Kini terlihat Alvin sedang berada didalam kamarnya. Ia sedang menonton tv sambil memainkan ponselnya. Saat sedang asik memainkan ponselnya. Tiba-tiba ponselnya bergetar pertanda ada pesan masuk. Ternyata benar, ada sebuah pesan masuk yg baru saja dikirim oleh Amel. Lalu Alvinpun membuka dan membaca pesan tersebut.
" Kita harus ketemu. Gue tunggu lo ditaman biasa. Sekarang!"
Isi pesannya. Alvinpun tersenyum membaca pesan tersebut. Jujur ia juga sangat rindu pada kekasihnya ini.
Setelah membaca pesan tersebut tanpa berniat membalasnya. Alvin langsung bersiap dan mengganti pakaiannya. Kemudian keluar dari dalam kamarnya.
" Mau kemana bang?" Tanya Key yg baru keluar dari kamarnya dan melihat Alvin yg juga baru keluar dari dalam kamarnya.
" Kemana kek yg enak!. Ohiya. Ntar malem lo ikut gak kerumah Om Adi?"
" Ngapain?"
" Anaknya ulangtahun katanya!"
" Anaknya? Yg mana?" Tanya Key bingung
" Itu tuh siRian. Yg seumuran sama lo!" Jelas Alvin.
" Ohh.. Gak tau deh! Liat ntar aja ya?"
" Yaudah serah! Gue pergi dulu ya. Assalamualaikum!" Ucap Alvin mengacak-acak rambut Key lalu berlalu keluar dan langsung pergi.
***
Disinilah Alvin. Disebuah taman yg terlihat tampak sepi. Taman yg sering ia datangi bersama Amel. Tempat dimana ia selalu menghabiskan waktunya bersama kekasihnya itu.
Setelah memarkirkan motornya. Alvin mulai berkeliling mencari keberadaan Amel yg katanya sudah menunggu dirinya disini. Lalu arah pandang Alvin jatuh pada seorang gadis yg sedang duduk disalah satu bangku taman sendirian. Lalu Alvinpun langsung menghampirinya.
" Ekhmm.." Dehem Alvin dan membuat Amel menoleh lalu bangkit. Sementara Alvin maju berjalan beberapa langkah kedepan dan berdiri membelakangi Amel.
Seketika suasana diantara mereka menjadi canggung. Ternyata satu minggu tak bertemu membuat mereka lupa caranya bagaimana agar suasana diantara mereka menjadi hangat kembali.
Alvinpun berdehem kembali untuk memecahkan keheningan diantara mereka. Kemudian mulai membuka suaranya untuk sekedar mencairkan suasana yg ada.
" Kenapa?" Tanya Alvin. Namun nada bicaranya terdengar sedikit dingin.
" Kita bisa bicarain ini baik-baik Vin!" Ucap Amel yg mulai ikut membuka suaranya setelah sekian lama membisu.
" Kenapa?. Bukannya lo sendiri ya yg minta gue buat ngejauhin lo?. Dan sekarang gue udah lakuin apa yg lo mao! Terus apa lagi yg harus kita bicarain?" Ucap Alvin.
" Gue ngelakuin ini juga buat lo Vin! Gue mao lo berubah, itu aja!. Apa salahnya sih?. Gue mao kita kaya dulu lagi Vin!. Gue gak bisa kaya gini terus!. Gue tau, masalah ini gue rasa emang gue yg mulai duluan. Tapi emangnya gue salah kalo gue berharap lo yg bakalan mulai duluan buat nyelesain semuanya?" Jelas Amel.
" Ohh.. Gue pikir, kita udah kelar sampe disitu aja?. Tapi ternyata gue salah. Kenapa gue diem aja? Karna gue kira lo udah nemuin yg lebih baik, yg lebih sempurna lagi dari gue. Jadi gue lebih memilih mundur!" Ucap Alvin dan kini ia berbalik menghadap kearah Amel yg berada tepat dibelakangnya.
" Gak akan ada yg bisa gantiin lo, asal lo tau!!. Gue juga diem aja jangan kira gue bahagia! Tapi justru gue kesiksa Vin!. Kesiksa sama perasaan gue sendiri!. Seminggu gak ketemu lo! Seminggu juga lostcontac gitu aja dari lo!. Lo pikir gue bahagia? Enggak Vin!" Jelas Amel yg entah sejak kapan Airmatanya telah mengalir dengan derasnya membasahi pipi chubbynya.