[15] Rencana

18.2K 1.8K 55
                                    

Tubuh Jongin terlihat menegang dan rahangnya juga ikut terlihat mengeras saat ini. Dapat kulihat kalau Jongin sedang menahan amarahnya sekarang setelah mendengar semua yang kuceritakan padanya.

Kuceritakan semuanya tanpa kebohongan ataupun melebih-lebihkannya sedikitpun. Sehun juga kini duduk disampingku, dia diam menatap lurus ke arah Jongin yang sedang terlihat menunduk saat ini. Aku tahu dia pasti sangat kecewa sekali setelah tahu aku hamil, hamil anaknya Sehun lebih tepatnya lagi.

"Jadi, kuharap kau bisa mengatakan pada ibumu kalau kita sudah tidak lagi bertunangan," kataku memecah keheningan yang sudah lumayan lama ini.

Jongin kini menatapku dengan tatapan penuh kekecewaan. Aku mengerti perasaannya dan ya, Jongin pantas untuk membenciku saat ini. Bahkan dia juga pantas untuk merutuki saat ini. Aku menerimanya.

"Apa kau pikir mudah untuk mengatakan hal ini secara tiba-tiba pada eomma?" ucap Jongin menatapku. Matanya merah, keningnya berkerut dan bibirnya terlihat bergetar. Jongin menahan tangisnya dan memilih menangis di dalam hatinya.

"Itu memang tidak mudah. Tapi setidaknya kau harus mengatakan pada ibumu. Lagian juga besok ibuku akan melamar Hae Jin ke rumahnya. Jadi kau harus melepaskan Hae Jin." Sehun ikut berbicara, membuat Jongin menatapnya sinis penuh amarah.

"Kau orang luar. Berhenti ikut campur!" gertak Jongin.

Sehun mengangkat kedua tangannya keudara dengan senyum miring. "Well, kemarin aku mungkin orang luar di hubungan kalian. Tapi sekarang tidak, urusan ini juga adalah urusanku."

Benar kata Sehun, mulai dari sekarang urusanku dan Jongin adalah urusannya juga. Karena mau bagaimanapun, Sehun secara tidak langsung terlibat dalam hal ini meski aku tahu Sehun masih meragukan apakah anak di dalam kandunganku itu benar anak dia atau bukan. Semuanya hanya perlu menunggu hari, menunggu saat itu tiba, saat dimana aku bisa membuktikan kalau ini adalah anaknya.

Jujur saja, aku masih sakit hati sebenarnya dengan ucapan Sehun beberapa hari lalu yang mengatakan kalau aku ini hanya memanfaatkan kehamilanku untuk mendekatinya dan berpura-pura bilang padanya kalau ini adalah anaknya. Padahal nyatanya, anak di dalam kandunganku ini memang benar anaknya. Selama ini aku tidak pernah melakukan hal keji itu pada orang lain kecuali dia!

***

Semalam pembicaraan kami selesai tanpa kesimpulan yang jelas. Aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Jongin. Entah bagaimana hubunganku dengan Jongin saat ini karena dia tidak mengklarifikasi semuanya semalam. Dia hanya pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah katapun. Tapi bagiku, hubunganku dan Jongin sudah kandas. Karena aku juga tahu diri, aku tidak mau terus-terusan menyakitkan hati Jongin dan membohongi dirinya tentang keadaanku yang sebenarnya saat ini.

"Ibuku akan ke rumahmu sore nanti," ucap Sehun dengan nada yang terkesan sangat dingin. Dia lalu mengeluarkan secarik kertas berisi tulisan dan memberikannya padaku. "Baca itu," suruhnya.

Aku mengambil kertas itu dan mulai membacanya perlahan. Peraturan pernikahan? Maksudnya apa? Kini mataku menatap Sehun bingung. Sehun yang juga menyadari kebingunganku langsung menatapku juga.

"Itu adalah aturan-aturan yang harus kau taati setelah kita menikah," jelasnya.

Dahiku berkerut. "Untuk apa?"

"Kau bodoh atau bagaimana sih? Ya jelas-jelas itu untuk membatasi ruang gerakmu ketika bersamaku. Jadi ketika kita bersama, kita tidak bisa melakukan hal yang dapat merugikan kita. Makanya aku menulis hal apa saja yang tidak boleh kau lakukan ketika kita sudah menikah nanti." Sekali lagi Sehun menjelaskan dan kali ini aku mengerti maksudnya.

Kurasa meski Sehun tidak membuat hal semacam ini juga, aku sudah sadar diri. Tidak mungkin juga aku berani melakukan macam-macam padanya selama dia juga memperlakukanku dengan sewajarnya. Aku juga tahu, kalau saat ini Sehun masih belum bisa melupakan mantan kekasihnya yang sekarang sudah berbeda alam dengan kami. Jadi tidak mungkin juga kalau aku bisa menembus tembok tebal di hatinya itu untuk menggeser posisi wanita itu.

Married With Stranger (Oh Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang