15:00 KST

1.9K 393 64
                                        


15:00 KST

"24 jam yang mengubah segalanya"

.

.

.

Suara ringisan kecil terdengar bersamaan dengan sepasang kelopak mata yang terus berusaha untuk terbuka. Helaan napas berat terdengar dan matanya mengerjap beberapa kali hingga akhirnya mata itu terbuka sempurna. Ia mengedarkan pandangannya pada tempat yang sangat asing ini. Ruangan yang nampak seperti gudang yang tak terpakai, terlebih debu yang langsung menusuk di hidungnya. Ia mencoba bergerak namun tubuhnya terlilit oleh kursi yang ia duduki.

Ia kembali mengedarkan pandangannya hingga tiba-tiba matanya menangkap sosok gadis yang juga duduk terikat dan tak sadarkan diri.

"Kim Jiyeon!"

Ia ingin berteriak namun bibirnya tertutup oleh lakban hitam. Ia tak tahu di mana ia sekarang berada dan apa yang diinginkan orang-orang bodoh itu pada gadis ini.

Pintu ruangan itu tiba-tiba saja terbuka, Jimin mendongakkan kepalanya dan dua dari ketiga penculik itu memasuki tempat itu.

"Kau sudah bangun, anak muda?"

Jimin menatap kedua lelaki itu sinis.

"Tatapan yang cukup menyeramkan, tapi sayang tak berguna," ujarnya lalu terkekeh pelan. Salah satu dari mereka kini berjalan mendekati Jiyeon dan dengan tanpa perasaan menarik rambut gadis yang tak sadarkan diri itu.

"Hmmmppttt," Jimin memberontak tak terima gadis itu diperlakukan sekasar itu. Ia sungguh benci melihat seseorang tersakiti di depan matanya.

Lelaki itu malah tertawa mendengar gumaman tak jelas Jimin, "Sepertinya kau sangat khawatir dengan pacarmu ini," ucapnya kembali tertawa, "Hyungnim, bisakah kita mencicipi gadis ini sebelum dibunuh oleh bos?"

"HHHHMMMPPPTTT," Jimin semakin memberontak bahkan kursi yang ia tempati mulai bergeser ke depan saking kuatnya ia mencoba. Tapi sayang sekali ia bahkan tak bisa untuk sekedar membuka lilitan tali ini.

Hatinya merasa panas mendengar ucapan kurang ajar lelaki itu, ia tak akan membiarkannya tapi bagaimana cara menghentikannya? Ia bahkan tak tahu apakah ia bisa tetap berada dalam kesadaran dengan luka yang ia miliki, tubuhnya sangat kesakitan. Sungguh, ia tak bercanda untuk hal ini.

Dua lelaki itu tertawa keras melihat Jimin yang tak berdaya dengan emosi yang terpendam dalam hatinya.

"Kau tak kasihan dengan lelaki itu, dia akan menangis tersedu-sedu melihat kekasihnya diperkosa di hadapannya."

"BRENGSEK"

"HAHAHAHA... Lagipula siapa yang berminat dengan tubuh tak berbentuk ini. Aku hanya tertarik melihat lelaki ini memberontak seperti orang bodoh."

Dddrrrttt ddrrrttt

Ponsel salah satu dari mereka bergetar, "Ya, bos!"

"Tentu saja kami sudah mendapatkannya! Kami bahkan membawakan bonus untukmu bos!"

"Baiklah bos!"

Lelaki itu menutup panggilannya, "Ada apa?"

"Bos baru saja berangkat menuju kemari."

Lelaki yang menerima telpon tadi berjalan mendekati Jimin, Jimin menatapnya sinis menahan amarahnya, "Pandanglah gadismu baik-baik, karena beberapa saat lagi kau tak akan melihatnya lagi!"

"Brengsek, sialan!" umpatnya dalam hati.

"Ah... aku lapar, bagaimana kalau kita makan dulu!"

"Ide bagus!"

Kedua orang itu mulai berjalan meninggalkan mereka. Jimin menarik napas dalam lalu menatap Jiyeon lamat, ia tak mungkin membiarkan dua lelaki itu membunuh gadis ini. Semenyebalkan apapun gadis ini, ia tak mungkin tega membiarkannya.

Jimin mengedarkan pandanganya kembali ke ruangan ini, mencari sesuatu yang bisa menyelamatkannya. Dan tiba-tiba saja matanya menangkap sesuatu di ujung ruangan ini.

.

.

.

"Skandal Kencan Berhembus, Bighit Entertainment dan Hippon Grup Malah Mengalami Kenaikan Saham."


Headline berbagai media korea saat ini memang masih dipenuhi dengan berita hangat skandal kencan oleh Park Jimin, anggota grup BTS yang bernaung di agensy Bighit Entertainment dan Kim Jiyeon, anak bungsu pemilik Hippon grup. Semuanya tampak penasaran dengan apa yang terjadi, terlebih tak ada satu pun yang memberikan konfirmasi tentang hal itu. Bahkan yang membuat geger adalah kehadiran Kim Ryuwon yang notabene CEO Hippon grup di kantor bighit entertainment. Semuanya mulai berspekulasi bahwa berita itu memang benar adanya.

Saking penasarannya dengan apa yang terjadi para media bahkan mengorek bagaimana dampak skandal ini terhadap perusahaan dan sangat mengejutkan bahwa bukannya mengalami penurunan saham yang kerap kali terjadi saat skandal seperti ini terjadi, bahkan saham kedua perusahaan mengalami kenaikan.

Terhitung sejak berita dikeluarkan Bighit Entertainment mengalami kenaikan saham sebesar 3,7 % dan Hippon grup sebesar 4,1 %. Kenaikan kecil namun berimbas baik oleh keduanya.

Namun tampaknya kedua perusahaan itu kini tak memedulikan saham yang naik atau apapun itu tentang keuntungan. Mereka bahkan sedang kelimpungan mencari dua pemeran utama skandal tersebut yang sampai saat ini tak ada kabar sedikit pun. Pencarian semakin diperketat namun hasil belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan mereka. Kemana mereka sebenarnya?

To Be Continue

24 Hours ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang