Chap 8

5.4K 398 2
                                    

Shabilla melihat punggung Daffa menjauh, perasaan kesal masih terasa di benaknya. Ingin sekali ia memukul bahu cowok itu kencang.

"Hei" Suara itu berhasil membuat Shabilla tersadar dari lamunan nya, ia segera melihat ke belakang tubuhnya. Siapa lagi kalau bukan Yunita?

"Ehh, hmm gue udah nemu bukunya nih, kita langsung bayar aja yuk" Ujar Shabilla lalu Yunita mengangguk. "Jangan pulang dulu yah, kita ke cafe itu bentar" Yunita menunjuk kearah cafe yang ada di seberang toko buku.

"Gue laper" lanjutnya, Shabilla mengangguk lalu berjalan menuju kasir bersama Yunita.

***
"Lo mau pesen apa?" Tanya Yunita sambil melihat lihat buku menu yang berada di tangan nya.
"Samain aja sama lo" Sungguh, dia ingin pulang sekarang, karena ia merasa badan nya sangat sakit, namun.. kasian juga harus meninggalkan Yunita sendirian.

"Yaudah" Yunita segera memanggil pelayan yang sedang melayani meja sebelahnya dan ia memesan makanan.

Shabilla melihat sekeliling cafe itu. Tatapan nya terhenti pada meja di pojok yang dihuni oleh beberapa cowok.

Seketika ia semakin ingin pulang kerumah dan pergi dari cafe itu, setelah melihat cowok yang sangat menyebalkan turut ikut bersama cowok cowok disana.

Merasa di perhatikan, salah satu cowok dari mereka, yang Shabilla sendiri tidak mengenalnya, melaporkan nya kepada pria yang paling tampan disana, sepertinya dialah kapten dari geng tersebut.

Cowok yang menyebalkan menurut Shabilla menoleh kearahnya dan malah melemparkan senyum manis nya. Shabilla langsung membuang muka melihat itu, pura pura tidak mengetahui nya.

"Tunggu sebentar yah mbak" Ujar si pelayan lalu segera berlalu dari meja yang Yunita dan Shabilla tempati.

Yunita melihat Shabilla bertingkah aneh, ia lantas bertanya. "Lo kenapa sih?" Shabilla segera menoleh dan langsung menggeleng cepat.

"Nggak, gue nggak apa apa" Ujarnya lalu dengan senyum yang dibuat buat. Yunita melihatnya lagi dengan tatapan curiga. "Ada apa?" Tanya Shabilla

"Enggak" Yunita langsung menghilangkan perasaan buruknya dan kemudian memeriksa ponselnya.

"Hmm mbak" Shabilla dan Yunita sontak menoleh kearah pelayan yang sekarang sudah berdiri di samping mereka. "Iya ada apa mbak?" Tanya Shabilla, melihat bahwa pelayan ini tidak membawakan makanan atau minuman.

"Ini.. dari cowok yang di pojok itu" Ujar pelayan itu lalu memberikan sebuah amplop berwarna pink kepada Shabilla. "Buat saya?" Tanya Shabilla memastikan , menoleh kearah cowok itu.

"Iya mbak, mbak Shabilla kan?" Tanya pelayan nya dan Shabilla mengangguk. "Makasih" Ujar Shabilla lembut, masih memandang cowok cowok itu dari meja nya. Pelayan itu segera pergi dari meja Yunita dan juga Shabilla.

Yunita turut melihat cowok yang ada di pojok sana. Ia membulatkan mata nya saat melihat sosok Kak Daffa ada disana.

"Itukan.. Kak" Yunita segera merampas amplop itu dari tangan Shabilla, Shabilla kaget dan merebut amplop itu dari Yunita. "Jangan lancang" Ujar Shabilla lalu memasukkan amplop itu ke dalam ranselnya.

"Itu dari Kak Daffa?" Tanya Yunita, tampak panik.
"Gatau" Ujar Shabilla, berusaha tidak memikirkan surat itu.

Yunita menatapi Shabilla dengan tatapan menyelidik, dia yakin bahwa teman nya ini pasti menyukai Daffa, sama seperti dirinya menyukai Daffa.

"Lo suka sama Kak Daffa?" Ujarnya frontal yang membuat Shabilla menatapnya sesaat lalu mengalihkan lagi pandangan nya kepada ponsel yang ada di tangan nya.

"Enggak" jawabnya santai. Yunita tampak lega.
"Oh" ujar Yunita lalu kembali fokus pada ponsel nya.

***
Shabilla merenung di dalam kamarnya, ia menatapi amplop berwarna pink tersebut, buat apa kakak kelas rese itu memberi nya sebuah surat?

Karena penasaran, Shabilla segera merobek ujung amplop tersebut dan mengambil isinya, ia membuka kertas itu. Tulisan nya sangat bagus.

' Ini Gue, cowok terganteng di kelas sebelas. Gue ngasih ini ya karena nggak enak aja ngomong sama lo. Soalnya kan lo lagi sama Yunita.

Lo itu bener bener stalker abis yah, lo tau dimana tempat gue nongkrong sama anak anak, gue tau tadi tuh lo sengaja kan ke cafe itu biar ketemu sama gue? Kalau suka bilang.

Gue tau tentang lo.
Nama lo, Shabilla Putri, lo lahir di Jakarta Tanggal 27 November. Dan lo punya golongan darah O, tinggi lo tuh cuma 158cm, tapi masih tinggian gue. Ingat itu!

08xxx6528381 itu nomor lo kan? Dan..
Alamat lo itu. Di jl. Mawar putih, nomor 1A, bener kan?

Gue Daffa, emang tau segalanya.
Oke, udah dulu. Capek gue nulis nya, ngomong ngomong, kalau mau liatin gue jangan diem diem gitu, gue tau lo lagi mandangin gue tadi.
Haha..

Dari:
Daffa Ganteng'

"Stalker" cibir Shabilla sambil tersenyum senyum sendiri, ia kembali membaca surat itu dari atas.

Darimana dia tau? Oke. Jadi disini..
Daffa lah yang stalker abis.

S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang