23:00 KST
"24 jam yang mengubah segalanya"
.
.
.
Jimin –lelaki itu- hanya membiarkan sosok berjas putih melakukan pemeriksaan dalam kepadanya, matanya menatap para member yang sedari tadi memaksa untuk tetap berada di tempat itu. Ia tersenyum kecil, merasa bersalah karena membuat mereka se-khawatir ini.
"Tak ada yang mengkhawatirkan, lebih baik membiarkan pasien beristirahat. Saya permisi!" ujar dokter dan akhirnya keluar diikuti oleh perawat rumah sakit.
"Kau benar-benar membuat kami khawatir!" Taehyung menggumam kesal.
Jimin tersenyum tipis, "Maaf"
"Bahkan maknae kita tadi menangis!"
"Hoseok hyung!" protes Jungkook membuat semuanya tertawa.
"Aku sebenarnya ingin memarahimu karena membawa lari mobilku, tapi kau sudah mendapat karmanya jadi tak usah. Lagipula mobilnya sudah kembali, kau hanya perlu mengganti bensinnya."
Jimin mendesah pelan lalu terkekeh, "Maafkan aku! Aku berencana memakainya sebentar, tapi..."
"Yang penting kau selamat, itu sudah cukup!" ujar Seokjin.
Jimin mengangguk pelan, "Apa yang terjadi saat aku pergi?"
"Sudahlah! Hyung istirahat saja! Tak usah pikirkan apapun saat ini!" Jungkook berucap.
"Itu benar! Kau istirahat saja! Kami akan keluar," lanjut Namjoon dan mereka perlahan beranjak.
"Tunggu sebentar!" Jimin menghentikan langkah keenam lelaki itu. Lelaki itu bangkit dari posisi tidurnya.
"Kenapa?" tanya mereka.
"Apa ada gadis bernama Kim Jiyeon yang menungguku?"
Mereka terdiam.
Jimin mendesah kecewa, "Tidak ada yah?" lelaki itu menunduk tertawa hambar, "Mana mungkin dia menungguku."
"Akan kami panggilkan untukmu!" ucapan Namjoon membuat Jimin mendongak kembali. Keenam member keluar dari ruangan itu dan tak berselang lama seorang gadis masuk, entah mengapa Jimin merasa amat lega melihat keberadaan gadis itu.
Jiyeon berjalan mendekati Jimin dan berhenti di samping lelaki itu, Jimin menatap Jiyeon lamat tapi gadis itu hanya menunduk, "Kim Jiyeon!"
Jiyeon terdiam.
"Kau baik-baik saja?"
Jiyeon masih terdiam dan membuat Jimin mendesah pelan, namun tiba-tiba saja gadis itu terisak membuat Jimin mengernyit bingung dan tanpa disangka Jiyeon menghambur ke Jimin. Memeluk lelaki itu erat, Jimin terdiam kaku dengan sikap gadis ini kepadanya. Jantungnya seketika dalam kondisi amat tidak baik, berdegup sangat keras.
"Aku takut!" bisik Jiyeon, "Aku benar-benar takut."
Jimin kembali menghela napas, tangannya naik mengelus punggung gadis itu, "Semuanya baik-baik saja, kau sudah tak apa."

KAMU SEDANG MEMBACA
24 Hours ✅
Fanfikce[ROMANCE ADVENTURE FANFICTION] Park Jimin, seorang idol dari grup papan atas BTS tanpa sengaja bertemu dengan Kim Jiyeon, antifans dari grup yang ia naungi. Dua sosok yang tentunya saling bertolak belakang. Satu sosok dibenci dan satu sosok membenci...