revisi: 13/05/2021
---
di hari yang sama waktu jeno nembak siyeon.
"di mana lo?"
suara haechan yang terdengar serius di seberang sana membuat jeno mengerutkan dahi. tiba-tiba banget? pikirnya.
"masih di sekolah. kenapa?"
"gue mau ngomong sama lo, gak usah balik dulu." jeno menelan ludahnya, perasaannya jadi nggak enak karena haechan yang sedang berada di-mode seperti ini. jeno sendiri hanya membalas 'iya' sebelum akhirnya menjauhkan hp dari telinga kanannya saat haechan menutup panggilan telpon secara sepihak. setelah merapikan barang bawaannya, cowok itu duduk di pinggiran lapangan sembari menunggu haechan datang. jantungnya masih berdebar tak percaya dengan apa yang ia lakukan selepas pulang sekolah beberapa saat lalu; dia nyatain perasaan ke siyeon di depan siswa-siswi yang entah bersiap untuk pulang ke rumah atau melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler mereka. sejujurnya jeno nggak merencanakan hal itu, tetapi melihat siyeon yang selalu datang setiap perasaan bimbang akan perasaannya terhadap dira membuat jeno nggak berpikir dua kali untuk nembak cewek itu.
"aku suka sama kamu, mau nggak jadi pacarku?"
jeno tertawa sendiri saat mengingat pernyataan yang keluar dari bibirnya tersebut. gimana kakunya dia, ya? sepertinya jeno harus minta video yang sanha dokumentasikan selepas pulang nanti—
suara langkah kaki bersamaan dengan jersey basketnya yang ditarik membuat jeno berjengit kaget, makin kaget lagi saat melihat siapa pelakunya.
"apa-aapn lo chan?!"
"apa maksud lo nembak siyeon?" haechan menatap nyalang jeno itu, membuat cowok itu kaget karena pergerakan serta pertanyaan tiba-tiba dari sahabatnya tersebut.
"ya emang kenapa? salah gue nembak dia—"
"kalau lo suka sama siyeon, kenapa lo ngasih harapan palsu ke dira coba gue tanya?"
jeno mengerjapkan matanya, sedetik kemudian sadar ke mana arah pembicaraan haechan sekarang. kayaknya gue dalam masalah, batinnya.
"gue enggak ngasih harapan palsu ya ke dia!" ia membalas, nggak kalah nyolotnya meskipun ada rasa takut saat melihat haechan yang seperti ini. "gue cuma nggak mau gantungin dira terus-terusan—"
"bullshit anjing! lo jelas-jelas ngomong ke gue kalo lo suka sama dira, tapi apa buktinya? lo malah nembak cewek lain di depan muka dia!"
"kenapa elo yang marah, sih?" tanya jeno, mulai kesulut emosi. "lo suka sama dira?!"
"gue cuma ngelindungin sahabat gue, dan gue nanyain kepastian dari elo yang juga sahabat gue—"
"GUE BINGUNG, OK!" pada akhirnya jeno berteriak, "gue emang suka sama dira, tapi gue nggak mau ngerusak persahabatan kita berdua karena dia seberharga itu buat gue!"
"seberharga itu tapi lo secara langsung nyakitin perasaan dia..." gumam haechan, namun masih bisa di dengar oleh jeno.
"d—dia liat?"
haechan berdecih karena pertanyaan yang jeno lontarkan, "menurut lo?—"
"ini kenapa masih di sini? sekolah udah mau ditutup, loh!" teguran dari satpam sekolah membuat haechan dan jeno saling berpandangan, lalu dengan langkah lebarnya cowok itu berjalan menuju motornya dan pergi meninggalkan jeno tanpa sepatah kata pun. cowok bersurai hitam itu sendiri mengusap wajahnya kasar. yang jelas, hubungan antara dirinya dan dira tidak akan berjalan sebaik dulu lagi jika melihat bagaimana sikap haechan kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
diet // jeno nct [✔]
Fanfiction[revisi: 12-04-2021] dira berusaha untuk diet. namun jeno lee, sahabat (sekaligus cowok yang ia suka) tak suka dengan rencananya tersebut. © tartar-sauce, 2017 #18 at jeno (20200219) #34 at ss (20180503) #103 at ss (20171015)