[24] Bertengkar

19.8K 1.9K 95
                                    

Setelah aku berburuk sangka pada Sehun hari ini, selepas pria itu menyelesaikan pekerjaannya, dia mengajakku makan malam dulu sebelum akhirnya kami pulang ke rumah. Sebenarnya aku belum terlalu lapar, tapi pria itu sangat memaksaku untuk ikut makan bersamanya.

"Besok akan ada acara ulang tahun perusahaan dan aku berancana ingin mengajakmu. Bagaimana menurutmu?" tanya Sehun ketika kami sedang menunggu makanan kami datang. Malam ini Sehun mengajakku kesalah satu restaurant yang terkenal dengan pemandangan malamnya.

"Acara ulang tahun? Berarti akan ada banyak orang yang datang?"

Sehun tertawa pelan. "Tentu saja akan banyak orang yang datang."

"Hmm... Kau yakin ingin mengajakku?"

Jujur saja, aku tidak terlalu yakin akan diriku sendiri ketika Sehun menawarkan untuk mengajakku ke acara ulang tahun perusahaannya. Karena aku tidak percaya diri dan aku takut malah akan mempermalukan Sehun jika dia mengajakku ke acara penting perusahaannya itu.

"100% yakin. Apakah kau melihat ada keraguan di mataku saat aku mengajakmu tadi?" tanyanya dengan menatapku seksama.

Aku mengangkat kedua pundakku. "Bagaimana bisa aku membedakan kau ragu atau tidak saat mengajakku tadi."

Sehun sedikit menghela napasnya. "Aku tidak ragu untuk mengajakmu, oke? Lagipula untuk apa aku ragu saat mengajakmu?"

Pria itu sedikit terlihat kesal namun segera menutupinya dengan sebuah senyuman. 

***

Malam ini pesta ulang tahun perusahaan Sehun diadakan. Demi datang ke acara ulang tahun tersebut, Sehun sampai memesan secara eksklusif penata rias dan designer untuk diriku. Dia benar-benar menyiapkan semuanya hingga membuat tampilanku terlihat sangat memukan saat ini. Aku bahkan sampai tidak mengenali diriku sendiri.

"Kau benar-benar sangat cantik," gumam Sehun begitu melihatku yang sudah selesai. 

Aku sedikit terkejut mendengar pujian yang jarang dilontarkan oleh pria itu untukku. Tak kusangka juga kalau dia sangat perhatian dan begitu peduli padaku sampai-sampai Sehun memakaikanku heels yang sepertinya sudah ia siapkan untukku pakai malam ini. 

"Kau tahu kan cinderella harus kehilangan salah satu sepatunya dulu untuk bertemu pangerannya? Tapi, kau tidak perlu kehilangan salah satu sepatumu untuk itu karena kau sudah memilikiku saat ini," ucap Sehun tiba-tiba saja. Ucapan itu sungguh terdengar sangat cheesy di telingaku sampai membuatku tidak percaya kalau Sehunlah yang mengatakan hal itu. 

"Kau sakit?" tanyaku dan memegang dahinya saat pria itu sudah berdiri setelah memakaikan heels di kakiku. 

"Apa kau tidak tahu ucapan seperti itu sangat populer belakangan ini? Kau sepertinya tidak bisa diromantiskan," celoteh Sehun yang terlihat kesal karena aku memberikan respon yang tidak diharapkannya. Mungkin Sehun berharap kalau aku akan merasa senang dan menjerit bahagia ketika Sehun berkata seperti itu. Tapi aku benar-benar belum terbiasa dengan perubahan Sehun yang tiba-tiba menjadi sangat romantis ini karena aku sudah terbiasa melihat Sehun yang sangat dingin dan benar-benar tidak peduli denganku. 

"Kita bukan anak remaja yang baru pubertas. Jadi sesuaikan dengan umur saat kau ingin bersikap romantis," kataku yang mendecak menggeleng kepalaku tidak mengerti dengan cara romantis Sehun yang mengikuti anak remaja saat ini. 

"Hmm, baiklah," jawabnya setengah tidak niat. 

Setelah semua siap, aku dan Sehun langsung masuk kedalam mobil yang sudah siaga menunggu kami di depan rumah. Perusahaan Sehun sengaja menyewa gedung terbesar yang ada di kota hanya untuk acara ulang tahun perusahaannya. 

Married With Stranger (Oh Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang