Pagipun kembali menyapa. Kini jam menunjukkan pukul 04:58. Alarm Adzan diponsel Alvin telah berdering dari sekitar 3 menit yg lalu. Kini Alvin sedang bersiap-siap untuk melaksanakan kewajibannya. Sebelum itu ia membangunkan key terlebih dahulu yg terlihat masih asik berkutat dengan mimpinya.
" De!! Hey!! Bangun sholat subuh dulu ntar baru tidur lagi!. De!! Bangun dulu!!" Ucap Alvin sambil menepuk-nepuk pipi Key.
Tak lamapun terlihat Key mulai mengerjab-ngerjabkan matanya.
" Bangun dulu sholat! Cepetan abang tungguin!" Ucap Alvin.
Lalu Keypun bangkit dengan posisi masih duduk dipinggir ranjang untuk mengumpulkan kesadarannya. Kemudian berjalan kekamar mandi untuk mengambil wudhu.
Tak lamapun Key kembali sudah mengenakan mukenanya ia menggelar sajadah dibelakang Alvin dan mulai melaksanakan kewajibannya.
***
" Mah Alvin langsung berangkat ya?" Ucap Alvin sambil berlari terburu-buru menuruni tangga.
" Buru-buru bgt? Sarapan dulu!"
" Ada praktek mah. Disuruh buru-buru!" Ucap Alvin lalu berlari kedapur.
Mengambil susu yg telah dibuatkan oleh sang mamah, diminumnya hingga tersisa setengah. Lalu mencium tangan sang mamah kemudian berlari keluar.
" Assalamualaikum"
***
Tak lamapun Alvin telah sampai disekolah tanpa Amel. Karna Amel hari ini diantar jadi Alvin tidak menjemput Amel untuk berangkat sekolah bersamanya.
Sebenarnya tadi kalau Amel tidak menghubungi Alvin, Alvin ingin langsung kerumah Amel untuk menjemputnya. Namun saat diperjalanan Alvin ditelfon oleh Amel kalau hari ini ia diantar oleh ayahnya. Jadilah Alvin pergi kesekolah tanpa Amel yg biasa ia boncengi.
" Untung kaga telat!" Gumam Alvin lalu berjalan sendirian dikoridor.
" Nih pagi kayaknya sepi amat ya? Berasa kaya ada beda nih kayaknya?" Gumam Alvin bertanya pada dirinya sendiri.
" Bagas sama Udon mana lagi? Dari kemaren kaga nongol-nongol dah perasaan?".
Alvin sendirian seperti orang linglung tak tahu arah. Akhirnya iapun memilih untuk kerooftop sekolah sebelum menunggu waktunya masuk.
Alvin duduk dipagar pembatas rooftop merasakan udara pagi yg sangat sejuk. Merasakan angin berhembus menerpa wajahnya dan membuat rambutnya yg sedikit gondrong berterbangan terbawa angin. Ia mengeluarkan sebungkus rokok dari dalam tasnya. Lalu mengambil sebatang rokok tersebut untuk ia sesap. Ia menyesap puntung rokok tersebut lalu mengepulkan asapnya keudara.
" Gimana kalo beneran gue sampe LDRan sama Amel ya?" Batin Alvin.
Tiba-tiba saja ada yg memeluk tubuh Alvin dari belakang. Alvin sangat terkejut. Hampir saja Alvin terdorong kedepan. Dari tangannya Alvin sudah tau siapa gerangan yg memeluknya. Karna dipergelangan tangannya ada sebuah jam tangan pemberian darinya. Alvinpun hanya diam tak bergeming saat Amel memeluknya. Amel(?) Ya Amel. Orang yg memeluk Alvin adalah Amel. Orang yg sedari tadi ia fikirkan.
" Ngerokok mulu ihh!!" Ucap Amel saat hidungnya mencium asap rokok yg sedikit menerpa wajahnya.
" Daripada gue bosen!" Sahut Alvin yg masih terus menyesap rokoknya yg tinggal sedikit.
" Ya tapi jangan ngerokok melulu! Susah bgt sih kalo dibilangin!!" Ucap Amel kesal lalu melepaskan pelukannya.
" Ini aja udah jarang ngerokok gue semenjak ada Key dirumah! Rokok gue gak guna noh dirumah merapak! Mana tuh anak kunyuk dua kaga nongol-nongol batang idungnya!" Ucap Alvin. Yg terus menyesap puntung rokoknya hingga tersisa sedikit kemudian dibuang.