revisi: 11/05/2021
---
"diraaaaa, dicari mas moonbin!"
gue yang lagi ngobrol sama temen-temen langsung mendongak bingung. setau gue kelas mas moonbin ini lumayan jauh dari kelas gue, dan biasanya kalo mau ngobrol pasti dia ngechat dulu apakah bisa ketemu di depan kelas atau engga. makannya waktu boomin bilang kalau kakak kelas yang satu ini ada di depan sana, gue menatap temen-temen gue sesaat sebelum akhirnya menemui mas moonbin.
tumben banget.
"ada apa mas?" tanya gue setelah ada di depan kakak kelas itu.
ternyata mas moonbin ngga sendiri. ada mas seungkwan, mas vernon, dan mas jungwoo yang berdiri nggak jauh dari dia; menatap kita berdua dengan tatapan jahil.
"nggak pa-pa, mau mau ketemu aja."
"cie-cieeeee~" goda mas seungkwan, setelah itu asyik cekikikan sama mas vernon. mas jungwoo? bingung kali ya.
bingung tapi tetep aja keliatan ganteng. huft...
"apaan sih kwan, malu-maluin lo????"
"udah lah bin, lo tuh ngga usah malu-malu gitu loh buat ketemu dira!" kali ini mas vernon buka suara, "masa lu mau bawa kita terus waktu ketemu cewek lu?!"
gila gila gila gila gila—maksudnya aPA???!
"apaan sih?" gue menatap cowok bule di hadapan gue tajam, sementara yang ditatap cuma menaik-turunkan kedua alisnya ke gue. muka gue mau ditaroh di mana?
belum sempat cowok berdarah amerika itu ngejawab, mas moonbin tiba-tiba nendang pantatnya, bikin dia ngaduh kesakitan.
"asu emang lo non!" maki mas moonbin, bikin mas vernon ngeliat cowok itu kaget sekaligus kesal. mas seungkwan yang melihat keributan kedua temennya itu cuma ketawa ngakak.
"NGGAK USAH DITENDANG JUGA GUENYA!"
"YA ABIS LO MALU-MALUIN!" ganti mas moonbin yang teriak, lalu ngedorong mas vernon agar menjauh dari kita. "maaf banget udah bikin gaduh."
gue tertawa kaku, "n—nggak pa-pa kok, mas! nggak kaget juga kalo mas vernon begitu kelakuannya..."
"mmm oke," mas moonbin mengangguk, lalu menyerahkan sekantung plastik ke gue. "gue beliin es krim buat lo sama temen-temen lo, gih makan sebelum leleh esnya."
gue menatap kantong plastik putih tersebut dan mas moonbin secara bergantian, "eh ngga usah repot-repot, mas!"
"gue emang niat beliin elo, kok. nih!" katanya sembari memberikan kantong itu ke gue, "punya lo yang rasa rainbow, kesukaan lo, kan?"
gue mengangguk, lalu tersenyum kepadanya. "iya... makasih mas."
"masama—oh ya nanti gue anter balik, ya?" gue lagi-lagi mengangguk, setelah itu keempat cowok itu kembali ke kelas diikuti gue yang masuk ke dalam kelas. dan yang gue dapatkan? anak-anak kelas yang berkoor ria karena gue yang didatengin sama kakak kelas.
"apaan sih—nih es krim." gue menyerahkan kantong plastik ke mereka berenam setelah mengambil es krim kesukaan gue.
"bisa banget mas moonbin begini. nyogok kita biar nyetujuin elu sama dia apa, ya?" ucapan moza barusan membuat gue tersedak, pun gue memukul pelan punggungnya.
"apaan sih nggak usah ikut-ikut gila lo kayak mas vernon!"
"tapi gue auto setuju sih kalau dia minta restu ke kita-kita..." andaruni menimpali, membuat rara dan el tertawa.
"ini lagi restu-restu..." gumam gue, "apa restu lo ke dia seharga es krim paddle pop?!"
andaruni mengusap agunya, "bener juga, harusnya sih dia beliin kita yang magnum!"
"dasar manusia gila—aduh!" gue mengusap bagian belakang kepala gue karena menubruk sesuatu yang berdiri di belakang gue. saat menoleh untuk melihat siapa yang gue tubruk, nyali gue langsung ciut seketika karena mendapati jeno yang ternyata menjadi korban gue. "e—eh... maaf..."
jeno mengusap dagunya (pantes kepala gue sakit, nubruk dagu dia ternyata), lalu menggeleng pelan. "santai..."
gue mengangguk, namun memekik karena es krim di tangan gue tiba-tiba diambil oleh cowok bersurai gelap tersebut.
"es krim gue!"
"bayaran karena lo nubruk gue."
apa yang gue rasakan sekarang? jantung gue mau meledak, terima kasih kepada jeno lee!
---
"makasih ya mas,"
"iya, sama-sama."
gue cuma diem di tempat buat nungguin mas moonbin balik. tapi bukannya muter balikin motornya, cowok itu diem di atas motornya, ngeliat sepatu convers item yang dirinya gunakan seolah-olah lagi memikirkan sesuatu.
"mas—"
"dek—"
"mas duluan aja,"
"ngga, lo duluan aja dek. ladie's first."
"ok," gumam gue pelan. "mas ngga pa-pa?"
"gue ngga pa-pa kok, bingung ya kok gue ngga balik-balik?" tanya dia balik dan gue cuma ngangguk sebagai jawaban.
"gue boleh tanya ngga dek?"
"boleh kok. tanya apa emang?"
"maaf nih kalau pertanyaan gue bikin lo ngerasa gimana..." mas moonbin ngehela napasnya sebelum akhirnya berucap, "...lo suka sama jeno, ya?"
gue tertegun ngedenger perkataan mas moonbin barusan. anjir, berasa ketauan karena bawa contekan waktu ujian!
seolah paham sama sikap gue, mas moonbin buka suara lagi, "jadi bener ya lo suka sama jeno?"
"k—kenapa kok tiba-tiba nanya gitu?" tanya gue mencoba setenang mungkin meski tangan gue udah dingin karna terlalu gugup.
"gue cuma mau memastikan sesuatu." jawab mas moonbin, wajahnya masih keliatan tenang kayak beberapa menit yang lalu. iya dia tenang, gue yang ketar-ketir!!!!
"ah itu..." gue nggantungin kata-kata gue buat beberapa saat, mikir jawaban yang tepat. "...gue ngga suka jeno kok, mas!—bukan ngga suka sih, nyoba ngga suka sama dia lebih tepatnya."
"jadi lo suka dia, tapi karena dia udah punya pacar jadi lo mencoba buat nggak suka sama dia?"
gue mengerjapkan mata, kemudian menghembuskan napas berat. "iya."
"perlu gue bantu?" tanya mas moonbin tiba-tiba, bikin gue natap cowok itu kaget sekaligus bingung.
"h—hah?"
"mau move on kan lo dari dia? perlu gue bantu?"
"mas moonbin—"
"dira, gue suka sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
diet // jeno nct [✔]
Fanfiction[revisi: 12-04-2021] dira berusaha untuk diet. namun jeno lee, sahabat (sekaligus cowok yang ia suka) tak suka dengan rencananya tersebut. © tartar-sauce, 2017 #18 at jeno (20200219) #34 at ss (20180503) #103 at ss (20171015)