jadi ini yang kau maksud, Youngja-ah?" lelaki tua itu bertanya pada Youngja.

"Iya, mereka tersesat di sini. Mereka menunggu kendaraan menuju Seoul," jawabnya. Youngja kembali menatap Jiyeon, "Di mana suamimu? Dia tadi terlihat khawatir saat meminta obat luka. Kau baik-baik saja?"

"Saya baik-baik saja, dia kembali tertidur,"

"Kalau begitu duduklah di sini!" wanita itu menepuk tempat di sebelahnya, Jiyeon berjalan canggung lalu terduduk di samping Youngja, "Perkenalkan ini suami saya, Hong Kiwoo."

Lelaki tua itu tersenyum meninggalkan guratan di wajahnya yang menua, "Saya Kim Jiyeon, terima kasih karena kebaikan hati kalian membiarkan kami beristirahat di sini!"

"Bukan masalah, kami merasa senang. Kami sangat jarang mendapat tamu, melihat ada orang baru rasanya begitu senang."

Jiyeon tersenyum, ia lalu menatap Youngja, "Ada yang bisa saya bantu?"

Wanita tua itu menggeleng, "Tidak perlu!"

"Rasanya tidak enak jika saya tidak melakukan apa-apa, biarkan saya membantu!"

Youngja tersenyum, "Baiklah kalau kau memaksa, cukup potong-potong sayur ini saja!"

Jiyeon mengangguk lalu mulai melakukan kegiatan tersebut dengan senyum mengembang.

.

.

.

"Mobil keluar dari apartemen sekitar pukul 00.31, kami masih mencari ke mana mobil itu mengarah dengan mengecek CCTV yang ada di jalanan. Mungkin butuh waktu beberapa jam lagi!" ujar salah satu orang-orang yang ditugaskan mencari Jimin.

Hingga pukul sepuluh lelaki itu belum juga kembali. Semua orang gusar, agensy kini berusaha keras menutupi hilangnya Jimin dari media. Beruntung BTS tak memiliki jadwal on air ataupun off air sampai tiga hari ke depan, jadi untuk menutup hal ini sedikit lebih mudah.

Manajer BTS menarik napas dalam, entah perasaan apa yang rasakan saat ini. Percampuran khawatir dan juga marah berpadu menjadi satu, khawatir tentang keadaan Jimin dan marah karena lelaki itu pergi tanpa pamit.

"Dimana anak ini sebenarnya?"

Ia lalu menatap para member yang sedari tadi menunduk diam, "Apa kalian bertengkar sebelumnya?"

Keenam lelaki itu menggeleng pelan.

"Atau kalian membuatnya marah? Kalian tahu sendiri betapa menyeramkan anak itu kalau marah 'bukan?"

Yoongi mendongakkan kepalanya menatap manajer, "Kami baik-baik saja kemarin, mungkin ada sesuatu lain yang membuatnya pergi. Atau mungkin salah satu dari kalian, manajer atau staff yang membuatnya marah."

Manajer menaikkan alisnya dengan perkataan Yoongi, ia tak ingin menanggapi dan hanya menarik napas dalam.

Dddrrr ddrrrtt

Ponsel Sejin berbunyi, sebuah panggilan telpon dari salah satu staff bighit, dengan segera ia mengangkatnya, "Halo!"

"Liat berita saat ini juga!"

Dengan segera ia menutup panggilan itu dan membuka situs berita korea hingga tiba-tiba matanya terbelalak melihat sebuah sebuah postingan yang paling baru di sana.

"APA-APAAN INI?" teriaknya membuat semua orang menatapnya.

Ia menyerahkan ponselnya kepada Kim Namjoon, leader BTS dan seketika itu pula wajah Namjoon berubah terkejut. Para member dan staff yang penasaran mulai merebut ponsel itu, hingga ponsel itu berada di tangan Taehyung lelaki itu membacanya dengan suara.

"Jimin BTS Tertangkap Berkencan dengan Putri Bungsu Pemilik Perusahaan Real Estate Hipon."

Mulut Taehyung tampak menganga tak percaya, namun foto-foto yang ditampilkan dalam situs korea tersebut benar-benar merupakan lelaki yang ia kenal.

Jungkook yang berada di sebelah Taehyung men-scroll satu per satu foto di sana, mulai dari foto Jimin yang sedang memegang tangan gadis itu, foto gadis itu bersedekap seperti sedang marah, foto gadis itu memegang masker Jimin, foto gadis itu yang menarik lengan Jimin.

"Ini tidak mungkin. Putri bungsu pengusaha besar hipon? Kim Jiyeon? Bahkan ini pertama kalinya kami mendengar nama ini. Jimin tak mungkin merahasiakan hal ini pada kami," Hoseok berucap.

"Apa yang harus kita klarifikasikan?" tanya Namjoon pada sang manajer.

"Kita hanya bisa menunggu sampai Jimin kembali. Tutup mulut saja untuk sementara!"

"Ini benar-benar masalah besar!"


To Be Continue

24 Hours ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang