10. sakit

8.7K 1.3K 40
                                    

revisi: 08/05/2021

---

nyatanya gue nggak ngechat jeno sampai sekarang, gue terlalu kesel dan... apa ya? nggak suka aja sama apa yang gue denger tadi. fakta kalau temen-temen gue juga mendengar hal yang sama—termasuk haechan, membuat gue semakin marah sama diri sendiri.

"itu yang kata lo bilang suka sama gue?"

mendengar pertanyaan gue, haechan yang ada di hadapan gue hanya bisa menipiskan bibirnya. dia yang biasanya dapat membalas ucapan semua orang tanpa banyak mikir pun memilih untuk diam sembari memikirkan jawaban apa yang harus ia utarakan ke gue. gue sendiri ngga menyangka bisa seagresif ini, tapi perasaan marah yang gue rasakan lebih mendominasi kali ini; semua ini terjadi karena perasaan aneh yang entah sejak kapan gue rasakan terhadap jeno, terima kasih kepada haechan karena ucapannya kemarin dan juga annisa yang membuat gue semakin bingung karena perkataannya tadi siang.

"jujur gue juga kaget waktu siyeon ke kelas tadi." cowok bersurai kecoklatan itu mencoba menjelaskan. "gue kira selama ini dia cuma sekedar nganter dia, jeno pun nggak ada ngomong apa-apa ke kita."

gue menatap buku lks sejarah di tangan, "tadi annisa bilang kalau gue ini sebenernya suka sama jeno, cuma gue nyangkal perasaan itu karena gue nganggep dia nggak lebih dari sahabat. dan saat gue pikir-pikir lagi, gue makin bingung sama perasaan gue sendiri—apa gue beneran suka sama dia atau ini perasaan cuma sekedar lewat.

dan saat gue merasa kalau 'ah, mungkin iya gue suka jeno', setelah itu apa yang gue dapetin?—kenyataan kalo dia deket sama cewek, cewek yang pantes pantes banget buat bersanding sama dia tanpa perlu ngerasa malu kalau deket sama cowok seganteng jeno."

"maksud lo—"

"alasan gue bilang 'nggak mungkin' setiap lo bilang kalau jeno suka sama gue itu karena gue nggak mau terlalu berharap dan ujung-ujungnya sakit hati, chan. contohnya kayak hari ini." haechan menatap gue yang tengah mengusap air mata yang entah sejak kapan mengalir di pipi dengan tatapan tak percaya. penjelasan panjang lebar yang gue utarakan kepada cowok itu tampaknya membuatnya menyadari sesuatu, namun gue nggak terlalu ambil pusing dengan memberikan buku lks milik gue yang hendak ia pinjam.

"nih katanya lo mau minjem—"

"jadi selama ini lo malu kalo deket-deket jeno?"

gue menghela napas, lalu menghembuskannya secara perlahan sebelum menjawab.

"iya gue malu. gue malu karena gue nggak secantik siyeon atau cewek-cewek di sekolah kita, tapi jeno sama kalian masih mau nganggep gue sahabat kalian—gue nggak tau apa yang lo liat dari gue..."

"kenapa lo memandang rendah diri lo sendiri sih, dir?" haechan mengusap wajahnya, lagi-lagi nggak percaya dengan apa yang baru saja gue ungkapkan ke dia.

"karena gue kayak gini???? mau gimana pun gue ngerawat diri atau diet, gue tetep kayak gini..."

"tapi lo tuh nggak kayak apa yang lo bilang barusan, dir!" erang haechan, "lo nggak perlu berubah kayak cewek-cewek lain karena elo ya... elo!"

gue mencoba untuk tersenyum meskipun jatuhnya terpaksa, lalu menaruh lks sejarah peminatan milik gue ke tangan cowok itu, "mungkin apa yang lo bilang bener—tapi kalau lo ada di posisi gue, mungkin lo bakal paham gimana rasanya berdiri di antara anak-anak yang lain dengan perasaan takut dibanding-bandingin."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
diet // jeno nct [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang