17. terakhir

9.1K 1.2K 45
                                    

revisi: 12/05/2021

---

5 bulan kemudian



"oy dir,"

"hai!" gue melambaikan tangan sambil senyum pas jeno berpapasan sama gue. di samping dia ada siyeon yang ikut menyapa gue dengan ngelambaiin tangannya.

kalau kalian bertanya, apakah hubungan gue dan jeno baik-baik aja? jawabannya iya, gue dan dia baik-baik aja—yah meskipun gue harus menahan patah hati karena pada akhirnya cowok yang selalu gue kagumi dan suka itu nggak akan pernah menatap gue lebih dari seorang sahabat. iya, di mata dia, dira anastasya putri adalah sahabat baik seorang jeno lee.

haechan yang (lagi-lagi) tau hanya menatap gue dengan tatapan seolah-olah mengatakan bahwa apa yang terjadi anatara gue dan jeno ini sudah ia prediksi jauh-jauh hari. yah meskipun terasa sedih, tapi biar lah gue menjadi dira yang pernah suka jeno dalam diam.

lalu gimana dengan mas moonbin? well, dia balikan sama mbak sinbi.

gue mutusin buat ngga nerima mas moonbin karena gue ngerasa ngga pantes bareng sama orang sebaik dan setulus dia. kalau gue nerima dia, gue takut kalau gue cuma membuat dia sebagai pelarian gue dari jeno. gue nggak setega itu buat nyakitin dia, dan kakak kelas gue ini menerima keputusan gue.

oh soal haechan juga. akhirnya dia nggak jomblo lagi! dia pacaran sama adek kelas bernama somi si anak hits sma tujuh. gue jadi ikut seneng karena akhirnya dia nggak ngenes karena sering jadi tempat curhat temen-temen soal hubungan asmara mereka.

tapi dibalik berpacarannya haechan dan somi, ada hati yang tersakiti juga. contohnya andaruni. loh kenapa dia? karena dia suka sama haechan. dan saat lagi suka-sukanya dia sama cowok iseng itu, eh dia dapet kabar kalau haechan pacaran sama somi. perih.

"dir!" andaruni sama annisa yang udah lumayan jauh dari gue ngibasin tangannya, ngeisyaratin gue buat ngehampirin mereka

"ngelamun aja lo."

"ya maaf." balas gue, lalu kembali berjalan bersama ke parkiran di mana motor milik andaruni terparkir.

"ngelamunin jeno ya lo? nyesel apa gimana?" tanya nisa sambil ketawa ngejek, dan gue bales decakan kesel.

"engga kok, gue cuma mengenang kejadian di masa lampau aja sih." mereka ketawa, lalu si ndarun nyonyor kepala gue.

"dasar jomblo!"

"ngaca, lo juga jomblo, ya!"

"idih." sungut andaruni. tapi beberapa menit kemudian dia mukul pundak gue cepet. "oy oy oy—"

"apasih?"

andaruni secara hati-hati nunjuk seorang cowok di deretan motor gede, ngga lupa dengan senyumnya yang kelewat lebar. "adek kelas ganteng tuh!"

annisa keliatan juga lagi ngeliatin si adek kelas yang andaruni maksud, lalu tersenyum lebar juga. "iya ih, ganteng."

liat cowok bening aja langsung gitu mereka.

"dasar," gumam gue, lalu mengikuti arah jari telunjuk andaruni. "siapa sih itu, siapa?"

"nama dia guanlin. lai guanlin." gue memperhatikan lagi si adek kelas bernama guanlin ini, apalagi posisi kita bertiga udah makin deket sama dia sehingga gue bisa liat muka dia dengan jelas tanpa bantuan kacamata.

anjing, emang ganteng sih ini.

"eh iya, ganteng." bisik gue ke mereka berdua, dan akhirnya kita bertiga ketawa.

dan ini lah gue, tetep menjadi dira yang suka mengomentari siswa-siswa ganteng di sekolah ini bersama andaruni sama annisa. dan tetep berstatus jomblo bersama mereka tentunya.

"diet ngga lo besok run?"

"lah katanya nggak diet-diet lagi?!"

"ish, memulai dari nol lagi lah."

"buset..."

"ikut diet kagak lu dir?"

"kagak ah, udah kurus gini juga heheheh."

"takut dimarahin jeno lagi ye—"

"kagaklah!"


e n d


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
diet // jeno nct [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang