~41~

151 7 0
                                    

***

  Pagipun kembali menyapa. Kini terlihat Alvin serta key masih terlelap meringkuk seperti bayi dibalik selimut tebalnya. Lalu terlihat Keypun mengulet saat merasakan cahaya matahari menyilaukan penglihatannya masuk melalui celah-celah jendela kamar Alvin. Pasalnya setelah sholat subuh tadi Key memilih untuk kembali tidur dan ternyata sang kakak juga ikut tertidur disampingnya.

  Keypun bangkit dari tidurnya merenggangkan otot-ototnya sambil mengumpulkan nyawanya yg belum terkumpul sempurna. Setelah itu ia berjalan keluar dari kamar Alvin.

  Sementara Alvin masih saja terlelap. Masih asik bergelut dengan mimpinya. Namun tiba-tiba ponselnya berdering dan itupun sontak membuat mimpi indah Alvin menjadi tertunda.

  Alvinpun mencoba menggapai-gapai nakas mencari ponselnya. Saat sudah dapat ia langsung menggeser tombol hijau pada layar ponselnya tersebut tanpa melihat siapa penelponnya karna keadaan matanya masih tertutup.

  " Hmm.. Ada apaan?"

  " Lah cug? Lo dimana?"

  " Rumah! Ngapa?"

  " Busrak!! Kayaknya baru melek nih anak? Ikut kaga? Kita mao pada jogging nih?"

  " Hmm.. Ama sapa?"

  " Lah banyak! Cepetan Gc! Ikut kaga? Kalo ikut kita Otw rumah lo nih!"

  " Iyaiya! Gue ikut"

  " Yaudah. Kita juga Otw!"

  " Hmm.."

panggilanpun terputus.

  Alvinpun langsung berlari masuk kedalam kamar mandi. Sebenarnya hari ini Alvin tak berniat kemana-mana. Mungkin hanya nanti siang saja ia ingin pergi kesalah satu universitas impiannya untuk mendaftar jadi mahasiswa diuniversitas tersebut. Karna minggu lalu Alvin baru saja menerima hasil nilai-nilainya yg alhamdulillah sangat memuaskan semua. Teman-teman Alvinpun banyak yg tak percaya. Pasalnya Alvin itu termasuk anak yg tak disiplin sama sekali. Masuk sekolah jarang, belajarpun tak serius, sering bolos pelajaran. Tapi kenapa nilainya sangat bagus dan diatas kkm semua?. Dan tepat seminggu yg lalu pula orangtua Alvin menikah. Namun tak sampai dibuatkan pesta. Hanya sekedar akad nikah saja itupun sudah cukup. Yg penting sah dimata agama dan sah dimata hukum. Karna itu juga kemauan dari mamah lia sendiri.

  Tak lamapun Alvin keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan celana kolornya serta kaos oblong berwarna abu-abunya. Lalu Alvinpun memakai sepatunya.

  " Bang!" Panggil Key.

  " Hmm.."

  " Temen-temennya udah nungguin tuh dibawah!" Ucap Key.

  " Iya bentar!"

  Setelah mendapat jawaban dari Alvin keypun keluar dari kamar Alvin. Dan Alvinpun ikut keluar dari kamarnya memakai earphone yg masih menggantung diehernya serta handuk kecil yg ia lilitkan ditangannya, kemudian turun kebawah.

  " Alvin pergi dulu. Assalamualaikum!" Ucap Alvin lalu berlari keluar menemui teman-temannya yg sudah menungunya diluar.

  " Lah Key ikut?" Tanya Alvin karna melihat Key yg ikut bergabung bersama teman-temannya yg lain.

  " Hehe.. Iya!".

  " Yaudah yok langsung jalan! Ntar keburu siang makin panas!" Ajaknya.

  Mereka semuapun mulai berlari. Namun tidak dengan Alvin. Ia hanya berjalan santai sambil memainkan ponselnya dengan telinga yg tertutupi oleh earphonenya.

Trouble MakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang