~39~

167 10 0
                                    

  Setelah lelah berjalan-jalan dengan Amel. Kini Alvin kembali kerumahnya. Sehabis ini ia akan pergi lagi kerumah Omah untuk menemui Aron yg katanya ingin main. Alvin pulang kerumah suasana rumah sepi. Mungkin sang mamah dan Key belum pulang. Lalu Alvinpun langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

  Sesampainya dikamar. Alvin merebahkan tubuhnya sejenak diranjang. Alvin masih memikirkan semua perkataan yg ia lontarkan semalam pada Key. Apakah perkataannya melukai Key atau tidak Alvinpun tak tahu?.

  " Gue keterlaluan gak sih?. Gue jadi ngerasa bersalah begini jadinya!. Tapikan gue begini juga buat dia. Sebagai Abang wajar dong gue?. Nginep dirumah omah aja dah buat beberapa hari! Mungkin itu juga bisa bikin Key mikir. Gimana jadinya kalo bener-bener dia tanpa gue!" Batin Alvin bertekad.

  Lalu iapun bangkit. Mengeluarkan tasnya dan memasukkan beberapa baju secukupnya untuk beberapa hari. Mungkin mulai malam ini ia akan menginap dirumah sang Omah. Berhubung sekolah sudah mulai diliburkan jadi bisa lebih leluasa untuk tinggal dirumah Omahnya.

  Setelah selesai membereskan pakaiannya. Alvin keluar dari kamarnya. Turun kebawah. Saat ingin memegang knop pintu. Ada yg memanggilnya. Alvin mengurungkan niatnya untuk membuka pintu. Alvin memilih untuk berbalik. Karna ia tahu yg memanggil dirinya adalah Key.

  Keypun langsung berlari dan memeluk tubuh Alvin erat. Dan Alvinpun membalasnya tak kalah erat.

  " Abang mao kemana?. Key minta maaf. Abang jangan pergi!" Pinta Key. Tanpa terasa iapun sudah menangis dalam dekapan

  Sementara Alvin hanya diam mendengarkan semua perkataan Key sambil tangannya terus mengusap-usap rambut Key yg tergerai dan juga punggungnya.

  Dari kejauhan mamah lia memperhatikan kedua putra-putrinya sedang berpelukan membuat hatinya terasa antara bahagia dan terasa sesak. Melihat pemandangan didepannya itu.

  " Key minta maaf bang!. Abang jangan pergi!!" Ucap Key. Suaranya terdengar sangat serak sekali mungkin akibat menangis.

  " Abang gak kemana-mana!. Key dirumah aja ya sama mamah?. Abang minta maaf! Maafin abang yg suka kasar sama Key!. Abang begini juga buat Key. Abang pengen Key jadi anak yg kaya papah harapin! Gak kaya abang!" Ucap Alvin. Setelah sekian lama bungkam.

  Keypun menggeleng dalam dekapan Alvin.

  " Abang gak salah! Key yg salah!. Key bader bgt ya bang?. Bikin abang marah-marah mulu. Gak pernah mao nurutin kata-kata Abang sama sekali! Key minta maaf bang!. Maafin Key bang. Maafin Key!!" Ucap Key.

  Dan Alvinpun kembali terdiam. Mendengarkan semua ungkapan penyesalan key padanya. Jujur sebenarnya Alvinpun tak tega. Lalu Alvinpun melepaskan pelukannya. Ditangkupnya wajah Key dengan kedua tangannya. Dihapusnya airmata key dengan ibu jarinya.

  " Dengerin Abang ya?. Key itu gak bader. Cuma abang tau. Key itu pengen bebas kaya temen-temen Key yg lainkan? Abang tau!. Abang gak pernah ngelarang. Silahkan Key mao ngapain aja juga silahkan!. Tapi harus inget waktu! Jangan udah tengah malem masih pada nongkrong-nongkrong begitu!. Key tuh harusnya inget! Key itu cewek. Gak baik anak gadis kaya begitu! Ngerti gak?" Tanya Alvin. Dan Keypun mengangguk paham. Tak ada nada bentakkan sedikitpun dari Alvin. Semua kata-kata yg ia ucapkan penuh dengan kelembutan.

  " Iya Ngerti!"

  " Lagian Abang udah berapa kali sih bilang sama Key?. Udah seringkan abang bilang kaya begitu?. Abang gak bakal kasar, Abang gak bakalan marah-marah kalo Keynya juga ngerti dibilangin! Yakan?"

  Dan Keypun kembali menganggukkan kepalanya. Key mendengarkan semua nasehat Alvin.

  " Yaudah gak usah nangis lagi! Gak usah cengeng jadi cewek!. Sekarang Key masuk kamar. Abang mau pergi dulu" Ucap Alvin. Lalu berbalik memegang knop pintu.

Trouble MakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang