revisi: 07/05/2021
---
gue sama jeno baru aja keluar dari teater empat. wajah kita–atau gue lebih tepatnya udah sumringah banget karena ngerasa puas sama film power rangers terbaru itu meskipun jeno bilang kalau reboot ini masih punya ruang buat berkembang dan bisa makin bagus lagi. namun gue yang nggak peduli dan kembali menceritakan kembali film berdurai dua jam empat menit itu membuat jeno yang ngeliatin tingkah gue ketawa pelan, lalu nyubit pipi kanan gue.
"sakit jeno ya ampun!" pekik gue tertahan sambil mukul pelan tangan jeno. masalahnya pipi sebelah kiri gue masih kerasa panas gara-gara selama nonton, cowok tiang bermarga lee ini nyubitin gue terus.
"salah sendiri lo gemesin dir!" kata jeno. dia ketawa sampe matanya berbentuk kayak bulan sabit.
ngga ambyar kok gue, engga!
"apasih jen," sungut gue, mencoba untuk keliatan tenang karena ucapan jeno tadi mengundang gue untuk berkata kasar.
"ngga usah salting gitu ah," kata jeno, tangan kanannya ngerangkul pundak gue. berat anjir ya Allah. "makan yuk, lo belum makan kan?"
waduh...
masalahnya gue lagi lanjut diet...
"gue ngga laper kok jen–"
"ngga laper gimana? kita pulang tadi aja ngga makan apa-apa, kesini juga cuma makan pop corn sama minum doang.
jangan-jangan lo diet ya!?" jeno berucap, menunjuk gue sambil sesekali menoel dagu; bikin gue yang tadinya mau nyinisin jeno pun ngurungin niat, takut.
masalahnya kalau gue jawab dan jeno marah, berabe juga.
"eng–engga kok, gue udah kurus gini masa mau diet sih heheheh," jeno masih natap gue intens, bikin gue makin gugup.
"bener ngga diet?" gue menganggukan kepala mantap buat ngejawab perkataan jeno, dan cowok itu pun juga ikut nganggukin kepalanya.
"emang kalau diet kenapa deh jen?" tanya gue kepo.
"ya gue ngga suka aja, menurut gue diet diumur kita kayak ini masih belum penting-penting banget—masih masa pertumbuhan juga." kata jeno, "kemaren siyeon juga bilang kalau dia diet, ya gue marahin lah wong dia udah kurus juga jadi ya buat apa?"
apa yang diomongin jeno ada benernya juga, sih. tapi saat dia bawa-bawa nama siyeon, gue tanpa sadar mengerucutkan bibir.
"lo mau makan apa dir?"
"terserah lo aja, gue ngikut."
cowok bersurai gelap itu mengangguk, dan dari arah ke mana kita berjalan, gue yakin kalo jeno membawa gue ke mcdonald's seperti biasanya. dan selama perjalanan gue hanya mengiyakan atau membalas seadanya ucapan jeno karena lebih memilih untuk berkutat dengan pikiran gue. apa jeno juga begini ke siyeon?—dalam artian perhatian atau khawatir kepada cewek itu. dan apakah jeno nggak ada perasaan suka sama dia karena aneh saja kalau jeno nggak ada perasaan lebih ke siyeon. kalau gue cowok nih ya, gue nggak bakal mau kalah sih buat dapetin hati cewek dari kelas ipa yang satu itu!
"mau pesen apa, dir?"
gue menoleh, menatap jeno yang juga tengah menatap gue untuk menunggu jawaban. ah, udah sampe mcd ternyata. untung aja masih ada dua orang yang antri, kalau kita udah di depan kasir, mungkin gue bakal diamuk massa karena kelamaan ngelamun ketimbang milih menu apa yang mau gue makan.
"lo sendiri mau pesen apa?"
jeno berdecak, gue sendiri memiringkan kepala karena bingung. "lo kayaknya suka banget ya nanya balik orang?"
"ya kan nanya doang ganteng~" gue terkekeh pelan, "mungkin burger aja kali ya?"
"nggak makan nasi aja? kita tadi cuma makan pop corn sama minum doang?"
"engga deh perut gue rasanya udah mayan penuh, tapi kalo lo mau makan nasi sama ayam nggak apa sih."
"ya udah gue samain aja kayak elo. minumnya lemon tea aja ya? udah minum soda tadi masa minum soda lagi?"
"boleh-boleh," gue berucap dan dibalas anggukan oleh jeno. sembari menunggu antrian, gue menatap sekeliling kedai fast food tersebut. begitu terus sampai suara notifikasi dari hp gue berbunyi; membuat gue dengan segera mengambil benda pipih tersebut untuk melihat siapa yang mengirimkan gue chat via aplikasi line.
moonbin
| dira?moonbin? namanya kedengeran familiar, sih... tapi ini siapa?
ini siapa ya? |
| gw moonbin, kelas 12
| saveback yamoonbin anak kelas dua belas?
gue menggaruk pelipis, mencoba mengingat-ingat nama serta wajah si kakak kelas yang entah darimana mendapatkan kontak line gue ini. menyerah, gue pun hanya membalas;
oh, oke mas |
"dira, ayo maju."
gue mengangguk, lalu menyimpan kembali handphone ke dalem tas. cheese burger mcdonald's, here we go!
KAMU SEDANG MEMBACA
diet // jeno nct [✔]
Fanfiction[revisi: 12-04-2021] dira berusaha untuk diet. namun jeno lee, sahabat (sekaligus cowok yang ia suka) tak suka dengan rencananya tersebut. © tartar-sauce, 2017 #18 at jeno (20200219) #34 at ss (20180503) #103 at ss (20171015)