[18] Pesta

19.4K 1.9K 36
                                    

Sehun dan aku kini sudah berada di rumah setela kami mengunjungi kuburan Yoo Jin--wanita masa lalu Sehun. Sehun terlihat lebih diam semenjak kami pulang dari pemakaman, dia tidak banyak bicara seperti sebelumnya dan dia tidak melakukan hal-hal menyebalkan yang membuatku merasa kesal padanya.

Pesta outdoor  yang hanya didatangi tidak lebih dari 100 orang ini benar-benar memiliki dekorasi yang super mewah. Dekorasi ini didominasi oleh warna putih dan banyak sekali pajangan-pajangan mewah yang mempercantik dekorasi pernikahanku dan Sehun. Aku benar-benar tidak menyangka kalau Ny. Oh yang melakukan ini semua. Dia benar-benar handal dengan hal ini.

"Selamat ya, Sehun. Akhirnya kau bisa melupakan Yoo Jin dan menikah dengan dia," ucap seorang pria yang baru saja menghampiri kami. Pria itu tersenyum sangat lebar.

Sehun hanya tersenyum kecil. "Trims," balasnya singkat.

Mungkin Sehun menjadi kesal karena pria itu menyebutkan nama Yoo Jin. Setelah itu, Sehun memilih untuk meninggalkan pria yang tersenyum lebar itu dan duduk di sebuah mini bar yang sengaja disediakan Ny. Oh untuk para pria yang suka meminum alkohol. Sebagai seorang istri, maksudku, wanita yang berpura-pura menjadi istri Sehun, aku harus terus mengikutinya agar tidak ada kecurigaan yang timbul.

"Tumben kau diam sekali," sindirku lalu mengambil segelas kecil bir tapi dengan cepat Sehun menahan tanganku.

"Kau sedang hamil," ucapnya yang lalu mengambil gelas itu dari tanganku dan dia malah meneguk minuman yang seharusnya menjadi milikku.

"Apa karena kunjungan tadi kau menjadi sangat diam seperti ini?"

Sehun menggeleng pelan, lalu matanya terfokus pada gelas kosong yang sedang ia goyangkan ke kanan dan ke kiri itu menggunakan tangannya. "Aku hanya tidak menyangka bahwa aku benar-benar bisa menikah. Maksudku, aku tahu kita menikah karena sebuah 'kecelakaan' tapi tetap saja aku tidak menyangka kalau aku benar-benar melakukan ini. Aku bahkan pernah berjanji pada diriku sendiri kalau aku tidak akan pernah menikah sampai aku bisa melupakan Yoo Jin di hatiku," ujarnya.

Aku tersenyum miring, terlihat seperti malas kembali membicarakan topik perempuan itu. Entahlah aku tidak tahu kenapa aku malas mendengar Sehun menyebut nama wanita itu. Entah karena aku cemburu atau memang karena aku tidak menyukai wanita yang tak pernah kutemui itu.

"Jadi kau menyesal sudah menikah sekarang?" Kembali aku bertanya padanya.

Sehun menghela napasnya lalu menaruh gelas kosong di tangannya itu di atas meja. "Aku tidak tahu. Tapi yang pasti aku merasa kosong."

Tentu saja dia merasa kosong, karena pernikahan kami tidak dilandaskan oleh perasaan cinta. Sebenarnya setelah aku mengatakan kalau Sehun tidak pantas untuk mempertahankan cinta Yoo Jin, Sehun terlihat seperti orang yang merenung. Dia tidak marah padaku, dan dari sejak saat itu dia menjadi orang yang pendiam. Aku tidak tahu apa dia tersinggung dengan ucapanku atau dia sudah mulai sadar kalau cinta Yoo Jin memang tidak pantas untuk dia pertahankan.

"Kalau kau merasa kosong, berarti Yoo Jin sudah tidak ada disana?" tanyaku bercanda supaya suasana yang kami miliki ini tidak terlalu serius.

Sehun memilih diam, tidak menjawab candaanku itu. Dia lalu mengedarkan pandangannya kehampir seluruh sudut halaman yang menjadi pesta pernikahan kami ini. Kami benar-benar tidak menikmati pesta ini, meski pesta ini terbilang meriah. Aku merasa kalau hanya Ny. Oh dan teman-temannya yang menikmati pesta ini.

Bahkan menurutku, pesta ini terlihat bukan seperti sebuah pesta pernikahan melainkan seperti sebuah pesta keluarga yang sangat santai dengan dekorasi mewah.

Married With Stranger (Oh Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang