02. gagal diet

13.8K 2K 73
                                    

revisi: 12/04/2021

---

bohong kalau gue bilang gue nggak kepikiran karena kejadian waktu istirahat pertama tadi. entah kenapa perlakuan jeno bikin gue salah tingkah sendiri padahal ya kemaren-kemaren kelakuan dia aneh juga guenya biasa aja.

jam pelajaran terakhir gue isi dengan nyoret-nyoret bagian belakang buku tulis dengan berbagai gambar hingga akhirnya bel tanda pulang berbunyi. merapikan buku dan alat-alat tulis ke dalam tas, ketua kelas seperti biasa mimpin doa dan salam. setelah guru yang mengampu mata pelajaran bahasa inggris tersebut keluar, anak-anak pun berhamburan untuk pulang kecuali yang bertugas sebagai seksi kebersihan seperti gue, dinda, dan rara. andaruni, moza, annisa, dan el yang menunggu parkiran sepi sekaligus nunggu kita yang bertugas pun ngobrolin apa pun soal kegiatan hari ini karena demi apa pun, parkiran sekolah baik sehabis bel pulang berbunyi ini udah kayak pasar kaget alias rame dan macet banget!

"mana absensi piketnya? gue mau tanda tangan." suara renjun menginstrupsi acara rumpi kami bertujuh. dinda pun mengambil buku yang berisikan jadwal piket beserta siapa-siapa saja yang bertugas, namun sebelum benar-benar memberikannya kepada cowok itu, dinda bertanya.

"nyapu bagian mana lu?"

renjun mendengus, lalu menunjuk bagian paling kiri kelas. "sono. makannya kalo ada orang piket tuh diliatin, bukan malah pada ngerumpi!"

"iya-iya maap, galak banget sih..." dinda bedecak, membuka lembar di mana nama renjun dan anak-anak yang lain bertugas. ada nama yangyang, giselle, nakyung, dan juga sanha. "lah temen lu sanha kemana?"

"katanya ada basket dia." bukan renjun, tapi nakyung yang menjawab.

"Allahuakbar..." gue nyebut. ni anak udah beberapa kali mangkir dari piket dengan alesan yang sama. yah meskipun dia emang salah satu anggota ekstra basket tapi ngeliat wajah dinda yang siap ngamuk, gue cuma bisa menggeleng pelan.

"liat aja itu bocah besok," gue dan yang lain tertawa, setelah kembali ngobrol sampai akhirnya yang ngelaksanain piket hari ini beres. sekolah sendiri udah lumayan sepi ketimbang beberapa waktu yang lalu sehingga anak-anak yang bawa motor kayak andaruni, rara, dinda yang nebengin el, dan moza bersiap untuk pulang sementara annisa telah mendapat sms bahwa ayahnya telah sampai di depan gerbang.

"nggak bareng dir?" tanya andaruni.

gue menggeleng, menolak karena ya rumah gue emang lumayan deket sama sekolah. "engga, gue jalan aja."

"ih nggak apa kali dir." moza menimpali, "sekalian ke indomart bentar beli jajan—"

"inget diet ege!" balas annisa, tak lupa menoyor cewek yang kini tengah terkekeh pelan.

"gue juga laper, sih." gue mengusap perut yang sedari tadi bergemuruh karena laper. "bikin mie enak kali, ya?"

"astagfirullah hal adzim, kata gue sih ngga usah diet sekalian sih dir." jawab el dan gue balas tawa. dan saat keluar dari kelas, pandangan mata gue mendapati sosok cowok yang kayaknya baru aja dari area lapangan. siapa lagi kalo bukan jeno.

"belum balik jen?" tanya gue ke cowok bermarga lee tersebut, membuat keenam temen gue ikut menjatuhkan pandangan ke cowok tampan di depan kita saat ini.

"belom." jawabnya, "buku paket gue ketinggalan."

"oh oke—balik duluan, ya?"

"yoi." jeno mengangguk, tetapi langkahnya kembali terhenti. "eh dira,"

gue menoleh, "iya?"

"mau ikut gue nggak?"

pertanyaannya jeno barusan membuat gue melirik andaruni yang masih ada di samping gue. dia sendiri balik menatap gue dengan kedua alisnya yang naik-turun seolah-olah menyuruh gue untuk mengiyakan ajakan cowok itu.

"h—hah? ikut ke mana?"

cowok itu tersenyum, menampakkan eye smile-nya yang bikin andaruni mencengkram lengan gue kuat-kuat. "rahasia—mau nggak?"

"tapi—"

"mau dia jen. pasti mau!" andaruni menjawab, lalu ngedorong tubuh gue hingga berada tepat di hadapan jeno. "gue balik dulu ye dir. bye-bye!"

jeno udah biasa gini, jeno udah biasa gini, jeno udah biasa gini—kENAPA GUE DEG-DEGAN???!

dan sesuai ajakannya, cowok itu membawa gue dengan motornya menuju daerah kota. setiap gue tanya kemana, jeno berlagak kayak orang yang nggak denger pertanyaan gue. alesannya sih karena pake helm dan suara angin yang kenceng bikin dia budeg mendadak. well, gue pun terkadang gitu sih jadi gue hanya bisa pasrah mau dibawa ke mana sama cowok ini. yang penting jangan di buang ke tempat pembuangan akhir aja...

nggak berapa lama, kita berdua sampe ke tempat tujuan dia. dan saat gue ngelepas helm dan mendongak buat ngeliat gedung apa yang kita datengin, mulut gue melongo.

"jen–"

"gue udah lama ngga ke mcd sama lo. ayo masuk,"

bener, dia ngajak ke mcdonald's. setelah masuk dan mesen makanan dan minuman apa yang mau kita santap, gue pun berjalan di sebelah dia sambil bawa nampan ke lantai dua. kata jeno sih duduk deket jendela di lantai dua enak karena bisa liat pemandangan jalanan sama taman yang ada di seberang restoran fast food ini.

"udah makan aja," kata dia sambil ngelahap burgernya tanpa meduliin gue yang ngeliatin makanan yang dipesenin jeno buat gue.

cheeseburger, kentang, iced lemon tea, dan mcflurry–menu favorit semua. jeno emang paham betul kesukaan gue kalo udah menyangkut makanan dan minuman di mcd.

"ngga dimakan?" tanya jeno dan gue bales gelengan kepala sebelum akhirnya ngebuka bungkus cheeseburger. namun sebelum bener-bener makan, gue foto nampan di hadapan gue ini dan dikirim ke grup. hari pertama diet gue gagal, kurang lebih begitu isi chat gue selanjutnya.

selamat tinggal diet hari pertama~

"jen, kok ngga coca-cola?" tanya gue setelah menelan gigitan pertama. jeno sendiri melirik gue sesaat sebelum akhirnya kembali mengigit burgernya.

"lo belum makan seharian, kan? cola ngga bagus buat perut yang belom keisi."

"ih tapi tuh–"

"udah ditraktir juga–"

"baik terima kasih pak bos!" kata gue setengah pasrah, lalu kembali makan cheeseburger di tangan sambil sesekali ngeliat langit kota di pukul setengah empat sore.

"besok-besok makan yang banyak biar ngga lemes kayak tadi siang—bikin khawatir tau, gak?"



"besok-besok makan yang banyak biar ngga lemes kayak tadi siang—bikin khawatir tau, gak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
diet // jeno nct [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang