09. ngobrol

9.3K 1.5K 42
                                    

revisi: 08/05/2021

---

gue nyoba buat ngelupain ucapan haechan kemarin. tapi mau gimana pun, ucapan dia tetep aja berputar di pikiran gue karena ya gimana ngga kepikiran, dia bilang jeno suka gue dan dia sendiri yang bilang ke haechan. tapi kalau dipikir-pikir lagi nih ya, ini sumbernya dari haechan jadi gue ngga bisa percaya begitu aja. secara... ini haechan gitu, loh!

ngomong-ngomong soal jeno, dia masih marah sama gue. tapi bedanya adalah hari ini dia ngeliat gue secara terang-terangan, pandangannya pun persis kayak di parkiran kemaren. bahkan dia ngga ngalihin pandangannya saat gue tanpa sengaja ngeliat dia.

"dir, jeno ngeliatin lo apa emamg perasaan gue doang ya?" annisa yang ada di samping gue buka suara, bikin gue langsung noleh ke dia.

"emang ngeliatin nis," jawab gue, mencoba untuk tenang meskipun sebenernya jantung lagi disko. "emang gue keliatan aneh ya hari ini?"

"engga, biasa aja sih." jawab annisa. "mas moonbin gimana dir?"

gue diem sebentar. ngomong-ngomong soal mas moonbin, kemaren dia ngajak gue main ke timezone. tapi berhubung mood gue lagi berantakan, gue nolak ajakan dia yang akhirnya bikin anak-anak grup sukses diet marahin gue. ngilangin kesempatan gue untuk melepas status jomblo kalau kata mereka.

"ngga gimana-gimana." kata gue seadanya.

"apa elo nggak tertarik sama dia?"

gue menggidikkan bahu, "bukan nggak tertarik, sih, lebih ke biasa aja kayaknya—toh gue juga baru kenal sama mas moonbin, masa langsung suka gitu aja?"

"iya juga ya..." nisa nganggukin kepalanya, secara tidak langsung setuju dengan apa yang gue bilang barusan. "kalo boleh jujur nih ya, dir. gue rasa tuh elo bukannya nggak tertarik sama cowok lain, tapi karena elo tuh udah suka sama jen—"

gue mendesis pelan, mengisyaratkan agar annisa menghentikan ucapannya.

"ngaco lu anjir gue kagak suka jeno, ya!"

"tuh kan denial lagi..." annisa berdecak, "dari cara lo natap jeno tuh beda kayak lo natap cowok-cowok di sekolah ini—anak sukses diet yang lain aja nyadar, elonya aja yang nggak mau ambil resiko."

"tapi dia sahabat gue, nis? mana bisa gue suka sama dia?" cicit gue pelan, membuat annisa menatap gue lelah. tangannya sendiri terulur di depan gue.

"apaan?"

"hp lo siniin." gue mengerutkan dahi, setelah itu memberikan hp gue kepada cewek berkacamata di samping gue ini. setelah beberapa saat berkutat dengan benda pipih dengan casing transparan tersebut, ia pun mengembalikan hand phone gue dengan layar yang masih menampilkan ruang chat antara gue dengan jeno.

SAMA JENO!?

"lu ngAPAIN?!" pekik gue tertahan, menatap annisa tak percaya.

"baca aja sih."

gue mau ngomong sama lo pas pulang sekolah, nggak ada penolakan. kurang lebih begitu chat yang annisa kirimkan ke jeno; membuat gue melotot.

"lu yang bener aja nis?!" pekik gue lagi, kini merasa panik karena gue harus ngOMONG APA!?

"ketimbang lo berdua adu tatap mulu, jadi lo berdua harus saling ngobrol."

"ya gue juga maunya gitu, nis. tapi dianya aja kalo gue chat pasti di-read doang..." sungut gue masih dengan hp di tangan.

"kenapa dia semarah itu sih perkara lo diet doang?" tanya annisa, entah untuk gue atau buat dirinya sendiri. "elu juga sih kenapa juga ikutan diet segala?"

diet // jeno nct [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang