Chap 7

5.5K 410 4
                                    

Sepertinya badan badan Shabilla rasanya ingin patah semua. Ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya.

"Billa.." Suara Mama terdengar agak jauh dari kamar Shabilla, ahh.. baru saja ia membaringkan tubuhnya di kasur.

"Iya Ma?" Tanya nya masih terlentang di atas kasur. "Itu, ada Yunita nyariin kamu" Shabilla yang semula memejamkan matanya, kini langsung membuka matanya lebar lebar.

Yunita!!

"Iya Ma" langsung saja Shabilla lari keluar kamar, dan segera menghampiri Yunita di ruang tamu.

"Ya ampun, belum ganti baju!" Omel Mama, Shabilla hanya bisa nyengir. "Hehe, biarin deh Ma" Ujarnya lalu segera duduk di samping Yunita.

Yunita tersenyum melihatnya. "Ada apaan nyariin gue?" Tanya Shabilla.

"Anterin gue ke toko buku yuk, ada novel yang pengen gue beli" Shabilla mengangguk. "Yaudah gue ganti baju dulu" Ujarnya lalu berjalan kembali kearah kamarnya.

***
"Hmm.." Yunita tampak kebingungan memilih buku. Shabilla juga mencari novel yang bagus, yah.. sekalian juga kan, buat apa ke toko buku, tapi enggak beli buku?

"Ini dia!" Seru Yunita saat menemukan buku yang ia cari. Shabilla melirik kearah buku itu, cover nya sangat lucu. "Itu buku apa?" Tanya Shabilla, Yunita menoleh dan menunjukkan buku nya.

"Ini?" Shabilla mengangguk
"Tentang kisah anak sekolah yang jatuh cinta gitu, lha pokoknya.. lo lagi nyari buku apa?" Ujarnya balik bertanya

"Apapun, yang menurut gue bagus" Ujar Shabilla lalu kembali fokus mencari buku yang di incarnya

Shabilla terpaku dengan buku yang ada di pojok rak. Cover nya sangat menarik, Shabilla mengambil buku itu dan membaca sinopsisnya.

Cukup menarik, alur nya keliatan seru, sinopsis nya saja sudah bikin penasaran. Baik! Shabilla akan membeli ini.

"Gue udah nemuin buku nya nih" Shabilla menoleh ke belakang, ia tidak mendapati sosok Yunita disana. Malah ada seorang pria yang sedang memakai headset sambil melihat buku buku. Pria itu menoleh, yang pasti membuat Shabilla terasa malu.

"Shabilla?" Shabilla melihat wajah pria itu, wajah yang sangat ia kenal.
"Kak Daffa?" Daffa tersenyum dan melepaskan headset di telinga nya.

"Ngepain disini?" Tanya nya.
"Lo yang ngepain disinii? Bukan nya lo itu males baca buku?" Shabilla balik bertanya kepada Daffa. Ia terkekeh

"Stalker abis" ujarnya lalu mengambil novel yang ada di tangan Shabilla.
"Maksud lo?" Tanya nya bingung. "Ihh buku gue" Ujar Shabilla lalu hendak mengambil buku yang ada ditangan cowok itu.

Namun Daffa malah menjauhkan buku tersebut dan melihat wajah Shabilla dengan tatapan evil nya.
"Seberapa suka nya lo sama gue?" Shabilla membulatkan mata nya.

"Suka?!" Pekik nya, dan Daffa mengangguk.
"Gue tuh nggak suka sama lo" Jawabnya santai.

"Bohong!" Bantah Daffa. "Bisa keliatan dari mata lo, kalau lo tuh bohong" Sambungnya.

"Ihh, siniii!! Mana buku nya! Daffa" Daffa tersenyum lalu malah menjauhkan buku itu lagi dari Shabilla. Shabilla berdecak kesal, andai saja badan nya setinggi badan Daffa, pasti dia akan mudah mengambil buku itu.

"Bilang nggak suka tapi tau fakta gue" Ujar Daffa, yang pengen banget rasanya Shabilla gigit!

"Heh, lo tuh udah tenar di kelas gue. Jadi gue sering denger lah tentang lo" Ujarnya lalu berhasil mengambil buku itu dengan satu lompatan.

"Udah mulai tinggi yah" Ujar Daffa lalu mengacak pelan poni gadis cantik itu. Shabilla terdiam, tindakan yang baru saja dilakukan cowok itu, sukses membuat Shabilla terdiam kaku. Perbuatan nya sungguh manis

"Hmm, maaf" ujarnya sesudah menyadari bahwa hal yang dilakukan nya terlalu berlebihan.

"Em.. emang gue udah tinggi dari dulu, baru sadar lo?" Tawa Daffa terdengar, dia benar benar sangat tampan jika kejahilan nya tak terlihat.

"Yaudah, gue mau ke temen gue dulu. Hati hati yah pulang nya, takut nanti ada yang culik lo" kata Daffa sambil tersenyum manis, pipi Shabilla bersemu, aslinya dia sangat perhatian!

"Oh ya, lupa.. kan lo jelek yah. Mana ada yang mau nyulik lo, nyusahin mereka aja"

Jleb!

Sialan!
Shabilla melihat cowok dihadapan nya itu dengan tatapan marah nya, cowok itu hanya bisa nyengir dan akhirnya nyelonong kabur.

Ahhh!! Baru saja dia merasa Daffa sangat perhatian, dan termasuk ke dalam cowok cowok yang diinginkan oleh para wanita. Namun.. dugaan nya salah. Dia tetap menjadi sosok pria yang menyebalkan.

Daffa, yang menyebalkan.

S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang