Sehun kali ini menarik tanganku hingga membuat kakiku terhenti. Kami berada di antara koridor menuju pintu masuk gedung saat ini dan disini sangat sepi, hanya ada aku berdua dengan Sehun.
"Hae Jin-a, kau salah paham," ucap Sehun sekali lagi dengan ucapan yang sama. Sepertinya dia tidak bisa berkata yang lain lagi selain mengucapkan kata-kata itu.
"Sudah kukatakan untuk memberikan aku waktu sendiri kan?" kataku tanpa menatapnya.
"Baiklah, aku tahu aku salah. Aku mengakui hal itu. Tapi kau tahu kan, aku sudah tidak lagi berhubungan dengan wanita satu malamku. Apa setelah aku memilihmu untuk menjadi kekasihku, aku pernah memanggil mereka ke rumah? Tidak kan?
Jadi jangan marah karena hal ini, hmm? Aku juga tidak tahu mengapa wanita itu datang ke acara ulang tahun perusahaan. Aku tidak mengundang dia. Aku berani bersumpah akan hal itu."
"Siapa yang tahu kalau kau tidak lagi berhubungan dengan wanita itu?" kataku ketus.
Sepertinya rasa cemburuku benar-benar berapi-api saat ini. Aku tahu seharusnya aku tidak seperti ini, tapi jika kembali mengingat bagaimana Sehun yang dulu, hatiku tak kuat untuk menahan rasa cemburu yang membara didalam hatiku ini.
Aku tahu ini terlalu berlebihan karena mereka juga tidak terlihat seperti seseorang yang sedang merayu satu sama lainnya tadi. Mungkin aku seperti ini karena aku tidak mau kehilangan Sehun dan membuat Sehun bersikap sangat cuek padaku seperti dulu. Aku mulai merasa takut kalau-kalau pria itu meninggalkanku lagi karena wanita-wanita malamnya.
Sehun mulai mengambil kedua tanganku dan menggenggamnya erat lalu ia menciumnya dengan lembut. "Saat ini, hanya kau yang ada di hatiku dan itu tidak akan bisa digantikan oleh siapapun," ucapnya yang membuat jantungku tak bisa berfungsi secara normal.
Lihat kan betapa romantisnya Sehun saat ini jika dibandingkan dirinya yang dulu. Aku percaya dengan kata-kata 'seseorang dapat berubah karena cinta' setelah melihat Sehun saat ini.
"Berhentilah merayuku untuk tidak marah padamu," kataku dengan masih bernada jutek dan mencoba menarik tanganku dari genggamannya, namun Sehun enggan melepasnya. Jujur saja, hatiku sudah mulai melemah saat Sehun mengatakan bahwa saat ini hanya ada aku di hatinya dan itu tidak bisa digantikan oleh siapapun. Rasa bahagiaku benar-benar tak bisa diungkapkan dengan kata-kata setelah mendengar kalimat itu dari mulut Sehun secara langsung.
"Apakah aku perlu bertemu dengan wanita itu lagi dan mengatakan kalau kau adalah wanitaku saat ini?"
Keningku berkerut. Ada rasa senang dan tidak suka yang kurasakan. Hal yang tidak membuatku tidak suka adalah jika Sehun benar-benar ingin mengatakan hal itu pada wanita tersebut, itu berarti mereka harus bertemu lagi dan berbicara. Siapa yang akan tahu kalau-kalau Sehun malah menjadi terpikat lagi dengan wanita tersebut. Yang membuatku senang adalah Sehun mempunyai keberanian untuk mengatakan pada orang lain bahwa dirinya sedang menjalin kasih denganku saat ini.
"Kenapa kau diam?" Sehun memperhatikanku. Wajah tampannya benar-benar membuat mataku seperti ter-lem karena mata bodohku ini tak mau melepaskan pandangannya dari wajah Sehun. Aku sudah memiliki Sehun, tapi sampai sekarang aku masih tidak percaya bahwa hal ini benar-benar terjadi. Maksudku, bagaimana bisa Sehun jatuh cinta pada wanita yang cantiknya saja tidak bisa dibandingkan dengan wanita-wanita yang pernah ia kencani dulu.
Sehun tersenyum begitu menyadari diriku yang tak bisa melepaskan mataku dari wajahnya. "Baiklah, baiklah, sepertinya kau benar-benar marah tapi kau tak bisa menyangkal dirimu yang meskipun kau marah kau tak bisa melepaskan pandanganmu dari wajah tampanku," katanya penuh percaya diri.
Setelah mendengar Sehun berkata seperti itu, dengan cepat aku memalingkan wajahku, menyentak dengan keras tangan yang ada digenggaman Sehun. Karena hanya dengan cara itu aku bisa pergi meninggalkannya lebih dulu supaya pria itu tak bisa melihat bagaimana meronanya pipiku saat ini karena ucapannya itu. Baiklah, aku mengakui bahwa aku tak bisa sepenuhnya marah dengan Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Stranger (Oh Sehun)
FanfictionPegawai hotel yang tidak sengaja harus menikah dengan seorang CEO akibat kecelakaan kecil. Namun siapa sangka ternyata CEO a.k.a Oh Sehun tersebut memiliki sisi gelap yang tidak semua orang tau. Park Hae Jin juga harus tinggal di rumah Sehun dan har...