" Yakin mau sekolah bang?" Tanya mamah lia.
Kini Alvin serta keluarganya sedang sarapan diruang makan. Dan hari ini Alvin sudah mulai masuk sekolah. Setelah 2 minggu tidak masuk sekolah karna masih masa pemulihan luka dipinggul Alvin.
" Iya mah! Inikan hari pertama Alvin ujian. Masa Alvin gak ikut sih? Yakali! " Sahut Alvin.
" Dianter aja ya sama supir? Atau sama key aja deh" Ucap Mamah Lia.
" Mamah apaansih? Emang Alvin anak SD, berangkat sekolah dianterin?"
" Iya bang gpp. Key pengen liat sekolahan abang kaya apa? Siapa tau key ntar minat masuk SMK situ" Ucap Key.
" Lah apaan lo? Kalo mao liat, liat aja sendiri! Ngapain ngajak-ngajak gue?" Ucap Alvin.
" Yaelah kebiasaan dia mah!"
" Tauah berisik lo!! Udah ah Alvin berangkat mah, Udah ditungguin sama Amel" Ucap Alvin lalu bangkit.
" Jan kemana-mana lo!!" Pesan Alvin sambil mengacak-acak rambut key.
" Iya!"
" Assalamualaikum!" Ucap Alvin lalu mencium punggung tangan sang mamah, kemudian key mencium tangan Alvin.
" Waalaikumsalam. Hati-hati bang!!" Ucap Key.
***
Kini Alvin telah sampai didepan rumah Amel. Rumah Amel terlihat sangat sepi sekali. Mobil yg biasa terparkir digarasipun kini tak ada. Hanya ada sebuah sepeda motor matic saja yg terparkir disana.
Alvin tak berniat mengetuk pintu rumah Amel. Ia lebih memilih menelpon Amel terlebih dahulu.
" Assalamualaikum bidadari cantikku!"
" Gak usah lebay deh Vin!!"
" Dijawab dulu kali salamnya"
" Iyaiya. Waalaikumsalam pangeran tampanku. Haha.."
" Dihh!! Dia ikut-ikutan"
" Haha.."
" Lagi ngapain? Jan tawa mulu!! Gue udah didepan nih!"
" Iya bentar. Gue lagi pake sepatu nanggung!"
" Ohh.. Yaudah cepetan ntar kesiangan!"
" Iyaiya!"
Panggilanpun terputus.
" Hayy!!" sapa Amel yg keluar dari dalam rumahnya.
" Ehh.. Hayy! Yuk" Ajak Alvin.
Lalu Amelpun naik keatas motor Alvin dan Alvin langsung menjalankan motornya menuju sekolah.
•••–•••
Tak lamapun mereka telah sampai disekolah. Alvinpun langsung memarkirkan motornya diparkiran.
" Ruang berapa?" Tanya Alvin.
Kini mereka berjalan dikoridor sekolah dengan beriringan dan bergandengan tangan disepanjang koridor yg masih terlihat sepi
" Gue? Ruang Dua. Lo?"
" Yah.. Gak seruangan dong? Gue ruang Satu masa?" Ucap Alvin.
" Bagus dong kalo gitu!"
" Bagus mata lo? Kita gak seruangan lo bilang bagus!!" Ucap Alvin kesal.
" Ya baguslah. Berarti gue bisa konsen tanpa adanya gangguan dari lo!" Ucap Amel.
